Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ramadan adalah bulan penuh berkah yang menawarkan pelajaran berharga bagi setiap umat Muslim. Ibadah puasa tidak hanya melatih kesabaran dan pengendalian diri, tetapi juga memberikan manfaat spiritual dan kesehatan yang tak ternilai. Namun, menjalani puasa seharian sering kali membawa tantangan tersendiri akibat perubahan pola makan.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi selama berpuasa adalah penurunan kadar gula darah, atau yang dikenal dengan istilah hipoglikemia. Gejala yang muncul bisa sangat beragam, mulai dari rasa lemas, gemetar, hingga berkeringat dingin. Beberapa orang mungkin juga merasakan pusing, kesulitan berkonsentrasi, dan rasa lapar yang sangat mengganggu.
Meskipun masalah hipoglikemia ini umum terjadi, jangan pernah anggap remeh! Kondisi ini dapat mengganggu kelancaran ibadah puasa dan aktivitas sehari-hari. Lalu, apa sebenarnya penyebab penurunan kadar gula darah saat puasa dan bagaimana cara mengatasinya?
Advertisement
Jika mengalami gejala hipoglikemia seperti gemetar atau pusing, segera berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis yang mudah dicerna, seperti kurma atau jus buah.
Persiapkan sahur dengan menu bergizi seimbang, seperti karbohidrat kompleks dari nasi merah dan oatmeal, serta buah dan sayuran.
Saat berbuka, nikmati makanan ringan yang mudah dicerna dan teh manis yang kaya antioksidan.
Makanlah dalam porsi kecil dan tetap terhidrasi dengan minimal 8 gelas air sehari, sambil membatasi aktivitas berat.
Dengan pola makan yang tepat, Anda akan kembali berenergi untuk menjalani hari.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kadar gula darah dapat menurun saat puasa karena beberapa faktor yang berkaitan dengan proses metabolisme tubuh.
Pertama, saat kita berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 12-14 jam. Akibatnya, tubuh kekurangan glukosa, yang merupakan bahan bakar utama untuk menghasilkan energi.
Kedua, aktivitas fisik yang berat dan intens dapat menguras cadangan energi tubuh dengan cepat. Ketiga, bagi individu yang memiliki resistensi insulin atau diabetes yang tidak terkontrol, risiko hipoglikemia bisa meningkat secara signifikan.
Dengan memahami penyebab dan gejala hipoglikemia, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan selama bulan suci ini. Mari kita jaga kesehatan dan kelancaran ibadah puasa kita agar Ramadan menjadi momen yang penuh makna!
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
Lama Tak Ada Kabar, ini 5 Potret Muzdalifah yang Awet Muda dan Tampak Langsing di Usia 46 Tahun
5 Potret Nadya Mustika yang Tetap Langsing dan Awet Muda, Walaupun Sudah Melahirkan Anak Kedua
Doa dan Bacaan Dzikir Setelah Sholat Lailatul Qadar, Patut Diamalkan
George Foreman Meninggal Dunia, Mengenang Perjalanan Kariernya Jadi Legenda Tinju Dunia
5 Potret Donny Michael yang Sering Ambil Peran Antagonis di Sinetron