Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - 17 Agustus selalu diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Selain upacara bendera, ada beragam lomba yang selalu diadakan demi memeriahkan hari jadi Tanah Air itu.
Masyarakat di seluruh Indonesia seakan nggak mau ketinggalan turut serta dalam setiap perlombaan yang diadakan. Tak mengenal usia, laki-laki atau perempuan semua berkumpul untuk merayakan ulang tahun Indonesia.
Beberapa lomba yang biasa diadakan adalah balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, panjat pinang, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, balap bakiak, balap kelereng hingga egrang. Seru-seru kan? Tapi KLovers tahu nggak sih makna di balik setiap lomba itu?
Advertisement
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Dalam pelaksanaannya, para peserta yang mengikuti lomba balap karung harus memasukkan tubuh mereka ke sebuah karung goni. Mereka lalu harus berlomba untuk lebih dulu sampai di garis finis.
Melansir Kompas.com, lomba balap karung mengandung makna betapa perihnya penjajahan kala itu. Masyarakat Indonesia yang miskin tak bisa memenuhi kebutuhan sandang mereka. Akhirnya karung goni lah yang digunakan sebagai gantinya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Dilakukan secara berkelompok, lomba tarik tambang jadi salah satu perlombaan yang sangat meriah. Dua kelompok harus beradu kekuatan untuk bisa menang.
Tapi bukan sekedar beradu kekuatan, dalam perlombaan ini sebuah tim dituntut untuk mempunyai kekompakan demi bisa menang. Makna dari tarik tambang pun beragam, mulai dari gotong royong, kebersamaan dan solidaritas. Siapa nih KLovers yang selalu ikutan tarik tambang?
Advertisement
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Kayaknya nggak lengkap ya kalau 17 Agustus nggak ngadain lomba makan kerupuk. Nah kalau lomba yang satu ini mungkin kelihatannya gampang ya. Tapi jangan salah, tantangan makan kerupuk dengan kondisi tangan terikat susah juga lho KLovers.
Kesulitan yang kita alami saat makan kerupuk yang digantung ini bisa menggambarkan betapa sulitnya masa penjajahan kala itu. Selain kesulitan memenuhi kebutuhan sandang, masyarakat Indonesia juga kesusahan untuk mendapatkan pangan.
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Ada yang pernah coba ikut lomba yang satu ini nggak KLovers? Para peserta dalam perlombaan ini harus memasukkan sebuah pensil yang diikat layaknya sebuah ekor ke dalam botol.
Kelihatannya nggak gampang ya karena harus sabar. Nah dari situlah kita bisa tahu makna yang terkandung di lomba ini. Melansir The Smarter Way, Lomba ini menggambarkan masa di mana para pejuang harus memiliki kesabaran dan ketepatan kala berjuang melawan penjajah dengan bambu runcing. Bedanya, dalam lomba ini harus bersabar dan mencari momen yang tepat untuk memasukkan pensil ke botol.
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Sama seperti tarik tambang yang dilakukan secara berkelompok, lomba bakiak juga memerlukan kerja sama tim agar bisa menang. Biasanya lomba bakiak diikuti oleh tiga sampai empat orang dalam setiap timnya.
Kekompakan tim diuji dalam perlombaan ini. Kalau ada yang langkahnya nggak kompak, seluruh anggota tim bisa saja jatuh. Melansir Kincir.com, makna dari lomba ini adalah kerja sama yang bakal menghasilkan kekompakan demi mencapai tujuan. Sama seperti perjuangan para penjajah dulu yang bersama-sama menyerang penjajah demi merebut kemerdekaan Indonesia.
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Lomba yang satu ini kayaknya sering dilakukan sama anak-anak. Tapi bukan berarti orang dewasa nggak boleh ikutan main lho. Serunya lomba ini adalah para peserta harus pintar-pintar menjaga kelereng agar tidak jatuh dari sendok.
Karena sendok yang dibawa bukan menggunakan tangan, maka peserta harus bisa menjaga keseimbangan mereka. Makna lain yang bisa kita ambil dari lomba balap kelereng adalah mengajarkan kita agar tetap fokus dalam meraih tujuan.
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Satu lagi nih lomba yang juga biasa kita lihat ada di perayaan 17 Agustus. Ya, balap egrang. Ada yang udah pernah coba ikutan? Untuk bisa menang dalam perlombaan ini, kita harus pintar menjaga keseimbangan agar bisa berdiri di pijakan sebuah bambu tinggi.
Seperti yang disebutkan Blibli.com, ternyata egrang awalnya diciptakan untuk mengejek kolonialisme Belanda yang terkenal berbadan jangkung. Masyarakat Indonesia pun memakai egrang supaya bisa setinggi mereka.
Lomba egrang mengajarkan kita agar selalu memiliki kepercayaan diri. Karena jika kita ragu dalam melangkah, kita justru akan jatuh.
Ilustrasi (credit: Shutterstock)
Demi bisa membawa pulang hadiah yang digantung di atas pohon, setiap peserta yang ada dalam satu tim harus bekerja sama. Zaman dulu panjat pinang digelar sebagai hiburan di saat perayaan penting orang Belanda di Indonesia, misalnya pesta pernikahan.
Kala itu penduduk pribumi saling berlomba untuk bisa mendapatkan beragam hadiah yang ditaruh di puncak pohon pinang. Kerja sama juga jadi faktor penting lho di lomba satu ini. Jadi udah siap buat ikutan lomba apa nih KLovers di 17 Agustus nanti?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/lou)
Advertisement
KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Rilis Line Up Phase 1: Dari Reality Club hingga Juicy Luicy
Menjawab Kontroversi Perdebatan Genre for Revenge, Emo atau Pop Rock?
10 Potret Channella Anak Sambung Cut Tari yang Tak Kalah Cantik, Bestie dengan Sydney Adik Sambungnya
Potret Gemas Bobby Kertanegara Diundang Google, Jadi Kucing dengan Top Trending Search Google Sepanjang Tahun 2024
Profil & Kontroversi Habib Zaidan: Dulu Disebut Sebagai Bocah Ajaib Karena Tak Tidur Dua Hari, Kini Disorot KarenaBelaGusMiftah