Perempuan Ini Hidup 13 tahun di Penjara Kaca Tanpa Bisa Menyentuh Orang Yang Dicintai

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Perempuan Ini Hidup 13 tahun di Penjara Kaca Tanpa Bisa Menyentuh Orang Yang Dicintai Juana Munoz © facebook.com/juana.munoz

Kapanlagi.com - Rasanya nggak bakal ada satu pun orang yang ingin terus diam di rumah dan tak bisa merasakan hangatnya sinar mentari atau hal-hal indah di sekitarnya, apalagi kalau sampai tak bisa bersentuhan dengan orang-orang yang dicintai. Namun inilah yang dialami oleh perempuan 53 tahun bernama Juana Munoz yang berasal dari Cadiz, Spanyol.

Dilansir dari Oddity Central, Munoz sudah tinggal selama 13 tahun di dalam sebuah penjara kaca buatan yang sebenarnya melindunginya dari berbagai ancaman yang mengancam nyawa. Yap, sebabnya Munoz didiagnosa mengidap multiple chemical sensitivity (MCS), fibromyalgia, sindrom kelelahan yang kronis dan electrosensitivity. Inilah yang membuat Munoz tak punya pilihan selain mengisolasi dirinya sendiri dalam penjara kaca seluas 25 meter.

Juana Munoz sudah hidup selama 13 tahun di penjara kaca tanpa bisa menikmati dunia luar © facebook.com/juana.munoz

Munoz tidak bisa sembarangan keluar tanpa mengikuti protokol super ketat. Bukan cuma itu saja, siapapun yang ingin menjenguknya harus mandi terlebih dahulu dengan produk bebas kimia dan hanya mengenakan pakaian cotton organik. Tapi sebenarnya bukan protokol ketat semacam itu yang menyiksa Munoz, melainkan karena ia tidak bisa memeluk orang-orang yang ia cintai.

Akhirnya, Munoz harus membiarkan kesendirian memeluknya tanpa membahayakan nyawanya sendiri. Kedua anak Munoz yang berumur 26 dan 29 tahun juga hanya bisa memeluknya 2 tahun sekali setelah melakukan berbagai persiapan selama beberapa hari. Munoz sendiri mengaku kalau mimpi buruknya terjadi sekitar 29 tahun lalu setelah ia menyentuh kentang yang ditanam suaminya.

Hal yang paling diinginkan Juana Munoz adalah bisa memeluk orang-orang tercinta dalam hidupnya secara langsung © facebook.com/juana.munoz

Pada saat menyentuhnya, bibir serta mata Munoz kemudian membengkak sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Munoz sendiri ingat kalau saat itu tubuhnya membengkak seperti monster. Keadaan berhasil pulih, tapi kapanpun ia bersentuhan dengan berbagai macam kimia, Munoz akan mengalami muntah, lelah, iritasi kulit dan berbagai macam alergi.

Munoz ingat kalau kentang tersebut disemprot dengan pestisida yang beberapa tahun kemudian dilarang untuk beredar. Hal itulah yang menjadi pemicu kondisinya sampai saat ini, namun Munoz tetap tak ingin menyebut merk pestisida tersebut demi menghindari masalah. Yang diinginkan Munoz saat ini hanya kembali memeluk orang-orang tercinta dalam hidupnya, keluarga.

Suami Munoz bertindak sebagai perawatnya dan menanam berbagai tanaman organik di kebun mereka. Dua bulan sekali Munoz memakan daging dari penyedia terpercaya dan 4 atau 5 kali dalam sebulan ia memakan ikan. Ia hanya boleh mengenakan kaos katun organik dan mengenakan masker keramik custom buatan Jerman untuk bernapas, kapanpun ia merasa kesulitan menghirup dan mengeluarkan napas.

Selain itu Munoz hanya bisa meninggalkan penjaranya satu tahun sekali setelah ia didiagnosa memiliki kanker payudara. Untuk itu Munoz harus dibawa dengan mobil yang sangat steril meski sebelum mencapai rumah sakit ia sudah mengalami sesak napas. Begitu juga ketika berada di rumah sakit, Munoz harus dirawat dengan protokol ketat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(odd/ntn)

Editor:

Natanael Sepaya

Rekomendasi
Trending