5 Fakta Selai Srikaya Siantar yang Tersohor ke Seluruh Indonesia

5 Fakta Selai Srikaya Siantar yang Tersohor ke Seluruh Indonesia
(c) shutterstock

Kapanlagi.com - Mengunjungi Pematang Siantar artinya kudu siap melupakan program diet untuk sementara waktu. Pasalnya, kota terbesar kedua di Sumatera Utara ini termasuk salah satu surganya kuliner, terutama yang berbahan mie. Selain sajian bercitara gurih dan pedas, Siantar punya satu produk lagi yang membuat namanya terkenal hingga ke seluruh Indonesia.

Bukan tren makanan kekinian, tapi sesederhana selai srikaya yang mampu mengangkat nama Siantar. Sebelum menikmati selai berwarna kecokelatan yang legit ini, ada 5 fakta soal selai srikaya khas Siantar berikut ini.

1. Bukan Terbuat dari Buah Srikaya

Banyak yang beranggapan selai srikaya seperti selai berbahan buah seperti strawberry atau nanas. Padahal pembuatan selai bercitarasa manis ini sama sekali nggak melibatkan buah srikaya. Bahan-bahan utamanya pun sebenarnya cukup mudah ditemukan, seperti santan, telur, dan gula.

Warna selai srikaya pun bermacam-macam, mulai dari kuning, oranye, kecokelatan bahkan hijau. Hal ini disebabkan faktor bahan dan cara pembuatannya, misalnya warna kuning telur, kematangan gula atau penambahan warna hijau dari pandan.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Mulai Populer di Tahun 1939

Sejak puluhan tahun yang lalu, baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berlibur ke Danau Toba selalu menyempatkan mampir ke Pematang Siantar. Alasannya satu, mencicipi selai srikaya yang disebut-sebut sebagai yang terlezat dibanding produk yang sama di seantero Sumatera Utara.

Salah satu selai srikaya yang cukup ngetop dan jadi buruan wisatawan adalah Selai Sedap. Diproduksi pada tahun 1939, awal mula pembuatan selai itu didorong banyaknya orang Belanda yang menikmati kopi dengan pendamping roti yang dioles selai.

Merk lain yang tak kalah populer adalah Selai Srikaya Ganda dari Toko Roti Ganda. Jadi favorit isian roti berukuran jumbo, kini kamu bisa membeli selai dalam kemasan yang dapat dijadikan oleh-oleh sedap dan khas dari Kota Pematang Siantar.

3. Beda di Cara Pembuatan

Bahan baku selai srikaya memang tergolong sedikit dan mudah ditemukan. Cukup gula, maizena, telur dan santan yang kemudian diaduk hingga merata. Bedanya, selai srikaya khas Siantar dikukus selama kurang lebih 10 jam hingga teksturnya menjadi kental. Selain itu, proses memasak yang perlahan mengoptimalkan citarasa yang membuat selai khas Siantar ini berbeda dengan daerah lainnya di Sumatera Utara.

4. Tak Tahan Lama

Beda dengan selai pabrikan yang bisa bertahan hingga tahunan, selai srikaya dari tanah Siantar tetap bisa dinikmati selama seminggu jika disimpan dalam suhu ruang. Tapi jika disimpan dalam lemari pendingin, daya tahannya bisa lebih panjang hingga sepuluh hari.

Dibuat tanpa bahan pengawet, ada trik tersendiri untuk menikmati selai srikaya ini. Selain disarankan untuk mengukusnya terlebih dahulu, usahakan juga untuk menggunakan sendok yang masih baru dan dalam keadaan kering agar kualitas dan citarasanya tetap terjaga.

5. Harga Cukup Terjangkau

Buat yang beruntung mendapatkan promo payday saat traveling ke Pemantang Siantar, nggak ada salahnya membelikan selai srikaya sebagai oleh-oleh. Rasa selai yang manis tapi nggak eneg dijamin bakal jadi rebutan.

Tenang, harganya pun cukup terjangkau dengan kantong. Bisa dibeli dalam berbagai ukuran toples, mulai dari yang seukuran gelas air mineral, seperempat kilo, setengah kilo hingga sekilo dengan harga tidak sampai Rp100 ribu.

Ruti banget kalau sudah mampir ke Pematang Siantar namun lupa atau nggak sempat berburu selai srikaya. Selain nikmat disantap sebagai isian roti panggang, selai bercitarasa manis ini juga cocok dijadikan oleh-oleh unik. Yuk, segera rencanakan liburan ke Pematang Siantar dan jangan lupa pesan hotel via Traveloka yang tawarkan harga dan penawaran terbaik.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/wri)

Rekomendasi
Trending