Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Peningkatan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di China belakangan ini menjadi sorotan dunia, memicu kekhawatiran akan risiko penularannya yang semakin meluas. Virus ini dikenal menyerang saluran pernapasan dan gejalanya mirip dengan flu atau COVID-19, sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada dalam upaya pencegahannya.
Menurut laporan dari para ahli kesehatan, HMPV sering kali mengincar kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah. Kasus infeksi yang parah bisa berujung pada bronkitis atau pneumonia, yang tentu saja memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Mari simak lebih dalam mengenai virus HMPV, gejalanya, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil agar kita semua dapat terhindar dari penyebaran virus berbahaya ini, sebagaimana dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Jum'at(3/1).
Advertisement
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang tergabung dalam keluarga Pneumoviridae dan menjadi ancaman bagi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa. Pertama kali terdeteksi di Belanda pada tahun 2001, virus ini kini telah menjangkau berbagai belahan dunia, terutama aktif saat musim dingin dan awal musim semi, ketika penyebarannya meningkat di daerah beriklim dingin. Penularan HMPV terjadi melalui percikan droplet dari individu yang terinfeksi saat batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Anak-anak di bawah 14 tahun, lansia, dan mereka yang memiliki gangguan imun menjadi kelompok paling rentan, berisiko mengalami infeksi serius yang memerlukan perawatan medis, terutama jika memiliki riwayat penyakit pernapasan. "Influenza A memang menjadi salah satu penyebab utama flu musiman. Virus ini bukanlah pendatang baru dan sudah beredar sejak lama," ungkap Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, seperti dilansir dari Health Liputan6.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Infeksi HMPV dapat menghadirkan beragam gejala yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang cukup parah, tergantung pada kondisi fisik dan daya tahan tubuh masing-masing individu.
Gejala yang patut diwaspadai meliputi batuk kering atau berdahak yang tak kunjung reda, yang bisa mengiritasi saluran pernapasan.
Selain itu, demam yang bervariasi dari ringan hingga tinggi seringkali disertai keringat berlebihan dan rasa lemas yang menyelimuti tubuh.
Hidung yang tersumbat atau berair pun dapat mengganggu pernapasan, menambah ketidaknyamanan.
Dalam kasus yang lebih serius, sesak napas dapat muncul dan berpotensi berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
Anak-anak dengan riwayat asma atau masalah paru-paru mungkin mengalami mengi atau suara siulan saat bernapas.
Tak ketinggalan, sakit tenggorokan yang menyakitkan saat menelan dan berbicara, serta ruam ringan pada kulit yang menunjukkan reaksi imun terhadap virus, juga menjadi sinyal yang perlu diperhatikan.
Advertisement
Virus HMPV, yang memiliki cara penyebaran mirip dengan COVID-19, dapat menular melalui droplet dari batuk dan bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Permukaan yang sering kita sentuh, seperti gagang pintu, meja, dan peralatan makan, menjadi sarana penyebaran yang sangat efektif.
Risiko penularan meningkat di tempat-tempat umum seperti sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum, di mana interaksi dekat dengan orang lain sulit dihindari.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan dan mengenakan masker di keramaian sangat dianjurkan.
Virus ini juga mampu bertahan di permukaan selama beberapa jam, sehingga pembersihan rutin pada barang-barang yang sering digunakan menjadi langkah penting untuk mengurangi kemungkinan penyebaran yang lebih luas.
Untuk mencegah penyebaran virus HMPV, kita perlu mengambil langkah-langkah yang tegas dan berkelanjutan. Mulailah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau jika tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
Hindari menyentuh wajah, terutama area sensitif seperti mata, hidung, dan mulut, agar virus tidak masuk ke dalam tubuh. Jaga jarak fisik dan hindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala flu atau infeksi pernapasan.
Saat berada di tempat umum atau saat mengalami gejala, jangan lupa menggunakan masker untuk mencegah penyebaran droplet.
Terakhir, pastikan untuk rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan peralatan makan, demi menjaga kesehatan bersama.
Jika Anda merasakan gejala HMPV, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Umumnya, pengobatan difokuskan pada meredakan gejala, seperti memberikan obat penurun demam dan pereda batuk.
Bagi mereka yang mengalami gejala berat, seperti kesulitan bernapas atau demam tinggi yang tak kunjung reda, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mencegah risiko komplikasi serius seperti pneumonia atau bronkitis.
Selain itu, sangat dianjurkan bagi pasien yang terinfeksi untuk melakukan isolasi mandiri, guna mengurangi kemungkinan penyebaran virus kepada orang lain, terutama kepada kelompok yang lebih rentan.
Virus HMPV, atau Human Metapneumovirus, adalah penyerang sistem pernapasan yang licik, menyebar dengan cepat melalui tetesan kecil yang terlepas saat kita batuk atau bersin, serta melalui sentuhan pada permukaan yang terkontaminasi.
Dengan cara ini, virus ini dapat dengan mudah berpindah dari satu individu ke individu lainnya, menjadikannya ancaman yang patut diwaspadai dalam menjaga kesehatan kita.
Gejala yang perlu diwaspadai mencakup batuk yang mengganggu, demam yang menggigil, sesak napas yang membuat sulit bernapas, serta hidung tersumbat yang menghalangi pernapasan. Dalam kasus yang lebih serius, kondisi ini dapat berkembang menjadi pneumonia, yang tentu saja harus segera mendapatkan perhatian medis.
Kelompok ini ternyata memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi yang parah, sehingga mereka sering kali memerlukan perawatan medis yang intensif.
Untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih, penting bagi kita untuk menjaga kebersihan tangan, mengenakan masker, dan rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh. Tindakan sederhana ini bukan hanya langkah pencegahan, tetapi juga bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan bersama. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
Fakta-Fakta dan Sinopsis Tentang Serial Ramadan Malaysia 'BIDAAH' yang Viral di TikTok
7 Potret Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Liburan Tanpa Anak-Anak, Vibes Bulan Madu Romantis di Spanyol
Potret Cantik Lyodra Lliburan ke Jepang, Outfit Kimono Bikin Makin Kinclong
Memahami 5 Tata Cara Lamaran Adat Jawa yang Penuh Makna Filosofis
SM Entertainment Perkenalkan Trainee ke-11, Bernama Hamin yang Punya Paras Rupawan