163 Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa tentang Kehidupan dan Cinta, Penuh Makna Ajarkan Kebijaksanaan

Diperbarui: Diterbitkan:

163 Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa tentang Kehidupan dan Cinta, Penuh Makna Ajarkan Kebijaksanaan
Kata-kata mutiara bahasa Jawa (credit: freepik)

Kapanlagi.com - Bahasa Jawa jadi salah satu bahasa daerah yang mempunyai banyak penutur. Sebagai bahasa daerah, bahasa Jawa tergolong cukup populer di kalangan masyarakat umum. Terbukti, belakangan bahasa Jawa muncul dalam berbagai karya populer, seperti film dan lagu. Selain itu, banyak pula orang yang sampai saat ini masih berpegang teguh pada kata-kata mutiara bahasa Jawa.

Kata-kata mutiara bahasa Jawa memang menyimpan banyak prinsip-prinsip dan pelajaran hidup berharga. Hal inilah yang membuat kata-kata ini masih dijadikan pegangan sampai sekarang. Dengan berpegang pada kata-kata ini, hidup akan menjadi lebih tenang dan sabar. Sebab perilaku bijaksana menjadi salah satu hal yang banyak diajarkan dalam kata-kata mutiara berbahasa Jawa.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini kata-kata mutiara bahasa Jawa yang penuh makna dan mengandung pesan bijak.

 

1. Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa tentang Kehidupan

Sama halnya kata mutiara lainnya, kata-kata mutiara berbahasa Jawa juga mengandung petuah bijak tentang kehidupan. Kata-kata ini mengajarkan kita bagaimana hidup dengan bijaksana. Berikut beberapa kata-kata mutiara bahasa Jawa tentang kehidupan.

1. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." (Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)

2. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada." (Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)

3. "Gusti Allah mboten sare." (Tuhan tidak pernah tidur)

4. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan." (Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

5. "Yen urip mung isine isih nuruti napsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu." (Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan)

6. "Memayu hayuning bawana." (Menghiasi alam semesta)

7. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait." (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

8. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso." (Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

9. "Sabar iku ingaran mustikaning laku." (Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)

10. "Ambeg utomo, andhap asor." (Selalu menjadi yang utama tetapi selalu rendah hati)

11. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." (Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)

12. "Nek Wes Onok Sukurono, Nek Durung Teko Entenono, Nek Wes Lungo Lalekno, Nek Ilang Iklasno." (Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlas kan)

13. "Nek wes niat kerjo iku, ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai." (Kalau sudah mendapatkan pekerjaan itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)

14. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." (Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

15. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi." (Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa tentang Cinta

Selain kehidupan, perihal asmara atau cinta juga cukup sering dibahas dalam kata mutiara bahasa Jawa. Berikut ini beberapa kata-kata mutiara bahasa Jawa tentang Cinta.

1. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.' Mbok wes meneng wae luwih apik." (Katanya sudah ikhlas dia dengan yang lain, kok masih bilang 'Kalau Tuhan enggak akan membalas, karma yang balas.' Sudah diam saja lebih baik)

2. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe." (Orang yang punya pacar itu harus bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang tidak punya)

3. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding." (Bisa bernyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)

4. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui." (Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama)

5. "Move on kuwi dudu berusaha nglalekke ya, tapi ngikhlaske lan berusaha ngentukke sing luwih apik luwih seko sing mbiyen-mbiyen." (Move on itu bukan berusaha melupakan ya, tetapi mengikhlaskan dan berusaha mendapatkan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya)

6. "Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna." (Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya)

7. "Arek lanang iku kuoso milih, arek wadon kuoso nolak." (Anak laki-laku bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)

8. "Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken, yen mboten jodohku tulung jodohaken." (Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah, dan jika bukan tolong jodohkanlah)

9. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe". (Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu)

10. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing nyiptaaken manungsa". (Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia)

11. Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui". (Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama)

12. "Aku ra njaluk luweh, aku nggur njalok ojo lungo nek ati." (Aku nggak minta banyak, aku hanya minta jangan pergi dari hati)

13. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg." (Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)

14. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno". (Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta)

15. "Pengenku, aku iso muter wektu. Supoyo aku iso nemokne kowe luwih gasik. Ben luwih dowo wektuku kanggo urip bareng sliramu." (Aku berharap, aku bisa memutar waktu kembali. Di mana aku bisa lebih awal menemukan dan mencintaimu lebih lama)

16. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo." (Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa.)

17. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar." (Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur.)

18. "Wes kadung ngomong sayang jebule wes nduwe gandengan, wes kadung tak sawang malah ninggal kenangan." (Sudah terlanjur menyatakan sayang, ternyata sudah punya gandengan, sudah terlanjur dipandang malah meninnggalkan kenangan.)

19. "Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro." (Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)

20. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur." (Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur.)

21. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe. (Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya.)

22. "Cintaku terhalang brengose bapakmu." (Cintaku terhalang kumis ayahmu)

23. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe." (Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang nggak punya.)

24. "Opo aku kudu dadi Via Vallen, ben iso diceluk sayang?" (Apa aku harus jadi Via Vallen, biar bisa dipanggil sayang?)

25. "Ora ketemu sesasi rasane koyo 30 dino." (Tidak ketemu satu bulan rasanya seperti 30 hari)

26. "Tresnoku seakan kata Save." (Cintaku seperti kata menyimpan)

27. "Asline aku ki setia, Ning akeh seng ra percoyo!" (Sebenarnya aku itu setia, tapi banyak yang nggak percaya)

28. "Sori salah tompo, tak kiro sayang, bakno guk ngisi wektu luang." (Maaf salah maksud, aku pikir sayang, ternyata hanya mengisi waktu luang)

29. "Jare sopo cinta marai bahagia? Iyo nek dianggep, nek ora yo tetep remok." (Kata siapa cinta bikin bahagia? Iya kalau dianggap, kalau nggak tetep remuk)

30. "Opo aku kudu dadi Via Vallen, ben iso diceluk sayang?" (Apa aku harus jadi Via Vallen, biar bisa dipanggil sayang?)

31. "Nek buku jendela ilmu, sliramu jendela atiku." (Kalau buku itu jendela ilmu, kamu jendela hatiku)

32. "Durung jadian kok wis sayang-sayangan, sehat to?" (Belum jadian kok udah sayang-sayangan, sehat kan?)

33. "Tresno iku ra delok sopo-sopo, tapi kok kowe pilih sek ngganteng." (Cinta itu tidak melihat siapa-siapa, tapi kok kamu pilih yang ganteng.)

34. "Tresnomu koyo rumah makan Padang akeh cabange." (Cintamu seperti rumah makan Padang banyak cabangnya)

35. "Cukup nyawang koe sing ta sayang, kangen iki langsung ilang." (Cukup melihat kamu yang aku sayang, rindu ini sudah langsung hilang)

36. "Cintaku terhalang brengose bapakmu." (Cintaku terhalang kumis ayahmu)

37. "Cintamu mentok neng dee'? durung ketemu tikungan wae sih jane." (Cintamu mentok hanya dia? Hanya belum ketemu sama yang lain saja)

38. "Sliramu kuwi koyo bintang, sing endah didelok tapi angel digayuh." (Kamu itu seperti bintang, indah dipandang tapi susah diraih)

 

3. Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa Penuh Makna

Umumnya, kata mutiara berbahasa Jawa ditulis dengan kalimat yang indah dan menyentuh. Selain bahasanya yang indah, jika ditelisik lebih dalam kata-kata ini juga menyimpan makna mendalam. Berikut beberapa kata-kata mutiara bahasa Jawa yang penuh makna.

1. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati." (Harus Semangat Walau Tidak Ada yang Kasih Semangat)

2. "Nek dipikir suwi suwi iku loro, nek dirasake yo tambah loro, loro tambah loro, papat." (Kalau dipikir lama-lama sakit, kalau dirasakan tambah sakit, dua tambah dua, empat)

3. "Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati." (Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat)

4. "Urip kang utama, mateni kang sempurna." (Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya)

5. "Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi." (Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tetapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi)

6. "Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah." (Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita)

7. "Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran." (Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan)

8. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit." (Dosa yang paling menyedihkan adalah pada sambat tidak punya duit)

9. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyipta'aken manungsa!" (Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia)

10. "Natas, nitis, netes." (Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali)

 

4. Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa Lucu dan Menghibur

Kata-kata mutiara berbahasa Jawa tidak saja ditulis dalam bahasa dan kalimat yang serius. Beberapa kata-kata ini juga ditulis dengan bahasa yang begitu lucu dan jenaka. Sehingga, selain mengandung pesan mendalam juga bisa menghibur pembacanya.

1. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih." (Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)

2. "Mergo seng gaene ngekeki cokelat bakal kalah karo seng ngekeki seperangkat alat sholat." (Karena yang memberi cokelat akan kalah dengan orang yang memberikan seperangkat alat salat)

3. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Ngko lambemu kesampluk pesawat." (Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)

4. "Wit, yen di uncali watu tetep dibales kanggo woh." (Hiduplah seperti pohon, ketika dilempari batu tetap dibalas dengan buah)

5. "Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan." (Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh)

6. "Nek pacarmu ora gelem masang fotomu, mungkin wonge isin karo raimu." (Kalau pacarmu tidak mau pasang fotomu, mungkin dia malu terhadap wajahmu)

7. "Mending alon-alon tapi seng penting move on." (Mending pelan-pelan tetapi yang penting bisa move on)

8. "Truk wae duwe gandengan, mosok kowe ora duwe gandengan?" (Truk saja punya pasangan, masak kamu enggak punya pasangan?)

9. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku." (Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan berhutang padaku)

10. Urip kui koyo kopi asli. Nek ga iso nikmati rasane pait." (Hidup itu seperti kopi asli, jika tidak bisa menikmati, rasanya pahit)

 

11. "Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai." (Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)

12. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro." (Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit.)

13. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian." (Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian.)

 

5. Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa Penuh Nasihat

Kata-kata dan pepatah Jawa umumnya banyak mengandung nasihat yang berguna dalam kehidupan. Karenanya, tak heran jika kata-kata mutiara bahasa Jawa sering dijadikan pedoman dalam kehidupan seseorang. Berikut kata-kata mutiara bahasa Jawa yang penuh nasihat.

1. "Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip." (Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)

2. "Aja milik barang kang melok." (Jangan tergiur barang yang berkilau)

3. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah." (Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)

4. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli." (Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)

5. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda." (Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)

6. "Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur." (Berpegang teguh pada mimpi, karena jika mimpi mati, hidup adalah burung bersayap yang rusak, itu tidak bisa terbang)

7. "Ana dina, ana upa." (Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata.)

8. "Adhang-adhang tetese embun." (Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun.)

9. "Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh." (Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai.)

10. "Kena iwake aja nganti buthek banyune." (Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan.)

11. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe." (Melakukan pekerjaan tanpa pamrih.)

12. "Sluman slumun slamet." (Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan.)

13. "Ngundhuh wohing pakerti." (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan.)

14. "Nabok nyilih tangan." (Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam.)

15. "Becik ketitik, ala ketara." (Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga.)

16. "Adigang, adigung, adiguna." (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya.)

17. "Mikul dhuwur mendhem jero." (Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua.)

18. "Sabar sareh mesthi bakal pikoleh" (Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil.)

19. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah." (Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai.)

20. "Dhemit ora ndulit, setan ora doyan." (Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan.)

21. "Tuna sathak bathi sanak." (Merugi harta tapi mendapatkan sahabat.)

 

6. Kata Bahasa Jawa Penuh Sindiran

Kata sindiran biasanya ditunjukkan untuk menyadarkan seseorang atas kesalahannya. Misalnya saja sindiran buat orang sombong, sindiran pengkhianat ataupun sindiran buat orang egois. Ada beragam referensi kata sindiran, salah satunya kata bahasa Jawa di bawah ini. Jika relate dengan perasaanmu, kata bahasa Jawa penuh sindiran sebagai berikut bisa mewakili rasa kesalmu buat seseorang.

1. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing." (Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)

2. "Ojo salahne aku yen aku wes ora peduli ro awakmu, dikeki ati ngrogoh rempela." (Jangan salahkan aku jika aku sudah tak peduli denganmu, dikasih hati malah minta ampela)

3. "Uwong iku nek diapiki bales ngapiki. Nek wis diapiki malah nglarani iku berarti guduk uwong." (Orang itu kalau dibaikin bales baikin. Kalau sudah dibaikin malah menyakiti, itu berarti bukan orang)

4. "Nek kowe ora nduwe sego, ojo mangan konco." (Kalau kamu tidak punya nasi, jangan makan teman.)

5. "Meneng kui luweh apik, ketimbang ngomong weng nambahi masalah". (Diam itu lebih baik, daripada banyak omong menambah masalah)

6. "Aku ra seneng ngrepoti kancaku ning kancaku seneng ngrepoti aku." (Aku tak suka merepotkan temanku, tapi kok temanku suka merepotkan aku)

7. "Sesuk tak tumbasno cakram rem. Ben cocotmu ora blongg. Tuman." (Besok aku beliin cakram rem. Biar mulutmu nggak blong. Kebiasaan)

8. "Ngapusi kui hakmu. Nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi." (Berbohong itu hakmu. Kewajibanku ya hanya pura-pura tak tahu kalau kamu bohongi.)

9. "Pacaran kui ra usah diumbar, sing penting undangan teko-teko kesebar." (Pacaran itu tidak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan)

10. "Di jawab sing apik-apik wae, ngko tak kek i sewu." (Dijawab yang baik-baik aja, nanti tak kasih seribu)

11. "Ojo nganti sabarku ilang mergo kon ngerteni kowe terus saben dino." (Jangan sampai sabarku hilang karena harus ngertiin kamu terus setiap hari)

12. "Ojo dadi pengecut koyo upil sing umpetan ning ngisor meja." (Jangan jadi orang penakut seperti kotoran hidung sembunyi di meja)

13. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren." (Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti)

14. "Atose watu akik isih kalah karo atose omonganmu." (Kerasnya batu akik masih kalah dengan omonganmmu)

15. "Dadi wong lanang ojo koyo krupuk. Teles sitik lemes." (Jadi laki-laki jangan kayak kerupuk. Basah sedikit lemas alias gampang patah semangat)

16. "Kowe ki uwong opo kalkulator kok ra tau gelem salah!" (Kamu itu orang apa kalkulator kok nggak mau salah!)

17. "Lek seneng podo lali kabeh! Tapi lak susah podo takon posisi." (Kalau lagi senang lupa semua! Tapi kalau lagi susah semuanya tanya posisi)

18. "Omonganmu koyo ciu, sitik ning marai ngelu." (Omonganmu seperti alkohol, sedikit tapi bikin nyesek)

19. "Aku sing ngancani koe nibo tangi, kowe malah ngeliyo ati." (Aku yang menemani jatuh bangun, kamu malah pergi ke lain hati)

20. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe." (Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)

21. "Kerjo abot tak tekuni ben entuk dhuwit akeh nggo ngeramik lambemu." (Kerja keras aku tekuni supaya dapat uang yang banyak buat pasang keramik di mulutmu)

22. "Ngaku konco kok gur pengen nuntut mulyo, pas konco ciloko malah lungo." (Ngaku teman kok cuma mau menuntut kesenangan, saat teman susah malah pergi)

23. "Elek yo ben, sing penting iso marai kangen." (Jelek ya biarin, yang penting bisa bikin kangen)

24. "Ojo dirungokno omongane wong liyo sing nduwe cangkem tapi ora nduwe utek." (Jangan dengerin omongan orang lain yang punya mulut tapi nggak punya otak)

25. "Ojo nganti jahatku tangi seko turune sing angler nek apikku wes ora diregani." (Jangan sampai jahatku terbangun dari tidur lelapnya ketika baikku sudah tidak dihargai)

26. "Pas aku ngilang, pikirku kowe nggoleki, lakok jebul golek ganti." (Ketika aku menghilang, aku pikir kamu bakal mencari, ternyata malah mencari ganti)

27. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku." (Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan meminta utang padaku)

28. "Nek lambemu ono BPKB ne, mesti wes tak gade'ke." (Kalau mulutmu ada BPKB-nya, pasti udah ku jual)

29. "Uripmu koyo wit gedhang. Duwe jantung tapi ora nduwe ati." (Hidupmu kayak pohon pisang. Punya jantung tapi nggak punya hati)

30. "Aku ra nyongko kowe tego karo konco, apik ning ngarep, ning mburi ngelek-elek." (Aku nggak menyangka kamu tega dengan teman, baik didepan, di belakang menjelek-jelekan)

31. "Urip dipaido. Mati ditangisi. Waras dilarani." (Hidup dikritik. Mati ditangisi. Waras disakiti)

 

7. Kata Bahasa Jawa dari PSHT

Ada beragam kata-kata bahasa Jawa dari PSHT yang menginspirasi serta memotivasi. Kata PSHT tersebut mengandung makna mendalam tentang beragam persoalan hidup sehingga bisa dijadikan nasihat dan renungan bijak. Berikut ulasannya tentang kata bahasa Jawa dari PSHT.

1. "Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso." (Segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa)

2. "Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton." (Jangan hanya bisa bicara namun harus bisa membuktikan)

3. "Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman." (Jangan mudah heran, jangaan mudah kecewa, jangan mudah kaget, jangan manja)

4. "Seja ala seja pati." (Memiliki niat buruk di hati, maka akan mendapatkan hal yang sepadan)

5. "Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pesthi." (Gejolak jiwa (seharusnya) tidak mengubah kepastian)

6. "Sing Resik Uripe Bakal Mulya." (Yang bersih hidupnya akan mulia)

7. "Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Coba." (Seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata.)

8. "Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha." (Mendatangi tanpa kawan, menang tanpa mengalahkan, sakti tanpa kesaktian dan kaya tanpa kekayaan)

9. "Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman." (Jangan mudah heran, jangaan mudah kecewa, jangan mudah kaget, jangan manja)

10. "Sopo suci adoh saka bebaya pati." (Siapa yang mempunyai pemikiran terpuji pasti akan di jauhkan dari segala macam mara bahaya)

11. "Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso." (Jangan merasa bisa, namun juga harus bisa merasakan)

12. "Jer Basuki Mawa Beya." (Segala kesuksesan membutuhkan pengorbanan)

13. "Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan." (Sebaik-baiknya orang adalah memberi pertolongan dengan tanpa ingin diketahui orang lain)

14. "Sopo suci adoh saka bebaya pati." (Siapa yang mempunyai pemikiran terpuji pasti akan di jauhkan dari segala macam mara bahaya)

15. "Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso." (Segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa)

16. "Tega Larane, Ora Tego Patine." (Tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya. Jadi maksudnya adalah warga PSHT berani menyakiti seseorang dalam rangka memperbaiki bukan merusak (membunuh))

17. "Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas." (Jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka berbuat curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan binasa)

18. "Jer Basuki Mawa Beya." (Segala kesuksesan membutuhkan pengorbanan)

19. "Cilik ora kurang akal, gede ora luweh akal." (Kecil bukan berarti kurang akalnya, namun besar juga bukan berarti lebih berakal jika selalu ingat maka tidak akan mundur)

20. "Satria Ingkang Pilih Tanding." (Seorang ksatria mampu memilih lawan. Artinya seseorang yang berjiwa ksatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah daripadanya)

21. "Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan." (Jangan sakit hati kala musibah menimpa, jangan susah kalau kehilangan)

22. "Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli." (Bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului dan tinggi tanpa menandingi)

23. "Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo." (Jangan tergoda kemewahan, jangan mudah mendua agar semangat tidak kendur.)

24. "Ala Tanpa Rupa Yen Tumandhang Amung Sedhela." (Setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah apabila dijalani dengan berlapang dada maka kemudian terasa sebentar saja.)

25. "Ngunduh Wohing Pakarthi." (Siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatannya)

26. "Urip Iku Urup." (Hidup itu menghidupi. Maksudnya dalam hidup harus bisa menjadi manfaat bagi orang lain.)

27. "Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti." (Segala kesempurnaan hidup dapat diluluhkan dengan budi pekerti luhur)

28. "Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman." (Jangan terobsesi kedudukan, keduniawian dan kepuasan)

29. "Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti." (Segala kesempurnaan hidup (Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan) tetap kalah jika dibandingkan dengan budi pekerti yang luhur)

30. "Ala Tanpa Rupa Yen Tumandhang Amung Sedhela." (Setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah apabila dijalani dengan berlapang dada maka kemudian terasa sebentar saja)

31. "Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan." (Jangan suka menyusahkan orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain)

32. "Sukeng tyas yen den hita." (Suka/bersedia menerima nasihat)

33. "Amemangun karyenak tyasing sesama." (Membuat nyaman perasaan orang lain.)

34. "Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton." (Jangan hanya bisa bicara namun harus bisa membuktikan)

35. "Sepiro duwurmu ngudi kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine mung arep ketemu marang sejatine awake dewe." (Seberapa tinggimu mencari pengetahuan, seberapa dalammu menuntut ilmu, seberapa banyak guru yang mengajarmu, tetap bergantung pada dirimu sendiri)

Itulah di antaranya 163 kata-kata mutiara bahasa Jawa yang penuh makna. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi!

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending