"Ini bisa (dilakukan) karena presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan, yang menjaga Republik kita, yang sekian tahun tidak diinvasi negara lain, yang sekian tahun tidak mengganggu bangsa lain," kata Prabowo.
Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan alasan menarik di balik keputusannya untuk merekrut beberapa menteri dari era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke dalam Kabinet Merah Putih. Langkah ini tentu saja memicu beragam spekulasi, terutama terkait dengan sejauh mana keterlibatan SBY dalam pemerintahan Prabowo. Namun, Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa pilihannya didasarkan pada rekam jejak dan pengalaman para menteri tersebut dalam menghadapi berbagai krisis di masa lalu.
Dalam pidatonya yang mengesankan di Kongres VI Partai Demokrat pada 25 Februari 2025, Prabowo mengakui bahwa kepemimpinan SBY selama dua periode (2004–2014) telah berhasil membawa Indonesia melalui berbagai tantangan, termasuk krisis keuangan global pada tahun 2008. Menurut Prabowo, keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran penting para menteri yang bekerja di kabinet SBY.
“Pak SBY menghadapi krisis demi krisis. Indonesia? Aman. Itu karena tim yang kuat, dan beberapa di antaranya masih saya pakai sekarang,” ujar Prabowo, dikutip dari ANTARA, Selasa (25/2/2025)
Advertisement
Tak hanya itu, Prabowo juga menambahkan bahwa ia banyak belajar dari pengalaman 20 tahun kepemimpinan SBY dan Jokowi. Ia mengaku tidak ragu untuk meminta masukan dari keduanya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Lantas, siapa saja mantan menteri era SBY yang kini bergabung dalam pemerintahan Prabowo, dan apa saja pertimbangan di balik keputusan ini? Dirangkum Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Rabu (26/2/2025), berikut informasi lengkapnya.
Keputusan Prabowo untuk merekrut beberapa mantan menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu I dan II memunculkan berbagai spekulasi. Beberapa nama yang kini masuk dalam Kabinet Merah Putih antara lain:
Menurut Prabowo, keputusan ini diambil karena mereka memiliki rekam jejak yang terbukti mampu menangani krisis dan menjalankan pemerintahan dengan baik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Dalam pidatonya yang penuh semangat, Prabowo menegaskan bahwa stabilitas ekonomi dan ketahanan nasional menjadi prioritas utama dalam kepemimpinannya. Untuk itu, ia memilih para ahli yang telah terbukti handal dalam menghadapi krisis global.
Prabowo menyoroti keberhasilan SBY dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia selama krisis keuangan global 2008, di mana banyak negara mengalami resesi tetapi Indonesia tetap aman. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa tim ekonomi SBY memiliki strategi yang solid dan pengalaman dalam menghadapi tantangan global.
“Pak SBY menghadapi The Black Monday, krisis keuangan global yang membuat perusahaan-perusahaan besar gulung tikar. Indonesia? Aman. Itu karena tim yang solid. Jadi saya tidak ragu memakai beberapa dari mereka,” jelas Prabowo.
Dengan pengalaman dan kredibilitas yang dimiliki timnya, Prabowo optimis bahwa pemerintahannya siap menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan politik yang mungkin muncul di masa depan.
Advertisement
Banyak pihak berspekulasi bahwa kehadiran sejumlah mantan menteri era SBY dalam kabinet Prabowo menandakan adanya campur tangan politik dari Presiden ke-6 RI tersebut. Namun, Prabowo dengan tegas membantah hal tersebut.
“Jangan ada pikiran ‘ih cawe-cawe’, saya datang ke Pak SBY minta masukan, bukan sebaliknya. Beliau tidak pernah titip-titip apa pun kepada saya,” tegas Prabowo.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin, ia terbuka untuk belajar dari para pendahulunya, baik dari SBY maupun Jokowi.
“Pak SBY memimpin 10 tahun, Pak Jokowi memimpin 10 tahun. Itu 20 tahun pengalaman yang harus dipelajari,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa SBY maupun Jokowi tidak pernah ikut campur dalam keputusan pemerintahannya. Namun, sebagai presiden, ia merasa perlu untuk belajar dari pengalaman mereka dalam mengelola negara.
Dalam momen bersejarah peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025, Prabowo Subianto tampil mengesankan, dikelilingi oleh dua sosok ikonik, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya sekadar meresmikan lembaga investasi, Prabowo juga mengungkapkan rasa hormatnya yang mendalam terhadap kedua mantan presiden tersebut, mengakui bahwa banyak pelajaran berharga yang ia petik dari kepemimpinan mereka.
Dalam setiap langkahnya, Prabowo tidak ragu untuk meminta nasihat dari Jokowi, menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia saat ini adalah buah dari kebijakan strategis yang ditanam oleh para presiden sebelumnya.
"Ini bisa (dilakukan) karena presiden-presiden sebelumnya yang mengamankan, yang menjaga Republik kita, yang sekian tahun tidak diinvasi negara lain, yang sekian tahun tidak mengganggu bangsa lain," kata Prabowo.
Prabowo memilih beberapa mantan menteri dari era SBY karena mereka terbukti mampu menangani krisis ekonomi global pada 2008. Selain itu, mereka memiliki pengalaman dalam mengelola pemerintahan dan kebijakan ekonomi yang stabil.
Prabowo dengan tegas membantah bahwa SBY ikut campur dalam pemerintahannya. Ia mengaku memang meminta masukan dari SBY, tetapi keputusan tetap ada di tangannya sebagai presiden.
Keuntungan utamanya adalah mereka sudah berpengalaman dalam menangani situasi krisis dan memahami sistem pemerintahan. Dengan demikian, mereka dapat langsung bekerja tanpa perlu banyak penyesuaian.
Prabowo mengaku banyak belajar dari kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun terakhir.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement
Cek Tarif Tol Trans Jawa Terbaru 2025, Persiapkan Mudik dengan Nyaman dan Hemat Biaya
Tips Bantu Anak Belajar Menabung, Ajarkan Mereka Kelola Uang THR Lebaran dengan Bijak
Tips Mengatasi Gula Darah Naik Setelah Lebaran, Solusi Praktis Demi Hidup Sehat
Cegah Diabetes Naik Setelah Lebaran dengan 10 Cara Mudah dan Efektif ini, Jangan Di-skip!
Update Tarif Tol Trans Sumatera 2025 untuk Golongan I, Rute dan Harga Terbaru