Persib Bandung Mengenang dr. Rafi Ghani, Begini Kisah Perjalanannya Menjadi Bobotoh Sejati

Persib Bandung Mengenang dr. Rafi Ghani, Begini Kisah Perjalanannya Menjadi Bobotoh Sejati
Dokter tim Persib, Rafi Ghani (Bola.com)

Kapanlagi.com - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Kabar mengejutkan datang dari keluarga besar Persib Bandung. Dokter tim yang sangat dihormati, Muhammad Raffi Ghani, telah berpulang pada Senin malam (24/12) dalam usia 55 tahun. Sosok yang akrab disapa dr. Rafi ini telah mendedikasikan lebih dari 15 tahun hidupnya untuk Maung Bandung, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari perjalanan tim.

Melalui akun Instagram resminya @persib, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini menyampaikan rasa duka yang mendalam. "Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Dokter Tim Persib Muhammad Raffi Ghani. Terima kasih atas dedikasi dan loyalitas yang luar biasa bersama Persib," tulis mereka pada Selasa (24/12/2024).

Kepergian dr. Rafi meninggalkan jejak yang tak terlupakan, bukan hanya karena pengabdiannya, tetapi juga kisah unik yang menyertainya. Siapa sangka, dokter yang begitu dicintai oleh Bobotoh ini dulunya tidak mengenal Persib Bandung. Sebuah fakta yang mungkin mengejutkan banyak orang, mengingat betapa eratnya hubungan dr. Rafi dengan tim yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Kenangan dan dedikasinya akan selalu hidup di hati setiap penggemar.

1. Awal Mula yang Tak Terduga

Kisah dr. Rafi Ghani dengan Persib Bandung dimulai pada tahun 2009, ketika Sekretaris tim, Yudiana, menghubunginya dengan tawaran yang mengejutkan: menjadi dokter tim.

Bagi dr. Rafi, ini adalah sebuah kejutan besar, karena sebelumnya ia lebih akrab dengan dunia olahraga lain seperti tinju, gulat, dan basket, dan tak pernah membayangkan dirinya terlibat dalam sepak bola, terutama dengan tim sebesar Persib yang memiliki suporter fanatik.

Meski awalnya ragu dan merasa kurang pengalaman di lapangan hijau, semangatnya untuk menjajal tantangan baru dan berkontribusi di dunia sepak bola pun membara, menjadikannya langkah berani yang tak terlupakan.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Dukungan Keluarga dan Lisensi Kedokteran

Awalnya terkejut dengan tawaran yang datang, dr. Rafi segera berdiskusi dengan sang istri yang memberikan dukungan penuh, memahami betul hasrat suaminya untuk terus belajar dan berkembang, terutama di bidang kedokteran olahraga.

Dengan semangat baru dan dukungan keluarga, dr. Rafi pun terbang ke Jakarta untuk mengurus lisensi kedokteran, meski tanpa mengetahui siapa manajer dan pelatih Persib saat itu—yang ternyata adalah Pak Haji Umuh Muchtar dan Jaya Hartono. Betapa uniknya, ia datang ke dunia sepak bola dengan pengetahuan yang minim tentang tim kebanggaan Bandung ini.

Namun, semangat dan dedikasinya tak terbantahkan; dr. Rafi dengan cepat beradaptasi dan menunjukkan komitmen tinggi dalam menjalankan perannya sebagai dokter tim, selalu siap memberikan perawatan terbaik bagi para pemain, baik di lapangan latihan maupun saat bertanding.

3. Mengabdi 15 Tahun

Selama lebih dari 15 tahun, dr. Rafi Ghani telah menjadi sosok tak terpisahkan dari Persib Bandung, mengukir jejak prestasi gemilang seperti juara Liga Super Indonesia 2014, Piala Presiden 2015, dan Liga 1 2023/2024. Dalam suka dan duka, ia senantiasa mendampingi tim, memberikan dukungan moral dan motivasi kepada para pemain, serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan mereka.

Dedikasi dan loyalitasnya yang tiada tara menjadikannya bukan hanya seorang dokter, tetapi juga sahabat dan keluarga bagi para pemain, terutama bagi mereka yang jauh dari rumah. Dengan kepedulian yang mendalam, dr. Rafi selalu siap mendengarkan keluh kesah, memberikan nasihat, dan menjadi figur ayah yang hangat bagi para pemain muda, menjadikannya salah satu dokter tim terbaik yang pernah dimiliki Persib.

4. Sosok yang Ramah dan Dicintai

Dr. Rafi Ghani adalah sosok yang tak hanya dikenal karena keahliannya, tetapi juga karena kehangatan dan kedekatannya dengan para pemain. Ia selalu siap memberikan informasi tentang kesehatan tim, menjalin hubungan baik dengan awak media, dan bahkan dianggap seperti ayah oleh beberapa pemain—sebuah cerminan dari kasih sayangnya yang tulus.

Keramahan dan perhatian yang ia tunjukkan membuatnya dicintai oleh banyak orang, baik di lingkungan Persib maupun di luar lapangan. Dengan sifatnya yang mudah bergaul dan penuh rasa hormat, kepergian dr. Rafi meninggalkan luka mendalam bagi semua yang mengenalnya, terutama para pemain dan official Persib yang telah lama berbagi momen berharga bersamanya.

5. Mengurangi Aktivitas Karena Kesehatan

Sejak musim lalu, dr. Rafi mulai mengurangi keterlibatannya dengan Persib demi menjaga kesehatan yang semakin menurun. Meskipun ia memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri, semangatnya untuk mendukung tim tak pernah pudar.

Bahkan saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penurunan trombosit pada November 2024, perhatian dr. Rafi kepada para pemain tetap terjaga. Kabar kurang baik tentang kondisinya membuat seluruh pemain dan official Persib cemas, dan mereka tak henti-hentinya berdoa demi kesembuhannya agar bisa kembali mendampingi tim.

Menariknya, dr. Rafi tetap menunjukkan kepedulian yang mendalam dengan menjenguk Dedi Kusnandar, yang baru saja mengalami cedera parah dalam pertandingan melawan Barito Putera. Tindakan ini menggambarkan betapa besar cinta dan perhatian dr. Rafi terhadap keluarga besarnya di Persib.

6. Kapan dr. Rafi Ghani mulai bergabung dengan Persib Bandung?

Pada tahun 2009, dr. Rafi Ghani resmi menjadi bagian dari keluarga besar Persib Bandung setelah mendapatkan tawaran menggembirakan dari Sekretaris tim, Yudiana.

7. Apa saja prestasi Persib Bandung yang diraih selama dr. Rafi Ghani menjadi dokter tim?

Di bawah kepemimpinan dr. Rafi Ghani sebagai dokter tim, Persib Bandung telah mencetak berbagai prestasi gemilang, termasuk meraih gelar juara Liga Super Indonesia 2014, Piala Presiden 2015, dan Liga 1 2023/2024, menjadikan perjalanan tim ini semakin berkilau di pentas sepak bola tanah air.

8. Mengapa dr. Rafi Ghani mengurangi aktivitasnya bersama Persib?

Dr. Rafi Ghani, sosok yang dikenal dekat dengan Persib, terpaksa mengurangi keterlibatannya dengan tim sejak musim lalu akibat penurunan kondisi kesehatannya. Ia kini memilih untuk mengambil langkah mundur, memberikan dirinya waktu berharga untuk beristirahat dan memfokuskan diri pada proses pemulihan, demi kembali bugar dan siap berkontribusi di masa mendatang.

9. Selain sepak bola, cabang olahraga apa lagi yang pernah ditangani oleh dr. Rafi Ghani?

Tak hanya menguasai lapangan hijau, dr. Rafi Ghani juga memiliki segudang pengalaman di arena olahraga lainnya. Dengan keahlian sebagai dokter atlet, ia pernah mengawal para petinju di ring, mendampingi pegulat dalam perjuangan mereka, serta memberikan dukungan medis kepada Timnas basket putra.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/srr)

Rekomendasi
Trending