9 Penyebab Nyeri Ulu Hati, Kenali Gejala Penyakit dan Cara Mengatasinya

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

9 Penyebab Nyeri Ulu Hati, Kenali Gejala Penyakit dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi (Credit: Freepik)

Kapanlagi.com - Penyebab nyeri ulu hati terdiri dari beberapa macam yaitu, makanan dan pola konsumsi yang tidak sehat serta gejala timbulnya suatu penyakit. Akan tetapi, banyak orang yang kurang peduli mengenai penyebab nyeri ulu hati sehingga hanya dianggap sebagai tanda kelelahan atau masuk angin belaka.

Memang benar, penyebab nyeri ulu hati tak selalu menjadi faktor yang serius, tapi penanganan yang tepat harus tetap kalian lakukan untuk mencegah kemungkinan lebih buruk yang bisa terjadi. Apalagi jika rasa nyeri itu diikuti dengan gejala lain seperti kembung, gas dalam perut yang dan kentut berlebihan, atau rasa asam pada mulut serta mual.

Belum lagi jika sebelumnya kalian memiliki riwayat penyakit maag. Penyebab nyeri ulu hati bisa mengarah pada Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah suatu kondisi di mana terjadinya rasa mulas yang diikuti asam lambung naik ke kerongkongan, mual, dan menyebabkan nyeri. Nyeri ini dapat dirasakan sebagai sensasi terbakar di tulang dada, baik sebagai kejang atau nyeri tajam.

Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk peduli pada informasi mengenai gejala yang biasanya dianggap sepele seperti penyebab nyeri ulu hati berikut ini.

 

1. Penyebab Nyeri Ulu Hati dari Pola Konsumsi

Sebelumnya, telah disampaikan tentang penyebab nyeri ulu hati secara sekilas. Namun, untuk menambah pengetahuan kesehatan agar kalian lebih peduli dengan penyebab nyeri ulu hati, simak informasi yang lebih detail berikut ini.

Makanan

Salah satu faktor penyebab nyeri ulu hati yaitu, makanan yang masuk ke tubuh. Biasanya, makanan itu terasa asam atau mengandung bahan tertentu yang bisa memberi efek buruk pada lambung. Kandungan tersebut bisa meningkatkan produksi asam di lambung, serta masalah struktural yang memungkinkan aliran balik (refluks) asam ke kerongkongan. Makanan tersebut antara lain:

-Alkohol

-Kafein (kopi, teh, cokelat)

-Minuman berkarbonasi

-Jus asam (jeruk, nanas, lemon)

-Makanan asam (tomat dan berbagai olahannya seperti saus)

-Laktosa/susu (jika tubuh tak cukup memiliki enzim laktase untuk memecah gula dalam susu)

Obat

Selain itu, ada juga obat-obatan yang dijual bebas dan dapat menjadi penyebab nyeri ulu hati jika kalian sudah punya masalah kesehatan lambung sebelumnya. Berdasarkan informasi yang dilansir dari medicinenet.com, contoh obat yang dimaksud meliputi:

-Aspirin (bayer, dll.),

-Ibuprofen (motrin, advil, nuprin, dll.)

-Naproxen (naprosyn, aleve)

Sebaiknya kalian menjalankan pola hidup sehat, menghindari makanan-makanan di atas serta makanan yang tinggi lemak. Dengan begitu, kalian yang sudah punya masalah dengan lambung, bisa menghindari sakit ulu hati yang menyiksa.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Penyebab Nyeri Ulu Hati Sebagai Gangguan atau Gejala Penyakit

Selain mengetahui penyebab nyeri ulu hati, kalian juga perlu mengetahui gejala penyakit yang mungkin disebabkan oleh rasa sakit di sekitar dada. Dengan begitu, memungkinkan kalian untuk lebih waspada ketika mendeteksi adanya sesuatu yang menjadi penyebab nyeri ulu hati.

Kecemasan

Setiap orang memang berpotensi berada pada momen yang menimbulkan kecemasan. Namun, dalam beberapa kasus hal tersebut bisa jadi masalah saat kecemasan terlalu berlebihan sampai seperti tak bisa dikontrol.

Meski jarang terjadi, kecemasan dapat penyebab nyeri ulu hati. Salah satu reaksi tubuh saat mengalami gangguan kecemasan adalah ritme pernapasan yang berubah. Hal itulah yang menimbulkan rasa sakit di bagian ulu hati. Jika terus dibiarkan, kalian akan mengalami gejala yang lain, seperti berkeringat, mual, muntah, dan detak jantung yang meningkat.

Kehamilan

Kehamilan bisa menjadi salah satu penyebab nyeri ulu hati. Pertumbuhan janin di dalam perut dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalamnya, mempengaruhi fungsi LES, dan menjadi predisposisi untuk refluks.

Obesitas

Mirip seperti kehamilan, obesitas juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan di perut dan dengan demikian refluks bisa terjadi dengan cara yang sama. Hal tersebut disebabkan oleh sifat perut yang sangat fleksibel.

Namun, Makan berlebihan pun menyebabkan perut mengembang melebihi kapasitas normalnya. Jika perut membesar secara signifikan, akan timbul tekanan yang menyebabkan rasa sakit di usus dan kesulitan bernapas.

Obesitas berasal dari kebiasaan makan berlebihan dengan pola yang berantakan. Hal tersebut dapat menyebabkan asam lambung dan isinya kembali ke kerongkongan. Oleh karena itu, hindari makan berlebihan karena dapat menyebabkan heartburn dan refluks asam yang nantinya menjadi penyebab nyeri ulu hati.

Penyakit tukak lambung

Kalian akan merasakan penyebab nyeri ulu hati sebagai gejala kambuhnya penyakit tukak lambung. Hal tersebut bisa terjadi karena lapisan lambung atau usus kecil telah rusak oleh infeksi bakteri. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) juga bisa menjadi pemicu awalnya.

Selain nyeri ulu hati, gejala penyakit ini ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, kelelahan, dan sesak napas.

Intoleransi laktosa

Kalian merasakan nyeri ulu hati setelah minum susu? Bisa jadi kalian mengalami intoleransi laktosa sehingga tubuh kesulitan mencerna latkosa yang biasa ditemukan dalam produk susu. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup enzim laktase untuk memecah gula laktosa dalam tubuh.

Intoleransi laktosa dapat menjadi penyebab nyeri di ulu hati. Gejala lain intoleransi laktosa dapat meliputi sakit perut, kram dan kembung, gas, mual atau muntah, dan diare.

Gangguan Kantong Empedu

Gangguan pada kantong empedu bisa menjadi penyebab nyeri ulu hati. Hal tersebut terjadi saat batu empedu menghalangi pembukaan kantong empedu. Kemungkinan lain yaitu, terjadi peradangan pada kantong empedu.

Gejala-gejala spesifik yang terjadi saat terdapat gangguan pada kantong empedu antara lain nyeri hebat di dekat sisi kanan atas perut setelah makan, tubuh menguning, tinja berwarna tanah liat, hilangnya nafsu makan, merasakan kembung karena gas dalam perut.

Esofagitis

Lapisan esofagus yang meradang bisa menimbulkan esofagitis dan menjadi penyebab nyeri ulu hati. Asam yang keluar dari lambung, alergi, infeksi, atau iritasi kronis akibat obat-obatan menjadi penyebab utama kerusakan tersebut. Esofagitis yang tidak segera diobati menimbulkan jaringan parut pada lapisan esofagus.

Gejala umum esofagitis yaitu, timbul rasa nyeri di ulu hati dan rasa terbakar di dada. Selain itu juga ada rasa asam abnormal di mulut, batuk, dan sakit saat berusaha menelan.

 

3. Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati

Setelah kalian tahu bahwa penyebab nyeri ulu hati bisa menjadi beberapa gejala penyakit yang cukup serius, tentu kalian ingin tahu cara-cara untuk mengatasinya. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak beberapa informasi berikut ini.

Perhatikan Pola Makan dan Gaya Hidup

Untuk mengatasi penyebab nyeri ulu hati yang paling mungkin dilakukan secara mandiri yaitu, mengatur pola makan. Kalian perlu membiasakan diri untuk makan dalam porsi sedikit dengan waktu yang lebih sering. Cara tersebut dilakukan untuk mencegah peningkatan asam lambung secara berlebih.

Upaya lain yang bisa kalian lakukan yaitu, menghindari makan sebelum tidur, mengindari alkohol, aspirin, ibuprofen, dan kafein. Saat tidur, tinggikan bagian kepala (gunakan dua atau tiga bantal) untuk memungkinkan gravitasi dapat menahan asam di perut dan menghindari refluks asam.

Namun, jika nyeri ulu hati makin parah kalian perlu melakukan diagnosis dengan mengurai riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang lengkap. Hal tersebut bisa memberikan informasi yang cukup membantu bagi dokter atau profesional kesehatan untuk menentukan diagnosis dan menyusun rencana penyembuhan.

Pemeriksaan Lebih Lanjut

Jika konsultasi dengan profesional belum cukup membantu atau jika ternyata kasus kalian lebih serius, memang perlu menjalani pengujian lebih lanjut seperti berikut:

Sinar-X: Pasien mungkin diminta untuk menelan barium atau Gastrografin (dua jenis bahan kontras) sementara ahli radiologi, menggunakan mesin sinar-X atau fluoroskopi untuk memeriksa bahan kontras yang berjalan ke kerongkongan dan masuk ke perut. Selain mencari penyebab nyeri ulu hati atau peradangan di dalam kerongkongan dan dinding kerongkongan, pemeriksaan ini juga bisa menentukan apakah otot kerongkongan bekerja dengan baik secara berirama untuk mendorong bahan kontras ke dalam perut.

Endoskopi: Dalam Pemeriksaan ini, ahli gastroenterologi menggunakan teropong fleksibel serta kamera serat optik untuk melihat lapisan kerongkongan dan perut. Dengan begitu, jika terjadi peradangan dan bisul dapat diidentifikasi. Setelah itu, akan ada biopsi dan potongan kecil jaringan dapat diperoleh untuk mencari sel kanker atau pra-kanker.

Manometri dan pengujian pH: ketika terapi konvensional gagal untuk mengkonfirmasi diagnosis, atau ketika gejala terlihat tidak biasa, penggunaan monitor tekanan dan pengukuran asam dari dalam kerongkongan dapat membantu dalam membuat diagnosis.

Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit dan penyebab nyeri ulu hati di atas sebenarnya memang sangat diperlukan. Hal tersebut karena gejala pada satu orang belum tentu menunjukkan penyakit yang sama pada orang lain.

Mengonsumsi obat

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, tentu kalian sudah bisa mengetahui informasi dari profesional mengenai penyebab nyeri ulu hati yang kalian rasakan. Dengan begitu, kalian akan menerima resep dari dokter untuk proses penyembuhan atau meringankan rasa sakit tersebut.

Itulah beberapa informasi mengenai penyebab nyeri ulu hati, gejala yang mengarah pada suatu penyakit, serta cara mengatasinya.

(Sumber: liputan6.com, medicinenet.com)

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending