Sosok Kuntilanak Bikin Geger Warga Singapura

Penulis: Tyssa Madelina

Diterbitkan:

Sosok Kuntilanak Bikin Geger Warga Singapura Sosok Kuntilanak © Instagram

Kapanlagi.com - Entah apa yang ada dipikiran komunitas ini sehingga terinspirasi untuk menggantung kuntilanak di sebuah pohon. Namun, kejadian tersebut sempat meresahkan warga Singapura. Bahkan, beberapa ada yang mengecamnya. Wah, kenapa tuh?

Adalah SCAPE, sebuah komunitas non profit yang ada di Singapura. Komunitas ini bergerak di bidang sosial, tepatnya untuk memotivasi anak-anak muda Singapura untuk berinovasi dan mengembangkan jiwa kepemimpinan. Namun sayang sekali, aksi mereka yang satu ini jauh dari kata menginspirasi khalayak. Pasalnya, 'keisengan' mereka sampai membuat warga Singapore merasa tersinggung.

Memperingati Halloween yang sebentar lagi akan tiba, komunitas SCAPE memutuskan untuk menggantung sebuah boneka kuntilanak di sebuah pusat keramaian di Singapore di Orchard Road. Boneka kuntilanak tersebut dibuat sedetil mungkin, dengan rambut panjang dan gaun putih bersimbah darah. Maksud hati ingin melontarkan lelucon, ulah mereka justru membuat kening warga sekitar berkerut.

Dianggap sebagai aksi untuk mempromosikan bunuh diri © Asia One

Berawal dari sebuah post di grup Facebook 'Singaporeans Defending Marriage and Family', mereka mengecam ulah anak-anak muda tersebut. Pasalnya, mereka mengira boneka tersebut justru mempromosikan aksi bunuh diri. Padahal, bertepatan di bulan yang sama, warga Singapura sedang mencanangkan gerakan 'Suicide Awareness Month'.

Samaritans of Singapore (SOS) yang membuat gerakan tersebut sempat menegur komunitas SCAPE agar menghentikan aksinya. Mereka meminta agar boneka kuntilanak tersebut diturunkan. Hal tersebut dianggap tak pantas karena bisa menimbulkan trauma tatkala mengingatkan masa lalu seseorang yang pernah memutuskan untuk bunuh diri atau orang-orang yang ditinggalkan kerabatnya.

SOS merupakan sebuah lembaga pertolongan untuk para remaja yang ingin bunuh diri. Dilansir dari Channel News Asia, CEO SOS, Christine Wong menyatakan bahwa angka bunuh diri di Singapore sangat tinggi. Pada tahun 2015 saja, ada 27 kasus bunuh diri menimpa remaja usia 10-19 tahun. Bahkan tahun lalu, dilaporkan ada 429 kasus bunuh diri. Oleh karenanya, aksi tersebut harus dihentikan karena menimbulkan keresahan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/tmd)

Rekomendasi
Trending