5 Tanda dari Gunung Meletus, Kenali dan Siapkan Diri untuk Selamat!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

5 Tanda dari Gunung Meletus, Kenali dan Siapkan Diri untuk Selamat!
Erupsi Gunung Marapi, Sabtu (26/10/2024). (Foto: Liputan6.com)

Kapanlagi.com - Indonesia, negeri yang kaya akan keindahan alam, juga terletak di jalur Ring of Fire—sebuah kawasan di sepanjang pesisir Pasifik yang terkenal dengan aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang tinggi.

Dengan posisi geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung api aktif yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Dari jumlah tersebut, sekitar 76 gunung api memiliki potensi letusan yang tinggi, menjadikan pemahaman tentang tanda-tanda letusan dan cara menyelamatkan diri sangat penting bagi masyarakat.

Ada beberapa indikator yang bisa menunjukkan bahwa sebuah gunung api akan meletus.
Salah satunya adalah peningkatan aktivitas gempa bumi di sekitar gunung tersebut. Selain itu, munculnya asap atau gas beracun dari kawah, perubahan bentuk topografi, serta keluarnya material vulkanik seperti lava dan abu adalah tanda-tanda yang patut diwaspadai.

Dalam situasi darurat, pengetahuan tentang cara menyelamatkan diri menjadi sangat krusial. Masyarakat diimbau untuk menghindari area yang terdampak langsung, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, serta selalu mengikuti instruksi dari otoritas setempat.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda letusan dan langkah-langkah penyelamatan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan menghadapi situasi tersebut dengan lebih siap.

Lalu, apa saja tanda-tanda gunung akan meletus? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yang telah dirangkum oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber pada Jum'at, 21 Maret 2025.

1. Gempa lokal

Gempa lokal sering kali menjadi sinyal awal dari potensi letusan gunung berapi yang mengintai.

Tanda-tanda yang bisa muncul di sekitar gunung berapi meliputi peningkatan aktivitas vulkanik, gempa kecil yang berulang, perubahan bentuk permukaan tanah, hingga munculnya gas beracun.

Aktivitas di dalam gunung, seperti pergerakan magma, tekanan gas, atau proses pengosongan dan pengisian kawah, dapat memicu gempa lokal ini.

Berbagai faktor, seperti kedalaman sumber gempa, kondisi rekahan batuan, dan komposisi magma, turut memengaruhi kekuatan dan durasi gempa tersebut.

Meskipun gempa vulkanik adalah fenomena alam yang sulit diprediksi, kewaspadaan terhadap tanda-tanda yang muncul sangat penting agar masyarakat dapat bersiap dan mengambil langkah yang tepat.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Hewan Turun dari Gunung

Ketika hewan-hewan secara tiba-tiba turun dari gunung, itu bisa jadi pertanda alam yang sangat penting, terutama menjelang terjadinya bencana besar seperti letusan gunung.

Insting tajam mereka mampu mendeteksi getaran halus di sekitar gunung yang mungkin tidak kita sadari, dan perilaku mereka pun bisa berubah secara drastis.

Kucing, anjing, dan ternak yang biasanya tenang di lereng gunung bisa menjadi gelisah atau bahkan meninggalkan tempat tinggal mereka, seolah-olah merasakan ancaman yang akan datang.

Fenomena ini mengingatkan kita bahwa hewan memiliki kepekaan luar biasa terhadap perubahan alam.

Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, kita dapat mengambil langkah antisipatif untuk menjauh dari potensi bahaya, sehingga sangatlah penting untuk selalu waspada terhadap sinyal-sinyal alam yang diberikan oleh makhluk hidup di sekitar kita.

3. Suhu Meningkat

Suhu yang meningkat di sekitar gunung berapi bisa jadi pertanda akan terjadinya letusan yang mengancam.

Salah satu sinyal utama yang perlu diperhatikan adalah lonjakan suhu kawah yang tajam, sebuah indikator penting yang menandakan aktivitas magma di dalam perut bumi.

Penelitian menunjukkan bahwa saat suhu kawah meroket, hal ini bisa merusak keseimbangan lingkungan di sekitarnya, bahkan menyebabkan penurunan air tanah yang berdampak pada kehidupan flora dan fauna.

Hewan-hewan di kawasan tersebut pun mulai merasakan ketegangan, seolah-olah mereka juga menyadari ancaman yang mengintai.

Oleh karena itu, waspada terhadap peningkatan suhu di sekitar gunung berapi adalah langkah krusial untuk mengantisipasi potensi letusan yang bisa terjadi kapan saja.

4. Mata Air Mengering

Setelah terjadinya erupsi gunung berapi, fenomena menarik namun mengkhawatirkan sering terjadi: mata air di sekitarnya mengalami kekeringan.

Suhu ekstrem dari lava dan debu vulkanik menguapkan air di sekitar, sementara tekanan magma yang mengintimidasi tanah menghambat aliran air tanah menuju mata air.

Untuk mengatasi masalah ini, langkah-langkah inovatif perlu diambil, seperti melakukan restorasi lahan di sekitar mata air, menanam tumbuhan penyaring air yang berfungsi mencegah erosi, serta membangun embung atau kolam penampungan untuk memastikan ketersediaan air.

Upaya ini sangat krusial untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup masyarakat yang bergantung pada sumber air di sekitar gunung tersebut.

5. Tumbuhan Layu

Tanda-tanda potensi letusan gunung berapi bisa kita amati dari kondisi tumbuhan di sekitarnya.

Salah satu indikator yang mencolok adalah layunya tanaman akibat suhu yang melambung tinggi, yang menyebabkan penguapan air berlebihan dan membuat daun-daun kering.

Suhu ekstrem ini juga berdampak pada tanah yang menjadi kering dan retak, menandakan aktivitas magma yang meningkat di dalam perut bumi. Ketika magma mendekati permukaan, suhu di sekitar gunung ikut meroket, mempengaruhi kesehatan flora di sekitarnya.

Oleh karena itu, jika Anda melihat tumbuhan layu di sekitar gunung berapi, sangat penting untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan.

Pertama, jauhi area tersebut dan cari informasi terkini dari otoritas setempat tentang status gunung.

Persiapkan juga perlengkapan darurat dan rencanakan evakuasi jika diperlukan, karena keselamatan adalah prioritas utama dalam menghadapi ancaman alam ini.

6. Cara Menyelamatkan Diri Saat dan Sesudah Gunung Api Meletus

Gunung api, dengan segala keindahannya, menyimpan potensi bahaya yang tak terduga. Ambil contoh Gunung Semeru yang aktif; letusannya bisa terjadi kapan saja, sering kali tanpa peringatan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara melindungi diri saat menghadapi ancaman ini. Pertama, tetaplah tenang dan waspada saat mendengar suara gemuruh atau merasakan getaran tanah.

Segera cari tempat aman, jauh dari potensi longsor, lahar panas, dan gas beracun. Jangan lupa, gunakan masker atau kain untuk melindungi pernapasanmu.

Hindari mendekati area terdampak, terutama puncak gunung, dan patuhi instruksi evakuasi dari petugas penanggulangan bencana. Setelah letusan, jauhi wilayah yang terkena dampak dan ikuti arahan pihak berwenang untuk proses penyelamatan.

Dengan mengenali tanda-tanda letusan dan cara penyelamatan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan orang-orang terkasih, serta lebih siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)