29 Kata-Kata untuk Santri dari Para Guru dan Ulama, Jadi Pedoman untuk Belajar Lebih Giat

Penulis: Dhia Amira

Diperbarui: Diterbitkan:

29 Kata-Kata untuk Santri dari Para Guru dan Ulama, Jadi Pedoman untuk Belajar Lebih Giat
Kata-kata untuk santri (credit: Freepik)

Kapanlagi.com - Santri merupakan sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Ya, pesantren merupakan sebuah asrama pendidikan Islami yang didirikan untuk anak-anak yang akan belajar serta menuntut ilmu agama Islam secara mendalam. Dari pendidikan akhlak hingga pendidikan kitab dan masih banyak lagi. Bagi para santri, nasihat merupakan sebuah hadiah baik dan sangat berharga yang diberikan oleh para guru. Ada banyak sekali nasihat dan kata-kata untuk santri.

Kata-kata untuk santri ini menjadi sebuah nasihat bijak untuk mereka dalam menjalani kehidupan baik saat di pesantren, maupun telah selesai. Semua nasihat bijak tersebut juga dapat menjadi sebuah pedoman hidup agar tidak salah dalam mengambil keputusan ataupun jalan kehidupan. Karena bila salah, maka mungkin kita sebagai manusia bisa tersesat di kehidupan dunia yang begitu kejam ini.

Berikut ini dilansir dari berbagai sumber, ada 29 kata-kata untuk santri dari para ulama dan guru sebagai nasihat bijak dan pedoman hidup. Yuk langsung saja dicek KLovers.

 

 

1. Kata-Kata untuk Santri dari Ustaz Abdul Somad

Kata-kata untuk santri yang pertama yaitu ada kata-kata untuk ustaz Abdul Somad. Dan berikut 10 kata-kata untuk santri tersebut:

1. "Tetaplah merasa santri, agar tak berhenti berbakti."

2. "Tetaplah merasa santri, agar tak tinggi hati."

3. "Tetaplah merasa santri, agar berbudi pekerti."

4. "Tetaplah merasa santri, agar tak merasa benar sendiri."

5. "Tetaplah merasa santri, agar tetap merasa perlu membaca kitab suci."

6. "Tetaplah merasa santri, agar tetap hormat pada kyai."

7. "Tetaplah merasa santri, agar semangat membangun negeri."

8. "Tetaplah merasa santri, agar peduli pada ekonomi."

9. "Tetaplah merasa santri, agar tak takut mati."

10 "Tetaplah merasa santri, agar takut pada Ilahi Selamat hari santri, berbuat manfaat untuk ibu pertiwi."

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kata-Kata untuk Santri dari KH Hasyim Asy'ari

Kemudian yang selanjutnya yaitu ada kata-kata untuk santri dari KH Hasyim As-Syafi. Beliau merupakan tokoh muslim terkenal di Indonesia, KH Hasyim As-Syafi adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Dan berikut ini beberapa nasihat dan kata-kata untuk santri dari KH Hasyim As-Syafi:

11. Seorang santri hendaknya membersihkan hatinya dari segala hal yang dapat mengotorinya seperti dendam, dengki, keyakinan yang sesat dan perangai yang buruk. Hal itu dimaksudkan agar hati mudah untuk mendapatkan ilmu, menghafalkannya, mengetahui permasalahan-permasalahan yang rumit dan memahaminya.

12. Hendaknya memiliki niat yang baik dalam mencari ilmu, yaitu dengan bermaksud mendapatkan ridho Allah, mengamalkan ilmu, menghidupkan syariat Islam, menerangi hati dan mengindahkannya dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai berniat hanya ingin mendapatkan kepentingan duniawi seperti mendapatkan kepemimpinan, pangkat, dan harta atau menyombongkan diri di hadapan orang atau bahkan agar orang lain hormat.

13. Hendaknya segera mempergunakan masa muda dan umurnya untuk memperoleh ilmu, tanpa terpedaya oleh rayuan "menunda-nunda" dan "berangan-angan panjang", sebab setiap detik yang terlewatkan dari umur tidak akan tergantikan. Seorang santri hendaknya memutus sebisanya urusan-urusan yang menyibukkan dan menghalang-halangi sempurnanya belajar dan kuatnya kesungguhan dan keseriusan menghasilkan ilmu, karena semua itu merupakan faktor-faktor penghalang mencari ilmu.

14. Menerima sandang pangan apa adanya sebab kesabaran akan ke-serba kekurangan hidup, akan mendatangkan ilmu yang luas, kefokusan hati dari angan-angan yang bermacam-macam dan hikmah hikmah yang terpancar dari sumbernya. Imam As-Syafi'i Ra berkata, tidak akan bahagia orang yang mencari ilmu disertai tinggi hati dan kemewahan hidup. Tetapi yang berbahagia adalah orang yang mencari ilmu disertai rendah hati, kesulitan hidup dan khidmah pada ulama.

15. Pandai membagi waktu dan memanfaatkan sisa umur yang paling berharga itu. Waktu yang paling baik untuk hafalan adalah waktu sahur, untuk pendalaman pagi buta, untuk menulis tengah hari, dan untuk belajar dan mengulangi pelajaran waktu malam. Sedangkan tempat yang paling baik untuk menghafal adalah kamar dan tempat-tempat yang jauh dari gangguan. Tidak baik melakukan hafalan di depan tanaman, tumbuhan, sungai dan tempat yang ramai.

16. Makan dan minum sedikit. Kenyang hanya akan mencegah ibadah dan bikin badan berat untuk belajar. Di antara manfaat makan sedikit adalah badan sehat dan tercegah dari penyakit yang di akibatkan oleh banyak makan dan minum, seperti ungkapan syair yang artinya: "Sesungguhnya penyakit yang paling banyak engkau ketahui berasal dari makanan atau minuman." Hati dikatakan sehat bila bersih dari kesewenang-wenangan dan kesombongan. Dan tidak seorangpun dari para wali, imam dan ulama pilihan memiliki sifat atau disifati atau dipuji dengan banyak makannya. Yang dipuji banyak makannya adalah binatang yang tidak memiliki akal dan hanya dipersiapkan untuk kerja.

17. Bersikap wara' (mejauhi perkara yang syubhat 'tidak jelas' halal haramnya) dan berhati-hati dalam segala hal. Memilih barang yang halal seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan semua kebutuhan hidup supaya hatinya terang, dan mudah menerima cahaya ilmu dan kemanfaatannya. Hendaknya seorang santri menggunakan hukum-hukum keringanan (rukhsoh) pada tempatnya, yaitu ketika ada kebutuhan dan sebab yang memperbolehkan. Sesungguhnya Allah senang bila hukum rukhsohnya dilakukan, seperti senangnya Allah bila hukum 'azimahnya (hukum sebelum muncul ada sebab rukhsoh) dikerjakan.

18. Meminimalisir penggunaan makanan yang menjadi penyebab bebalnya otak dan lemahnya panca indera seperti buah apel yang asam, buncis dan cuka. Begitu juga dengan makanan yang dapat memperbanyak dahak (balgham) yang memperlambat kinerja otak dan memperberat tubuh seperti susu dan ikan yang berlebihan. Hendaknya seorang santri menjauhi hal-hal yang menyebabkan lupa seperti makan makanan sisa tikus, membaca tulisan di nisan kuburan, masuk di antara dua unta yang beriringan dan membuang kutu hidup-hidup.

19. Meminimalisir tidur selama tidak berefek bahaya pada kondisi tubuh dan kecerdasaan otak. Tidak menambah jam tidur dalam sehari semalam lebih dari delapan jam. Boleh kurang dari itu, asalkan kondisi tubuh cukup kuat. Tidak masalah mengistirahatkan tubuh, hati, pikiran dan mata bila telah capek dan terasa lemah dengan pergi bersenang-senang ke tempat-tempat rekreasi sekiranya dengan itu kondisi diri dapat kembali (fresh).

20. Meninggalkan pergaulan karena hal itu merupakan hal terpenting yang seyogyanya di lakukan pencari ilmu, terutama pergaulan dengan lain jenis dan ketika pergaulan lebih banyak-main-mainnya dan tidak mendewasakan pikiran. Watak manusia itu seperti pencuri ulung (meniru perilaku orang lain dengan cepat) dan efek pergaulan adalah ketersia-siaan umur tanpa guna dan hilang agama bila bergaul dengan orang yang bukan ahli agama. Jika seorang pelajar butuh orang lain yang bisa dia temani, maka hendaknya dia jadi teman yang baik, kuat agamanya, bertaqwa, wara, bersih hatinya, banyak kebaikannya, baik harga dirinya (muru'ah), dan tidak banyak bersengketa: bila teman tersebut lupa dia ingatkan dan bila sudah sadar maka dia tolong.

 

3. Kata-Kata untuk Santri dari Kiai Tolchah

Dan yang terakhir yaitu ada kata-kata untuk santri dari KH Kiai Tolchah. KH Tolchah Hasan merupakan tokoh yang berkiprah dalam banyak hal untuk masyarakat Indonesia. Meski demikian, tampaknya peran dalam bidang pendidikan (tarbiyah) adalah yang paling menonjol. Jiwa beliau sebagai pendidik terlihat jelas dari pengabdiannya mulai dari pesantren hingga perguruan tinggi. Dan berikut ini beberapa nasihat hingga kata-kata untuk santri dari KH Tolchah Hasan:

21. Barangsiapa belajar Al-Quran mulai masa kecilnya maka Al-Quran akan mengalir bercampur dalam darah dan dagingnya.

22. Keutamaan santri berangkat belajar thalabul ilmi: didoakan para malaikat, didoakan ikan-ikan, didoakan hewan-hewan.

23. Resep belajar cepat dan manfaat, ta'allum (senantiasa belajar), belajar kepada guru, taqarrub kepada Allah, tirakat, dan jauhi perbuatan maksiat.

24. Jika ada kasus seperti, orang-orang yang sekolahnya sama, mondoknya sama, gurunya sama, makannya sama, tapi kok hasilnya beda, mungkin maksiat sebagai faktor pembedanya.

25. Tiga hal yang harus dihindari oleh para santri atau pelajar, supaya mudah menerima pelajaran. Yang pertama fudlul tha'am (terlalu banyak makan), kedua fudlul manam (terlalu banyak tidur), ketiga fudlul kalam (terlalu banyak membual dan berbicara).

26. Hendaknya para santri membagi malam jadi 3 bagian. Pertama, sepertiga untuk belajar, kedua sepertiga untuk ibadah, dan ketiga sepertiga untuk istirahat.

27. Supaya ilmu dapat bermanfaat dan berkah, hendaklah selalu taat kepada Allah, taat dan hormat kepada guru, serta taat dan hormat kepada orang tua.

28. Bagi wali santri, supaya putra putri kita bisa menjaga ilmunya, maka orang tua tiap malam harus mendoakannya. Di antaranya adalah doa:

"Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yun wa ij'alna lilmuttaqina imaman."

Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahilah kepada kami, istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam [pemimpin] bagi orang-orang yang bertakwa)-dibaca sebanyak tujuh kali. Demikian ini agar jerih payah kita membiayai bisa tidak sia-sia.

29. Kemudian senantiasa berdoa: "Allahumma barik lana fi 'umrina, allahumma barik lana fi ahlina, allahumma barik lana fi 'ilmina, allahumma barik lana fi 'amalina, allahumma barik lana fi rizqina, allahumma barik lana fi kulli ma a'thaitana."

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami dalam umur kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam keluarga kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam ilmu kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam perbuatan kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam setiap apa yang Engkau berikan kepada kami.

Itulah 29 kata-kata untuk santri dari para guru, ulama, ataupun ustad yang bisa dijadikan sebagai nasihat dan pedoman hidup baik dalam menjalani pendidikan di pesantren.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending