Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kolesterol tinggi sering kali dianggap sebagai masalah orang tua, tetapi tahukah Anda bahwa kondisi ini bisa menyerang siapa saja, bahkan anak muda? Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik menjadi penyebab utama kolesterol tinggi di kalangan generasi muda. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa kadar kolesterol mereka tinggi hingga terlambat, dan komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke pun mengintai.
Mengenali tanda-tanda awal kolesterol tinggi sangat penting agar kita bisa mengambil langkah pencegahan secepatnya. Gejalanya mungkin tidak selalu terlihat jelas, namun beberapa sinyal seperti nyeri dada, sesak napas, dan bercak kuning di kulit patut diwaspadai. Jika kondisi ini diabaikan, kesehatan jantung dan pembuluh darah bisa terancam.
Lalu, apa saja tanda-tanda kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai oleh anak muda? Dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
Advertisement
Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi kolesterol tinggi di usia muda:
Rasa nyeri atau tekanan di dada sebelah kiri, terutama saat beraktivitas fisik, dapat menjadi tanda penyempitan pembuluh darah arteri akibat penumpukan kolesterol. Kondisi ini disebut angina pektoris dan merupakan gejala awal penyakit jantung koroner.
Sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas, dapat menjadi tanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras karena aliran darah terhambat akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah.
Nyeri di area ini bisa terkait dengan penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung, yang dapat disebabkan oleh akumulasi kolesterol.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Munculnya benjolan kuning pada kulit, terutama di sekitar mata (xanthelasma) atau bagian tubuh lainnya, menunjukkan penumpukan lemak akibat kolesterol tinggi.
Rasa lelah yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan oksigen karena aliran darah terhambat akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah.
Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pusing dan sakit kepala yang sering terjadi bisa menjadi gejala kolesterol tinggi akibat gangguan aliran darah ke otak.
Obesitas atau berat badan berlebih juga menjadi faktor utama pemicu kolesterol tinggi di usia muda. Setiap 4,5 kg berat badan berlebih dapat meningkatkan produksi kolesterol hingga 10 mg per hari.
Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Jika tidak diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, kadar kolesterol bisa meningkat secara signifikan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Advertisement
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kolesterol tinggi di usia muda antara lain:
Guna mencegah kolesterol tinggi di usia muda, disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
Perbaiki Pola Makan: Konsumsi lebih banyak sayur, buah, biji-bijian, dan ikan berlemak seperti salmon yang kaya akan asam lemak omega-3. Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan gula berlebih.
Rutin Berolahraga: Olahraga minimal 150 menit per minggu dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Aktivitas seperti jogging, berenang, atau yoga sangat disarankan.
Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol: Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Alkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang berkontribusi pada kolesterol tinggi.
Lakukan Pemeriksaan Kolesterol Secara Rutin: Pemeriksaan kadar kolesterol idealnya dilakukan setiap 4 tahun sekali sejak usia 20 tahun, atau lebih sering jika memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.
Jika Anda mengalami gejala atau memiliki faktor risiko kolesterol tinggi di usia muda, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Ya, sebagian besar kasus kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga terjadi komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kadar kolesterol meskipun tidak ada keluhan.
Bisa, tetapi tergantung pada kadar kolesterol yang dimiliki. Jika masih dalam batas tinggi tetapi belum berbahaya, perubahan pola makan, olahraga, dan gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun, jika sudah terlalu tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti statin.
Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui kadar kolesterol adalah melalui tes darah (lipid panel test). Tes ini mengukur kadar LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), trigliserida, dan kolesterol total dalam tubuh.
Tidak. Selain pola makan yang buruk, faktor keturunan, kurang olahraga, obesitas, dan kondisi medis seperti diabetes juga bisa menyebabkan kolesterol tinggi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Potret Kris Dayanti dan Keluarga Rayakan Lebaran di Singapura, Nggak Canggung Berbaur dengan Warga
Potret Pernikahan Danilla Riyadi yang Digelar Secara Sederhana dan Diam-diam di KUA
Potret Lebaran Fairuz A Rafiq, Fokus Ingin Kumpul Keluarga Demi Temani Ibu yang Alami Alzheimer
Ingat Oklin Fia yang Sempat Viral Jilat Ice Cream? Sekarang Makin Macho dan Punya Hobi Ekstrem
Deretan Anime yang Tayang April 2025, dari Aksi Fantasi hingga Action-Thriller Menegangkan