Tarif Internet Indonesia Lebih Mahal dari Luar Negeri, Kok Bisa?
© shutterstock
Kapanlagi.com - Sudah bukan rahasia umum lagi jika internet di Indonesia terkenal mahal. Ironisnya, kadang harga mahal tersebut tidak sebanding dengan kecepatannya. Tak heran jika dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN, kecepatan internet di Indonesia masih terbilang lemot.
Lantas, kenapa hal tersebut sampai terjadi? Beberapa ulasan berikut ini bisa membantumu untuk lebih mudah mencari tahu jawabannya.
Infrastruktur Kurang Memadai
Advertisement
Internet cepat ternyata tak asal ada begitu saja. Perlu infrastruktur yang memadai untuk bisa mewujudkannya. Masalahnya sekarang, infrastruktur internet tidaklah mudah. Biayanya juga tidak sedikit. Sangat tak sebanding dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia. Jangan kaget jika akhirnya internet di Indonesia mahal plus lamban.
Kondisi Alam Beragam
Kondisi geografis sebuah negara ternyata juga sangat memengaruhi mahal tidaknya infrastruktur internet lho. Apalagi Indonesia punya bentang alam beragam. Tak sedikit yang ekstrem, berupa bukit dan lembah, hingga pegunungan. Belum lagi, jalan menuju lokasi di beberapa daerah juga belum terbentuk merata.
Walhasil untuk bisa membangun satu menara pemancar saja, kadang butuh dana yang tidak murah. Dari sinilah kenapa harga paket internet masing-masing operator berbeda. Singkat katanya, semakin banyak infrastruktur yang dibangun, maka biasanya provider menjual tarif internet lebih mahal. Tapi, tentu dengan jaminan internetnya lebih kenceng.
Ada Biaya Mengakses Situs Luar Negeri
Coba pikir, seberapa lama kamu mengakses situs dari luar negeri dalam sehari, seperti Google, YouTube, Twitter dan Instagram? Tahu tidak, ternyata situs yang servernya di luar negeri juga butuh biaya lebih besar untuk mengaksesnya. Apalagi banyak pengusaha digital lokal yang ikut-ikutan pakai server luar negeri, tidak heran harga internetnya pun semakin bengkak alias super mahal.
Ada Lagi Biaya Frekuensi
Hal lain yang juga penting kamu ketahui adalah Biaya Hak Penggunaan Frekuensi (BHPF). Biaya ini perlu disetorkan kepada pemerintah untuk penggunaan frekuensi, baik internet, radio, maupun televisi. Apalagi BHPF menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang potensial. Bisa jadi karena biaya yang harus dibayarkan oleh provider inilah, harga internet di Indonesia cenderung lebih mahal.
Masih kesal dengan biaya internet Indonesia yang mahal? Ayo temukan terobosan baru untuk mempermudah aksesmu ke internet berbiaya murah.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(adv/tmi)
Advertisement
