Titik Nyeri Asam Urat dan Cara Mengobatinya untuk Menghindari Komplikasi

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Titik Nyeri Asam Urat dan Cara Mengobatinya untuk Menghindari Komplikasi
Ilustrasi asam urat (Credit: Pixabay/Septimiu)

Kapanlagi.com - Asam urat atau gout arthritis kini bukan lagi masalah kesehatan yang hanya mengintai orang-orang lanjut usia. Siapa sangka, banyak generasi muda di usia 20-an yang mulai merasakan gejala asam urat akibat pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak menyadari gejala awal ini hingga kondisi mereka semakin parah. Rasa nyeri yang muncul sering kali dianggap remeh, padahal bisa jadi itu adalah sinyal bahaya dari tingginya kadar asam urat dalam tubuh.

Untuk menghindari komplikasi yang lebih serius, sangat penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala, titik-titik nyeri, serta cara pengobatan asam urat yang efektif. Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan.

1. Apa Itu Asam Urat?

Asam urat, sebuah kondisi peradangan yang menyakitkan pada sendi, muncul akibat penumpukan kristal monosodium urat yang terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah melonjak tinggi, fenomena yang dikenal sebagai hiperurisemia.

Sering kali, lonjakan ini disebabkan oleh konsumsi makanan kaya purin. Kristal-kristal tersebut cenderung mengendap di bagian tubuh yang suhunya lebih rendah, seperti jempol kaki, dan memicu gejala yang tak mengenakkan—rasa sakit yang tajam, pembengkakan yang mengganggu, serta kemerahan yang mencolok di sekitar sendi.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Penyebab Asam Urat

Kadar asam urat yang tinggi sering kali disebabkan oleh purin, senyawa yang tersembunyi dalam berbagai makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Beberapa penyebab utama yang perlu diwaspadai adalah alkohol, daging merah seperti sapi dan domba, serta makanan laut yang menggugah selera seperti udang, lobster, dan ikan sarden.

Namun, bukan hanya pola makan yang berperan; faktor lain seperti riwayat genetik, komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes atau batu ginjal, serta konsumsi obat-obatan tertentu yang memengaruhi metabolisme purin juga dapat meningkatkan risiko asam urat.

Jadi, penting untuk memperhatikan apa yang kita makan dan kondisi kesehatan kita agar tetap terjaga.

3. Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Asam urat, musuh tersembunyi yang bisa menyerang kapan saja, sering kali mengungkapkan kehadirannya melalui nyeri tajam di jempol kaki, akibat kristal asam urat yang mengendap dan mengganggu kenyamanan kita.

Namun, jangan salah, rasa sakit ini tidak hanya berhenti di jempol; ia bisa menyebar ke pergelangan tangan, lutut, dan siku, mengganggu aktivitas sehari-hari dengan kejam.

Serangan mendadak di malam hari, saat suhu tubuh turun, bisa membuat penderita terbangun dalam keadaan terkejut oleh rasa sakit yang menyiksa.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berlanjut hingga munculnya benjolan tophi yang mengganggu di sekitar sendi, menambah daftar tantangan yang harus dihadapi.

4. Cara Mengobati Asam Urat

Untuk mengatasi masalah asam urat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat, seperti Allopurinol yang berfungsi mengurangi produksi asam urat, Colchicine untuk meredakan nyeri saat serangan, atau Febuxostat sebagai alternatif bagi yang tidak cocok dengan Allopurinol.

Namun, tak hanya bergantung pada obat, perubahan gaya hidup juga sangat krusial! Hindari makanan tinggi purin dan beralihlah ke makanan rendah purin, seperti buah-buahan kaya vitamin C dan susu rendah lemak.

Pastikan juga untuk cukup minum air putih agar asam urat dalam darah dapat larut dengan baik, serta lakukan olahraga secara teratur—namun ingat, hindari aktivitas berat saat serangan datang.

5. Komplikasi Asam Urat

Menurut informasi dari situs resmi RSUD Siti Fatimah di Provinsi Sumatera Selatan, jika tidak ditangani dengan baik, asam urat bisa memicu berbagai komplikasi serius yang mengancam kesehatan.

Salah satunya adalah kerusakan sendi permanen akibat penumpukan kristal yang merusak tulang rawan. Selain itu, kristal asam urat yang mengendap di ginjal berpotensi menyebabkan batu ginjal yang menyakitkan.

Tak hanya itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa kadar asam urat yang tinggi berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung, menjadikan perhatian terhadap kondisi ini sangat penting.

6. Apakah Asam Urat Bisa Disembuhkan?

Asam urat mungkin tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, namun jangan khawatir! Dengan pengobatan yang tepat dan penerapan gaya hidup sehat, gejalanya dapat dikelola dengan baik, sehingga Anda tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan penuh semangat.

7. Makanan Apa yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat?

Untuk menjaga kesehatan tubuh, penting untuk menghindari konsumsi makanan yang kaya purin, seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan alkohol.

8. Apa Perbedaan Asam Urat dan Rematik?

Asam urat dan rematik mungkin terdengar serupa, tetapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda: asam urat muncul akibat penumpukan kristal urat, sedangkan rematik disebabkan oleh peradangan sendi yang disebabkan oleh gangguan autoimun.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
 
Trending