Arti Kata Panggah Istilah Gaul dalam Bahasa Jawa yang Banyak Dipakai di Media Sosial

Kapanlagi.com -

Bahasa Jawa memiliki kekayaan kosakata yang luar biasa, dengan istilah-istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu kata yang belakangan ini semakin populer, terutama di media sosial, adalah "panggah". Kata ini belakangan banyak dipakai di media sosial. Namun, apa arti kata panggah sebenarnya?


Anak muda kini semakin sering menggunakan kosakata bahasa Jawa seperti panggah untuk mengekspresikan perasaan atau situasi mereka. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa arti kata panggah agar lebih lancar dalam berkomunikasi dan terhindar dari salah paham.

Melalui artikel ini, kalian akan mempelajari arti kata panggah secara mendalam, contoh penggunaannya, serta mengenal istilah gaul lain dari bahasa Jawa. Jadi, langsung saja simak ulasan berikut ini untuk lebih memahaminya.

1 dari 3 halaman

1. Arti Kata Panggah

Arti Kata Panggah (credit: unsplash)

Dalam kosakata bahasa Jawa, "panggah" adalah salah satu kata yang kerap diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Kata ini berasal dari bahasa Jawa Ngoko Kasar, sebuah bentuk bahasa Jawa yang paling banyak digunakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Panggah" sering digunakan untuk menggambarkan keadaan atau sifat seseorang yang tetap kokoh, tidak berubah, dan kuat dalam berbagai situasi.

Secara harfiah, arti kata "panggah" diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "tetap." Istilah ini juga memiliki makna tambahan seperti "tenang," "kuat," atau "tidak mudah terpengaruh." Penggunaan kata ini mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi ketenangan dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dilansir dari sumber Jawabahasa.com, arti kata "panggah" adalah contoh kosakata Ngoko Kasar yang memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya Jawa. Kata ini tidak hanya menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari, tetapi juga sering muncul dalam ungkapan-ungkapan filosofis yang mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa.

Menariknya, popularitas kata ini semakin meningkat seiring dengan tren media sosial. Anak muda menggunakan kata "panggah" dalam berbagai unggahan atau status untuk menyampaikan pesan yang tegas atau menggambarkan keadaan diri mereka. Tren ini menunjukkan bagaimana bahasa tradisional dapat beradaptasi dengan budaya modern tanpa kehilangan esensinya.

Secara umum, kata "panggah" adalah simbol keteguhan dan ketenangan dalam budaya Jawa. Maknanya yang mendalam menjadikannya sebagai salah satu kata yang patut dipahami dan diapresiasi oleh siapa saja yang ingin mengenal lebih jauh tentang kekayaan budaya Jawa.

2. Contoh Penggunaan Kata Panggah

Contoh Penggunaan Kata Panggah (credit: unsplash)

Untuk memahami lebih jelas arti dan makna kata "panggah," kalian perlu melihat bagaimana kata ini digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata "panggah" dalam kalimat:

1. "Panggah kowe sing tak tresnani." (Tetap kamu yang kucintai.)

2. "Aku panggah dewekan." (Aku tetap sendirian.)

3. "Aku panggah ning kene." (Saya tetap di sini.)

4. "Nggak apa-apa sambat, sing penting panggah dikerjakne." (Tidak apa-apa mengeluh, yang penting tetap dikerjakan.)

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa kata "panggah" dapat digunakan untuk berbagai konteks, baik untuk menyatakan perasaan, keadaan, maupun semangat dalam menjalani kehidupan. Dengan mempraktikkan penggunaan kata ini, kalian tidak hanya memahami maknanya tetapi juga ikut melestarikan budaya bahasa Jawa.

3. Kata Gaul dari Bahasa Jawa Lainnya

Kata Gaul dari Bahasa Jawa Lainnya (credit: unsplash)

Selain "panggah," ada banyak kata dari bahasa Jawa yang juga populer dan sering digunakan sebagai bahasa gaul di media sosial. Berikut adalah beberapa di antaranya:

- Tuman: Menggambarkan seseorang yang menjadi terbiasa atau suka setelah merasakan kesenangan tertentu.

- Ambyar: Menunjukkan perasaan hancur, terutama saat mengalami sakit hati yang mendalam.

- Sambat: Berarti mengeluh, sering digunakan untuk mencurahkan perasaan atau masalah.

- Mletre: Mengacu pada sikap egois atau tidak menghargai orang lain.

- Ora popo: Artinya "tidak apa-apa" atau santai saja.

- Wani: Berarti berani, digunakan untuk memberi semangat atau dorongan.

- Yowes: Ungkapan pasrah yang berarti "ya sudah."

- Sak karepmu: Bermakna "terserah kamu," biasanya digunakan dalam percakapan santai.

Itulah di antaranya ulasan tentang penjelasan arti kata Panggah dan beberapa kosakata gaul dari bahasa Jawa lainnya. Dengan memahami dan menggunakan kosakata ini, kalian bisa lebih kreatif dalam berkomunikasi di media sosial sekaligus melestarikan bahasa Jawa yang kaya akan makna dan nilai-nilai budaya. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/psp)

Topik Terkait