Sholat Istisqa: Penjelasan Hukum, Tata Cara dan Doa Meminta Hujan Kepada Allah SWT


Berita | Selasa, 27 April 2021 12:33

Kapanlagi.com - Dalam Islam, terdapat ajaran untuk melaksanakan sholat istisqa ketika terjadi panas di musim kemarau berkepanjangan. Tujuan diadakannya sholat istisqa yaitu, untuk meminta hujan sebagai berkah kepada Sang Kuasa Allah SWT.


Umat Islam dianjurkan untuk sholat istisqa dan membaca doa sebanyak mungkin saat musim paceklik. Musim paceklik dalam konteks masyarakat Indonesia yaitu, musim kemarau berkepanjangan yang menyebabkan tanah, tanaman, dan makhluk lainnya kekurangan air.

BACA JUGA : 10 Tanggal Yang Pernah Disebut Sebagai Hari Kiamat Yang Menggemparkan Dunia

Ada baiknya jika sholat istisqa untuk meminta hujan diawali dengan doa saat menghadapi kesusahan secara umum sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini.

"Laa ilaaha illallaahul 'azhiimul haliimu, laa ilaaha illallaahu rabbul 'arsyil 'azhiimi, laa ilaaha illallaahu rabus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil kariimi."

Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia."

Untuk penjelasan yang lebih lengkap, kalian bisa menyimak informasi mengenai hukum, tata cara, dan doa sholat istisqa untuk meminta hujan yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini.

 
1 dari 3 halaman

1. Hukum Sholat Istisqa

Hukum Sholat Istisqa (Credit: Freepik)

Dasar hukum syariat sholat istisqa telah termaktub dalam Al Quran dan hadis Nabi SAW.

Al Quran

Firman Allah Swt:

"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu (11) dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (12) [Q.S: Nuh 10-12].

Sunnah (Hadis Rasulullah SAW)

Hadist Abdullah Bin Zaid Radhiallahu Anhu berkata:

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar untuk melaksanakan sholat istisqa, beliau lalu berdoa dengan menghadap ke arah kiblat sambil membalikkan kain selendangnya. Kemudian beliau melaksanakan sholat dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya pada kedua rakaat itu."

Hukum Sholat Istiqa Menurut Para Ulama

Jumhur Ulama dari mazhab Maliki, Syafii, Hambali dan dua ulama madzhab Hanafi Abu Yusuf dan Muhammad berpendapat bahwa sholat istisqa hukumnya adalah sunnah dan kebanyakan dari kalangan hambali mengatakan hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa bahwasanya sholat istisqa tidak disunnahkan untuk sholat secara berjamaah dan hanya imam yang keluar dan berdoa walaupun sholatnya mereka secara sendiri sendiri.

Ulama bersepakat bahwa disyariatkan istisqa dengan doa pada khutbah Jumat, sebagaimana diriwatkan oleh anas Radhiallahu 'anhu: 'Bahwa seseorang lelaki masuk ke dalam masjid pada hari Jumat dan Rasulullah sedang berkhutbah, lalu dia berkata: "Ya Rasulullah, telah habis harta, dan telah habis segala solusi oleh karenanya berdoalah kepada Allah supaya Allah berikan kami hujan, maka Rasulullah pun mengangkat kedua tangannya seraya berkata: 'Ya Allah berikanlah kami hujan, ya Allah berikanlah kami hujan, ya Allah berikanlah kami hujan,' lalu Allah pun menjawab doanya dan turunlah hujan yang deras." (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubra Jilid 3 / 359).

Dan pendapat yang rajih (kuat) bahwa sholat istisqa secara berjamaah adalah sunnah muakkaddah (dianjurkan) berdasarkan riwayat hadis.

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

2. Tata Cara Sholat Istisqa

Tata Cara Sholat Istisqa (Credit: Freepik)

Mereka dianjurkan untuk melafalkan niat sebelum memulai sholat sunnah meminta hujan. Lafal ini dapat menjadi alternatif untuk dibaca sebelum sholat istisqa dimulai.

"Ushallii sunnatal istisqaa'i rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa."

Artinya, "Aku menyengaja sholat sunnah meminta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT."

Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut cara sholat istisqa dua rakaat serupa dengan sholat dua rakaat shalat Id. Hanya saja, cara sholat keduanya berbeda sedikit dalam hal penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua. 

Berikut ini ringkasan tata cara sholat istisqa:

1. Sholat dua rakaat.

- Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

- Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

2. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah sholat lebih utama.

- Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.

- Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.

- Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a'lam.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

3. Doa Meminta Hujan Setelah Sholat Istisqa

Doa Meminta Hujan Setelah Sholat Istisqa (Credit: Freepik)

Doa yang dianjurkan pada saat kemarau panjang sebagai permohonan meminta hujan yang dilansir dari nu.or.id, bisa dilafalkan sebagai berikut,

"Yaa hayyu, ya qayyuumu, bi rahmatika astaghiitsu."

Artinya, "Wahai dzat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan," (Lihat Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 366).

Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin juga menganjurkan masyarakat untuk memperbanyak doa sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 201.

"Allaahumma, rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naari."

Artinya, "Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka."

Sementara berikut ini adalah doa sholat istisqa yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan perawi lainnya. Berikut ini merupakan doa istisqa yang dikutip dari Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 366.

"Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan hanii'an marii'an (lan riwayat murii'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan daa'iman."

Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi."

"Allahummasqinaal ghaitsa, wa laa taj'alnaa minal qaanithiin."

Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan

"Allahumma inna bil 'ibaadi wal bilaadi wal bahaa'imi wal khalqi minal balaa'i wal juhdi wad dhanki maa la nasykuu illaa ilaika."

Artinya, "Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu"

"Allaahumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinaa min barakaatis samaa'i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi."

Artinya, "Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu"

"Allahummarfa' 'annal jahda wal juu'a wal 'uraa, waksyif 'annal bala'a ma la yaksyifuhu ghairuka."

Artinya, "Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu"

"Allahumma innaa nastaghfiruka, innaka kunta ghaffara, fa arsilis sama'a 'alaina midrara."

Artinya, "Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu."

Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan oleh banyak perawi. Wallahu a'lam.

Nah, itulah hukum, tata cara sholat istisqa, dan doa meminta hujan kepada Allah SWT ketika masa paceklik melanda untuk kalian pelajari.

 

 

 

 

(kpl/ans)