Apakah Darah Tinggi Bisa Sembuh? Begini Penjelasan dari Pakar

Penulis: Andre Kurniawan Kristi

Diterbitkan:

Apakah Darah Tinggi Bisa Sembuh? Begini Penjelasan dari Pakar
Ilustrasi garam. (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Tekanan darah tinggi, atau yang lebih dikenal dengan istilah hipertensi, sering kali dijuluki "silent killer" atau pembunuh diam. Mengapa demikian? Karena penyakit ini jarang menunjukkan gejala, namun dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenali penyebab, cara pengendalian, dan risiko hipertensi sedini mungkin.

Salah satu faktor yang sering kali dikaitkan dengan hipertensi adalah konsumsi garam. Natrium yang terdapat dalam garam diketahui dapat memberikan dampak negatif bagi penderita darah tinggi, sebab dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah hipertensi bisa disembuhkan sepenuhnya?

Berita baiknya, para pakar kesehatan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah membagikan informasi penting mengenai hubungan antara garam dan hipertensi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kaitan garam dengan hipertensi serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengelola kondisi ini dengan baik.

Simak informasi lengkapnya yang dirangkum oleh Liputan6 dari berbagai sumber, dan jangan lewatkan tips berharga untuk menjaga kesehatan Anda!

1. Mengenal Hipertensi dan Penyebabnya

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang melampaui angka normal, yakni lebih dari 130/80 mmHg. Meskipun sering kali tidak menunjukkan gejala, penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan serius pada pembuluh darah jika dibiarkan tanpa penanganan.

Berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak sehat, minimnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan, stres berlebihan, serta konsumsi garam yang berlebihan, dapat menjadi pemicu hipertensi. Tak hanya itu, faktor genetik dan usia juga berperan penting dalam meningkatkan risiko. Oleh karena itu, penting bagi penderita hipertensi untuk mengenali penyebabnya agar bisa melakukan langkah pencegahan dan pengelolaan yang efektif. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk menentukan penyebab yang tepat dan merancang rencana penanganan yang sesuai.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Garam Jadi Kunci dari Hipertensi

Hipertensi, meskipun merupakan penyakit kronis yang tak bisa disembuhkan sepenuhnya, dapat dikelola dengan baik hingga mendekati angka normal. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, banyak penderita yang berhasil mengurangi ketergantungan pada obat-obatan.

Dr. Ali Baswedan, Sp.PD-KEMD dari Klinik Endokrin RSA UGM, menekankan pentingnya pengelolaan jangka panjang, seperti menerapkan diet rendah garam, rutin berolahraga, dan menghindari stres, karena garam adalah salah satu pemicu utama hipertensi. Natrium yang terkandung dalam garam dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam sel, memaksa jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu, penting bagi penderita hipertensi untuk menjalani pemeriksaan rutin dan mengurangi konsumsi garam agar dapat mencegah komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, dan serangan jantung.

3. Bahaya Garam bagi Penderita Hipertensi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar penderita hipertensi mengonsumsi garam tidak lebih dari 5 gram per hari. Namun, tantangan besar muncul di tengah berbagai makanan olahan dan camilan yang kaya natrium, yang membuat banyak orang kesulitan untuk membatasi asupan garam.

Untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, disarankan agar penderita hipertensi mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, seperti camilan, saus, dan makanan cepat saji. Sebagai solusi yang lebih sehat, mengganti garam dengan rempah-rempah alami bisa menjadi pilihan cerdas untuk menambah cita rasa tanpa khawatir akan dampak negatif bagi kesehatan.

4. Hubungan Gaya Hidup dengan Pengendalian Hipertensi

Mengatasi hipertensi bukan sekadar mengurangi garam, melainkan juga memerlukan perubahan gaya hidup yang menyeluruh. Aktivitas fisik, manajemen stres, dan pola makan sehat menjadi kunci penting dalam mengendalikan tekanan darah.

Para ahli kesehatan menganjurkan untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau yoga, setidaknya 30 menit setiap hari. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan, dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami. Selain itu, meninggalkan kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga sangat berpengaruh dalam menjaga agar tekanan darah tetap stabil.

5. Peran Obat Antihipertensi

Penderita hipertensi sering kali bergantung pada obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi obat ini harus selalu sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh dihentikan tanpa konsultasi terlebih dahulu. Beragam jenis obat antihipertensi bekerja dengan cara yang berbeda, seperti melebarkan pembuluh darah, mengurangi volume darah, atau memperlambat denyut jantung.

Agar hasil pengobatan lebih optimal, perubahan gaya hidup yang sehat juga sangat diperlukan. Ketika tekanan darah sudah mencapai kestabilan, dokter mungkin akan melakukan penyesuaian dosis atau jenis obat guna meminimalkan efek samping yang mungkin muncul.

6. Jenis-Jenis Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, memiliki berbagai jenis yang memerlukan penanganan khusus, mulai dari hipertensi primer yang muncul tanpa sebab yang jelas, hingga hipertensi sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal atau gangguan hormon.

Ada pula hipertensi jas putih, di mana tekanan darah melonjak hanya saat berada di lingkungan medis, dan hipertensi malam hari yang terjadi ketika tekanan darah meningkat saat kita terlelap.

Memahami perbedaan jenis-jenis hipertensi ini sangat penting, karena dapat membantu dokter dalam merumuskan pengobatan yang lebih tepat dan efektif bagi setiap pasien.

7. Cara Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Untuk mencegah hipertensi, mulailah dengan mengadopsi pola makan sehat dan aktif bergerak. Jauhi makanan yang mengandung garam berlebih, lemak jenuh, dan gula, dan ganti dengan beragam sayuran serta buah-buahan yang kaya serat.

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau berenang juga sangat bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Selain itu, jangan lupakan pentingnya mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Rutin memeriksa tekanan darah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, adalah langkah krusial; deteksi dini dapat mempercepat dan mempermudah proses pengobatan.

8. Apakah hipertensi bisa sembuh total?

Hipertensi mungkin tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi jangan khawatir! Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan memanfaatkan pengobatan yang tepat, Anda bisa mengendalikan tekanan darah Anda dengan efektif. Ini adalah langkah cerdas menuju kesehatan yang lebih baik!

9. Mengapa garam berbahaya bagi penderita darah tinggi?

Kandungan natrium dalam garam ternyata bisa menjadi penyebab peningkatan tekanan darah, karena zat ini menarik cairan ke dalam pembuluh darah, yang pada gilirannya membuat jantung bekerja lebih keras.

10. Berapa lama hipertensi bisa dikontrol?

Lama pengendalian hipertensi dapat berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung seberapa baik pasien merespons perubahan gaya hidup dan terapi yang diberikan.

11. Apakah semua penderita hipertensi harus minum obat seumur hidup?

Tak semua individu yang menghadapi masalah kesehatan harus bergantung pada obat seumur hidup. Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, sejumlah orang mampu menurunkan dosis obat yang mereka konsumsi, bahkan ada yang berhasil menghentikannya sepenuhnya, tentunya dengan bimbingan dari dokter.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ank)