Poin Utama Pidato Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden Gantikan Biden, Kritik Pemerintahan Sebelumnya

Poin Utama Pidato Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden Gantikan Biden, Kritik Pemerintahan Sebelumnya
Donald Trump (credit: Instagram/realdonaldtrump)

Kapanlagi.com - Donald Trump kembali mengambil alih kursi kepresidenan sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada 20 Januari 2025. Dalam pidato pelantikannya yang megah di Capitol Rotunda, Washington D.C., Trump mengungkapkan visi ambisius untuk mengembalikan kejayaan Amerika setelah masa pemerintahan sebelumnya yang ia anggap gagal total.

Ia tidak segan-segan menyoroti sejumlah tantangan besar yang dihadapi negara, mulai dari kemerosotan ekonomi, masalah perbatasan, hingga perpecahan sosial. Menurutnya, semua ini memerlukan langkah-langkah revolusioner untuk diatasi. Dalam pidatonya, Trump dengan tegas menyatakan bahwa era baru ini akan menjadi "Zaman Keemasan Amerika," di mana kepentingan rakyat Amerika akan selalu menjadi prioritas utama.

Tak ketinggalan, Trump juga melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan sebelumnya, yang dinilainya tidak mampu menangani bahkan krisis kecil sekalipun. Simak informasi lengkapnya yang dirangkum oleh Kapanlagi.com, Selasa (21/1).

1. Kritik Tajam pada Pemerintahan Sebelumnya

Trump membuka pidatonya dengan mengkritik pemerintahan sebelumnya yang ia sebut gagal melindungi warga negara dan menjaga stabilitas nasional. Ia menuduh pemerintah sebelumnya tidak mampu menangani krisis domestik dan memberikan perlindungan berlebihan bagi pendatang ilegal. Menurut Trump, pilar-pilar masyarakat Amerika telah mengalami kehancuran selama bertahun-tahun.

Ia juga menyoroti ketidakadilan dalam sistem hukum, kebijakan perbatasan yang lemah, dan ketidakmampuan pemerintah menangani bencana alam. Kritik ini menjadi landasan Trump untuk berkomitmen melakukan perubahan besar yang ia sebut sebagai "revolusi akal sehat."

Masalah inflasi, krisis energi, dan kemerosotan layanan publik juga menjadi sorotan dalam pidato ini. Trump menegaskan bahwa pemerintahannya akan membalikkan semua kebijakan yang dianggap tidak efektif untuk mengembalikan kepercayaan rakyat pada institusi negara.

"Saat kita berkumpul hari ini, pemerintah kita menghadapi krisis kepercayaan. Selama bertahun-tahun, sebuah pemerintahan radikal dan korup telah mengekstraksi kekuasaan dan kekayaan dari warga negara kita, sementara pilar-pilar masyarakat kita tergeletak hancur dan tampaknya dalam kerusakan total. Kini kita memiliki pemerintahan yang bahkan tidak bisa mengelola krisis sederhana di dalam negeri, sementara pada saat yang sama tersandung dalam serangkaian bencana yang terjadi di luar negeri. Pemerintah ini gagal melindungi warga negara Amerika yang luar biasa dan taat hukum, namun memberikan perlindungan dan perlindungan bagi para penjahat berbahaya, banyak di antaranya berasal dari penjara dan lembaga mental yang secara ilegal masuk ke negara kita dari seluruh dunia. Kita memiliki pemerintahan yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan perbatasan asing, namun menolak untuk membela perbatasan Amerika atau yang lebih penting, rakyatnya sendiri," sebut Trump, dilansir Liputan6 Global.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Komitmen untuk Mengutamakan Kepentingan Nasional

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Trump menegaskan komitmennya untuk menempatkan kepentingan rakyat Amerika di garis terdepan setiap keputusan pemerintahannya. Ia bertekad untuk mengembalikan kedaulatan dan keamanan nasional dengan langkah tegas, seperti memperketat perbatasan dan memulangkan jutaan imigran ilegal.

Dengan mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan, Trump berjanji untuk menghentikan arus masuk ilegal dan menghidupkan kembali kebijakan "Remain in Mexico," serta meningkatkan kehadiran militer untuk melindungi warga negara dari ancaman luar.

Tak hanya itu, fokus pada kebijakan perdagangan juga menjadi sorotan, di mana ia berjanji untuk mengenakan tarif pada negara asing demi meningkatkan kesejahteraan rakyat Amerika dan mengurangi defisit perdagangan. Trump bahkan merencanakan pembentukan badan baru bernama External Revenue Service untuk mengelola tarif dan bea impor.

"Zaman Keemasan Amerika dimulai sekarang. Mulai hari ini, negara kita akan berkembang dan dihormati kembali di seluruh dunia. Kami akan menjadi kecemburuan setiap negara, dan kami tidak akan membiarkan diri kami diperlakukan begitu saja lagi," lanjut Trump, dilansir Liputan6 Global.

3. Janji Pemulihan Ekonomi dan Revolusi Energi

Dalam sebuah pernyataan yang penuh semangat, Trump menegaskan bahwa memulihkan ekonomi Amerika adalah agenda utamanya dengan langkah-langkah tegas. Ia berencana untuk menghapus "Green New Deal," mencabut peraturan kendaraan listrik, dan mendorong peningkatan produksi energi domestik melalui eksplorasi minyak dan gas.

Dalam rangka menanggulangi lonjakan harga energi, ia mengumumkan keadaan darurat energi nasional, dengan keyakinan bahwa pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah akan mengembalikan Amerika sebagai raksasa manufaktur dunia.

Tak hanya itu, Trump juga berkomitmen untuk menurunkan inflasi melalui kebijakan fiskal yang lebih cerdas dan pengelolaan anggaran yang lebih disiplin, demi mengembalikan kepercayaan pasar dan meningkatkan daya beli rakyat.

"Setiap hari di pemerintahan Trump, saya akan sangat sederhana menempatkan Amerika di tempat pertama. Kedaulatan kita akan dipulihkan. Keamanan kita akan dikembalikan. Timbangan keadilan akan diseimbangkan kembali. Penyalahgunaan yang kejam, kekerasan, dan tidak adil terhadap Departemen Kehakiman dan pemerintah kita akan berakhir. Dan prioritas utama kita akan menciptakan negara yang bangga, makmur, dan bebas. Amerika akan segera menjadi lebih besar, lebih kuat, dan jauh lebih luar biasa daripada sebelumnya," lanjutnya.

4. Penekanan pada Persatuan dan Identitas Nasional

Dalam pernyataan yang penuh semangat, Trump menegaskan pentingnya persatuan nasional dengan menghapus kebijakan sosial yang dianggapnya merusak, menegaskan bahwa hanya ada dua gender, laki-laki dan perempuan, yang akan dijadikan dasar kebijakan pemerintahannya.

Ia bertekad untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional Amerika dan berjanji menghentikan penyensoran terhadap kebebasan berbicara, memastikan setiap warga negara diperlakukan setara di mata hukum. Dengan optimisme yang menggebu, Trump percaya bahwa dengan memulihkan rasa bangga sebagai bangsa, Amerika dapat kembali menjadi kekuatan yang dihormati di panggung dunia.

"Saya kembali ke kepresidenan dengan keyakinan dan optimisme bahwa kita berada di awal era baru yang mendebarkan dalam kesuksesan nasional, sebuah gelombang perubahan sedang melanda negara ini, sinar matahari mengalir di seluruh dunia, dan Amerika memiliki kesempatan untuk meraih peluang ini seperti belum pernah sebelumnya. Tetapi pertama, kita harus jujur mengenai tantangan yang kita hadapi. Meskipun banyak, tantangan ini akan dihancurkan oleh momentum besar yang sekarang disaksikan di Amerika Serikat," kata Trump.

5. Visi Besar untuk Masa Depan Amerika

Dalam penutupan pidatonya yang penuh semangat, Trump melukiskan masa depan Amerika dengan nuansa optimis yang menggugah. Ia bertekad untuk mengakhiri konflik yang tak perlu, menciptakan perdamaian, dan mengukuhkan posisi Amerika sebagai pemimpin global yang tak tergoyahkan.

Dengan visi yang berani, ia mengungkapkan ambisinya untuk mengintensifkan eksplorasi luar angkasa, menjadikan negara ini sebagai pelopor dalam teknologi mutakhir. "Zaman keemasan kita baru saja dimulai," serunya dengan percaya diri.

Trump menegaskan bahwa keberhasilan pemerintahannya bukan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari usaha untuk menjaga persatuan, keamanan, dan kebanggaan nasional. Ia menutup pidatonya dengan ajakan inspiratif kepada seluruh rakyat Amerika untuk bersatu meraih mimpi besar demi kejayaan bangsa yang lebih gemilang.

6. Apa inti pidato pelantikan Donald Trump?

Inti pidato Trump adalah komitmennya untuk memulihkan Amerika dengan mengutamakan kepentingan nasional, memperkuat ekonomi, dan mengembalikan identitas tradisional.

7. Apa kritik Trump terhadap pemerintahan sebelumnya?

Trump mengkritik kegagalan pemerintah sebelumnya dalam menangani krisis domestik, menjaga perbatasan, dan memberikan perlindungan berlebihan kepada pendatang ilegal.

8. Apa rencana kebijakan ekonomi Trump?

Trump berencana mencabut "Green New Deal," meningkatkan produksi energi domestik, dan mengenakan tarif pada negara asing untuk memperkaya rakyat Amerika.

9. Apa visi Trump untuk masa depan Amerika?

Trump berkomitmen untuk membawa perdamaian, memperkuat peran Amerika di dunia, dan memperluas eksplorasi luar angkasa sebagai bagian dari ambisinya untuk menjadikan Amerika lebih besar dari sebelumnya.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending