Kapanlagi.com - Bulan Ramadhan, terutama saat cuaca panas, sering kali menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Muslim: "Apakah boleh berenang saat berpuasa?" Banyak yang merasa ragu dan khawatir, takut air yang masuk ke tubuh secara tidak sengaja dapat membatalkan puasa yang mereka jalani.
Namun, dalam pandangan Islam, berenang saat puasa tidaklah dilarang secara mutlak. Berbagai pendapat dari ulama dan hadits menunjukkan bahwa aktivitas ini diperbolehkan, asalkan memenuhi beberapa syarat tertentu.
Menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, seperti berenang, bisa menjadi salah satu cara untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan, selama dilakukan dengan hati-hati agar puasa tetap sah.
Dalam artikel kali ini, akan membahas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui mengenai berenang saat puasa. Mulai dari hukum yang berlaku, batasan-batasan yang perlu diperhatikan, hingga tips aman agar Anda tetap bisa berenang tanpa mengganggu ibadah puasa.
Mari simak penjelasan lengkapnya dalam rangkuman yang telah disusun oleh Kapanlagi.com pada Jum'at (13/3).
Dalam ajaran Islam, menjaga kesehatan tubuh adalah kewajiban setiap Muslim sebagai wujud syukur atas karunia Allah.
Salah satu cara untuk merawat kesehatan adalah dengan berolahraga, termasuk berenang. Namun, bagaimana hukumnya jika kita ingin berenang saat menjalankan ibadah puasa?
Para ulama menjelaskan bahwa berenang di saat puasa tidak membatalkan ibadah tersebut, asalkan kita memperhatikan beberapa syarat.
Bagi nelayan yang mencari ikan, perenang profesional yang berlatih, atau siapa pun yang ingin menyegarkan diri dari terik matahari, puasanya tetap sah selama tidak ada air yang masuk ke dalam tubuh secara sengaja.
Jika air tertelan dengan sengaja, maka puasa akan batal, tetapi jika terjadi secara tidak sengaja, puasa tetap valid.
Menariknya, praktik menyejukkan diri saat puasa dengan berenang atau menyiramkan air ke kepala juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang pernah mencurahkan air ke kepalanya saat berpuasa karena dahaga atau panas, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits.
Dalam dunia puasa, ada kabar gembira bagi para penggemar aktivitas air! Menurut para ulama, termasuk Prof. Madya Dato' Dr. Mohd Asri Zainul Abidin, mandi, berenang, dan mengenakan pakaian basah untuk menyegarkan diri tidak membatalkan puasa, asalkan airnya tidak tertelan.
Syeikh Muhammad Salih Ibn Uthaimin bahkan mengungkapkan bahwa berenang dapat meningkatkan kecerdasan dan mengurangi beban mental, sehingga membantu fokus dalam beribadah.
Dalam bukunya, Muhammad Ridho al-Thurisinai menegaskan bahwa menceburkan diri ke dalam air saat berpuasa diperbolehkan, selama tidak ada dalil yang melarangnya.
Walaupun ada kekhawatiran tentang kemungkinan air masuk ke tenggorokan, para ulama sepakat bahwa selama tidak ada benda yang masuk ke rongga tubuh yang membatalkan puasa, aktivitas ini tetap halal.
Isnan Ansory, Lc, MA menambahkan bahwa pori-pori kulit tidak akan menyerap air hingga membatalkan puasa, kecuali ada prosedur medis tertentu.
Jadi, nikmati kesegaran berenang tanpa rasa khawatir!
Dalam berbagai pandangan ulama, disimpulkan bahwa berenang saat puasa adalah mubah, asalkan tidak ada air yang sengaja masuk ke perut. Meski demikian, kehati-hatian tetap dianjurkan untuk menjaga kesempurnaan ibadah puasa.
Beberapa ulama merekomendasikan agar aktivitas ini hanya dilakukan dalam situasi mendesak, seperti saat menghadapi bahaya atau tuntutan pekerjaan.
Cendekiawan Muslim Quraish Shihab, dalam bukunya, menekankan bahwa Islam memberikan kemudahan, di mana pelanggaran yang terjadi tanpa disengaja tidak membatalkan puasa.
Namun, puasa lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum; ia juga merupakan latihan kesabaran dan ketakwaan.
Oleh karena itu, jika berenang berpotensi mengganggu kekhusyukan ibadah, sebaiknya ditunda demi menjaga fokus dan ketenangan jiwa.
Bagi Anda yang ingin menikmati kesegaran berenang selama bulan puasa, ada beberapa tips menarik yang bisa membantu menjaga ibadah puasa tetap sempurna!
Pertama, pilihlah waktu yang tepat, seperti pagi setelah sahur saat energi masih melimpah atau sore menjelang berbuka ketika suhu tidak terlalu menyengat.
Jaga intensitas renang agar tidak terlalu lama dan menghindari kelelahan berlebih. Gunakan penutup hidung untuk mencegah air masuk dan mengganggu puasa Anda.
Pilih kolam yang tenang, jauh dari arus kuat, dan perhatikan teknik bernapas yang benar agar tidak menelan air. Jika Anda mulai merasa lemah atau tidak nyaman, segera berhenti dan cari tempat teduh untuk beristirahat.
Sebaiknya, berenanglah di kolam air tawar untuk menghindari rasa haus akibat air laut yang asin. Ingatlah, berenang saat puasa diperbolehkan dalam Islam asalkan dilakukan dengan hati-hati dan tidak menyalahi syarat-syarat puasa.
Dengan niat yang tulus dan upaya menjaga kesehatan, Anda bisa merasakan kesegaran tanpa mengorbankan ibadah.