Pernah Dibela Marselino Ferdinan, KMSK Deinze Bangkrut Akibat Terlilit Utang

Penulis: Andre Kurniawan Kristi

Diterbitkan:

Pernah Dibela Marselino Ferdinan, KMSK Deinze Bangkrut Akibat Terlilit Utang
Marselino Ferdinan saat berseragam KMSK Deinze (liputan6.com)

Kapanlagi.com - Dunia sepak bola Belgia dikejutkan dengan berita duka dari KMSK Deinze, klub yang pernah dibela oleh bintang muda Indonesia, Marselino Ferdinan. Pada Kamis (12/12/2024), kabar bangkrutnya klub ini menggemparkan jagat sepak bola internasional, setelah Pengadilan Enterprise di Ghent memutuskan bahwa KMSK Deinze tak mampu menyelesaikan tumpukan utang yang menggunung.

Masalah finansial yang melanda klub ini bukanlah hal baru. Sejak awal musim 2024/2025, KMSK Deinze terjebak dalam krisis keuangan yang membuat para pemain dan staf hidup dalam ketidakpastian. Meskipun ada harapan dari AAD Invest Group, investor baru asal Luksemburg, untuk menyelamatkan klub, semua usaha itu sirna setelah janji-janji manis dari pemilik baru, Doudou Cisse, tidak pernah terwujud.

Kisah tragis kebangkrutan KMSK Deinze ini menjadi sorotan, terutama di kalangan penggemar sepak bola Indonesia, mengingat Marselino Ferdinan, salah satu talenta muda yang menjanjikan dari Timnas Indonesia, pernah mengukir namanya di klub tersebut. Keputusan cerdas Marselino untuk meninggalkan Deinze di pertengahan tahun 2024 kini dianggap sebagai langkah penyelamat bagi kariernya. Ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana dunia sepak bola bisa menjadi sangat tak terduga.

1. Krisis Finansial yang Berlarut di KMSK Deinze

KMSK Deinze, klub yang berkompetisi di divisi kedua Liga Belgia, tengah terjebak dalam pusaran masalah finansial yang mengkhawatirkan sejak awal musim 2024/2025.

Menurut laporan dari Insideworldfootball, klub ini mengalami penurunan kinerja keuangan yang drastis setelah gagal menarik investor yang diharapkan dapat menstabilkan keadaan. Pada November 2024, AAD Invest Group, sebuah perusahaan investasi asal Luksemburg, melirik peluang untuk mengakuisisi klub ini dengan janji manis untuk melunasi utang-utang yang ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya, ACA Football Partners dari Singapura.

Sayangnya, harapan tersebut hanya tinggal angan, karena janji itu belum juga terwujud. Ketidakpastian ini membuat pemain dan staf klub terpaksa mogok, menuntut kepastian pembayaran gaji, sementara beberapa pemain memilih angkat kaki ke klub lain, memperparah situasi yang sudah kritis baik dari segi finansial maupun performa di lapangan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Keputusan Pengadilan dan Dampaknya pada Liga Belgia

Pengadilan Enterprise di Ghent telah memutuskan nasib KMSK Deinze dengan menyatakan klub ini bangkrut, sebuah langkah yang diambil setelah mereka dinyatakan tak mampu membayar utang dan kehilangan akses ke kredit yang diperlukan untuk beroperasi.

Keputusan ini mengguncang divisi kedua Liga Belgia, yang kini harus beradaptasi dengan pengurangan jumlah klub menjadi 15, serta pembatalan semua poin yang diperoleh dari pertandingan melawan Deinze selama musim ini. Tidak hanya itu, laga-laga yang telah dijadwalkan, termasuk pertemuan antara KAS Eupen dan Deinze, juga dibatalkan, menciptakan suasana yang semakin tak menentu menjelang akhir musim, di mana hanya satu klub yang akan terdegradasi ke divisi ketiga Belgia.

3. Marselino Ferdinan dan Perjalanan Karier di Deinze

Nama Marselino Ferdinan kini menjadi buah bibir di kalangan penggemar sepak bola Indonesia setelah ia mengambil langkah berani bergabung dengan KMSK Deinze pada Januari 2023, meninggalkan Persebaya Surabaya demi mengejar impian bermain di pentas internasional.

Namun, perjalanan kariernya di Deinze tak semulus yang diharapkan; selama satu setengah musim, ia hanya diberi kesempatan bermain tujuh kali dengan total waktu 134 menit di lapangan. Meski demikian, satu gol yang ia cetak sempat menarik perhatian publik.

Pada Agustus 2024, Marselino memutuskan untuk hengkang dan bergabung dengan Oxford United, sebuah langkah yang kini terbukti sangat cerdas, mengingat Deinze kemudian dinyatakan bangkrut.

4. Drama Akuisisi yang Gagal

Proses akuisisi KMSK Deinze oleh AAD Invest Group yang awalnya dipenuhi harapan kini berubah menjadi mimpi buruk. Doudou Cisse, sang pemilik baru, sempat berjanji akan menyelamatkan klub dengan melunasi utang-utang yang membebani, namun janji manis itu tak pernah terwujud, membuat kondisi keuangan klub kian memburuk.

Para pemain dan staf yang seharusnya menjadi tulang punggung klub justru menjadi korban dari kegagalan ini, dengan gaji yang tak kunjung dibayarkan, sehingga memicu aksi mogok dan perpindahan massal ke klub lain.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai regulasi dan tanggung jawab pemilik klub di Liga Belgia, sekaligus menjadi pelajaran pahit bahwa akuisisi yang tidak direncanakan dengan matang bisa berujung pada kehancuran total, baik dari segi finansial maupun reputasi.

5. Pelajaran Berharga dari Kasus Deinze

Kebangkrutan KMSK Deinze menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub sepak bola, terutama dalam hal manajemen keuangan dan proses akuisisi. Keputusan terburu-buru dalam memilih investor tanpa mengecek kemampuan finansial mereka bisa berakibat fatal.

Para pemain pun harus cerdas dalam memilih klub, seperti yang ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan. Keputusan berani Marselino untuk meninggalkan Deinze menegaskan pentingnya mempertimbangkan stabilitas klub dalam merencanakan karier mereka. Kasus ini juga mengingatkan otoritas sepak bola untuk lebih ketat mengawasi kondisi keuangan klub agar tidak menimbulkan kerugian besar bagi liga dan para pemainnya.

6. Mengapa KMSK Deinze bangkrut?

KMSK Deinze terpaksa menutup tirai setelah terjerat dalam utang yang menggunung, hasil dari akuisisi yang tidak berjalan sesuai rencana. Keberuntungan yang diharapkan tak kunjung datang, dan kini klub yang pernah bercita-cita tinggi itu harus menghadapi kenyataan pahit dari kegagalan finansial yang menghimpit.

7. Apa dampaknya bagi Liga Belgia?

Divisi kedua kini menyusut menjadi 15 klub, dan yang lebih mengejutkan, semua poin yang berhasil diraih melawan Deinze sepanjang musim ini resmi dibatalkan. Ini adalah perubahan besar yang tentunya akan mengguncang lanskap kompetisi!

8. Bagaimana Marselino Ferdinan terlibat?

Marselino Ferdinan, yang pernah merumput bersama klub Deinze, mengambil langkah cerdas dengan meninggalkan tim tersebut sebelum mereka mengalami kebangkrutan, sebuah keputusan yang ternyata menyelamatkan karier sepak bolanya dari jurang kehampaan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ank)