Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Memiliki kucing di rumah bisa jadi hiburan tersendiri, dari yang asyik diajak bermain hingga bersantai di pangkuanmu sepanjang malam. Belum lagi bulunya yang indah dan lembut pun menambah daya tariknya sebagai hewan peliharaan. Sayangnya, tak jarang beredar mitos yang berkaitan dengan bulunya yang disebut-sebut menjadi pemicu beragam penyakit. Ini faktanya!
Banyak yang mengaitkan kucing dengan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Walau berpotensi menyebarkan tokso, bukan bulunya yang menjadi media penyebaran tapi kotorannya. Selain itu, risiko ini juga bisa dialami jika memakan sayur dan buah segar yang kurang bersih, kebiasaan makan yang nggak higienis, hingga makanan yang kurang matang.
Ramai di media sosial kalau bulu kucing ini bisa memicu kemandulan, dari parasit yang sama seperi penyakit toksoplasmosis. Hanya mitos, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan kucing akan semakin rendah jika tetap menjaga kebersihannya.
Advertisement
Mitosnya, nggak boleh merawat kucing kalau sedang hamil. Padahal, secara umum bulu kucing yang terjaga kebersihannya nggak akan membahayakan penghuni rumahnya. Tapi nggak ada salahnya berjaga-jaga dengan menghindari rutinitas membersihkan kandang bagi ibu hamil dan rutin mencuci tangan setelah berinteraksi dengan kucing.
Sayangnya, kucing memang bisa memicu alergi pada kucing, yang berasal dari kalenjar minyak pada kulit dan ludahnya. Protein pemicu alergi ini kemudian disebarkan pada bulunya, saat kucing sedang menjilati dirinya. Untungnya, kini ada beberapa ras yang dianggap hypoallergenic, yang menghasilkan lebih sedikit alergen.
Tak sedikit orangtua yang melarang anak-anaknya merawat kucing karena takut terkena asma. Padahal, gangguan sistem pernafasan ini bisa terjadi jika memiliki alergi pada protein yang ada pada bulu, air liur, hingga kotorannya. Untuk meminimalkan risikonya, rutin membersihkan rumah, memandikan kucing, dan jangan rebahan bareng anabul.
Jangan khawatir, kamu tetap bisa memelihara kucing di rumah, tanpa mengganggu kesehatan penghuni rumah. Bersihkan kandangnya secara rutin dan sebaiknya jauhkan dari area tempat maka, dapur, atau lokasi bermain anak-anak.
Nyamannya tidur bersama kucing, tapi hati-hati dengan ancaman alergi dan asma. Batasi area di rumah seperti kamar tidur karena bulu anabul bisa rontok dan terhirup. Jangan lupa bersihkan ruangan dengan vacuum cleaner, terutama pada media dimana bulu mudah menempel seperti karpet, seprai, maupun selimut.
Walau kucing mampu menjaga kebersihan dirinya sendiri, pemilik anabul harus terlibat langsung dalam menjaganya tetap bersih. Apalagi buat hewan peliharaan yang suka menggali tanah dengan cakarnya, mandikan kucing secara rutin, misalnya dua kali sebulan.
Pastikan kucing terbebas dari virus, bakteri maupun parasit, terutama yang bisa menular ke manusia. rutin bawa hewan peliharaan ke dokter hewan untuk mendapatkan vaksin dan memeriksa kondisi kesehatannya.
Parasit Toxoplasma gondii yang memicu penyakit toksoplasmosis bisa ditemukan dalam makanan mentah. Sebaiknya, berikan makanan kering yang terjamin higienis dengan teknologi modern.
Jatuhkan pilihanmu pada Muezza, brand makanan kucing berkualitas yang dibuat dari bahan-bahan alami. Mendapatkan sertifikasi halal yang menjamin kualitasnya, dapatkan cat food terbaik ini secara online di Shopee dan Tokopedia.
Beli Muezza di Shopee Beli Muezza di Tokopedia
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(*/eth/wri)
Advertisement
Mantan Suami Asri Welas Tunjukkan Kejanggalan, Ia Putuskan Tak Mau Bertahan Meski Demi Anak
9 Potret Ikang Fawzi di Pemakaman Sang Kakak, Berusaha Tegar Saat Adzankan di Liang Lahat
Sosok Tomy Winata, Pengusaha Kaya Raya yang Berjuluk 9 Naga Indonesia
Potret Seru Gisel dan Naysilla Mirdad Liburan ke Raja Ampat Bareng Sahabat, Dari Hiking hingga Snorkeling
Profil dan Jejak Karier Michelle Trachtenberg Aktris 'GOSSIP GIRL', Meninggal Dunia di Usia 39 Tahun