Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi. Meski sering kali tidak menimbulkan gejala awal, hipertensi bisa memicu komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini juga sering disebut sebagai "silent killer" karena dapat berkembang tanpa disadari oleh penderitanya.
Banyak yang bertanya apakah hipertensi bisa disembuhkan. Jawaban dari pertanyaan ini menjadi penting untuk memberikan panduan yang jelas bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam mengenai penyakit ini. Selain itu, edukasi yang tepat dapat membantu pasien mengambil langkah pengelolaan yang benar.
Artikel ini akan membahas berbagai fakta tentang hipertensi, termasuk kemungkinan kesembuhannya, jenis-jenisnya, hingga bagaimana mengelolanya agar tekanan darah tetap stabil dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Advertisement
Penyebab hipertensi (credit: unsplash/Mufid Majnun)
Hipertensi adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tekanan darah meningkat hingga melampaui batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Seseorang yang memiliki tekanan darah normal seharusnya berada di bawah angka 120/80 mmHg.
Ada dua jenis hipertensi yang umum terjadi: hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah kondisi yang tidak memiliki penyebab spesifik dan biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, serta gaya hidup yang tidak sehat. Sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gangguan ginjal, kelainan kelenjar adrenal, atau penggunaan obat tertentu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Hipertensi tidak bisa sembuh total (credit: unsplash/Mockup Graphics)
Pada sebagian besar kasus, hipertensi primer dianggap sebagai kondisi permanen. Faktor-faktor seperti genetik dan kebiasaan hidup yang sulit diubah membuat tekanan darah tinggi hanya bisa dikendalikan, bukan disembuhkan.
Meskipun tekanan darah dapat kembali normal setelah pengobatan, risiko hipertensi tetap ada. Tekanan darah bisa naik kembali jika gaya hidup sehat tidak dipertahankan atau pengobatan dihentikan. Oleh karena itu, hipertensi lebih sering disebut sebagai penyakit yang memerlukan pengelolaan seumur hidup.
Advertisement
Bisakah hipertensi sembuh? (credit: pexels/Antoni Shkraba)
Pada kasus hipertensi sekunder, kesembuhan mungkin terjadi jika akar penyebabnya dapat diatasi. Sebagai contoh, tumor jinak pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon aldosteron berlebih dapat dioperasi untuk menghilangkan penyebab hipertensi.
Namun, kasus seperti ini sangat jarang. Kebanyakan penderita tetap perlu menjalani pengobatan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah komplikasi.
Hipertensi tidak bisa sembuh tapi bisa dikendalikan (credit: pexels/Thirdman)
Meskipun tidak dapat sembuh total, hipertensi bisa dikelola dengan menerapkan pola hidup sehat. Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi:
Dengan pola hidup sehat, tekanan darah dapat dijaga pada tingkat normal, mengurangi risiko komplikasi seperti serangan jantung atau stroke.
Penderita hipertensi wajib konsumsi obat jangka panjang (credit: pexels/Mikhail Nilov)
Bagi sebagian besar penderita hipertensi, konsumsi obat menjadi bagian penting dalam pengelolaan penyakit ini. Obat-obatan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah lonjakan yang berbahaya.
Namun, penting untuk mengikuti anjuran dokter dalam penggunaan obat. Menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan tekanan darah naik kembali, yang meningkatkan risiko komplikasi serius. Oleh karena itu, penggunaan obat sebaiknya dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat untuk hasil yang lebih optimal.
Obat herbal hanya membantu mengontrol tekanan darah, tetapi tidak menyembuhkan hipertensi
Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, gagal ginjal, atau stroke.
Mau baca berita lainnya terkait hipertensi? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/sjn)
Advertisement
Persiapkan Arus Balik Lebaran, Cek Kendaraan Anda Agar Perjalanan Lancar
Mudah Dibuat! 5 Resep Es Blewah yang Pas untuk Kumpul Keluarga
Mengungkap Sejarah Angpau THR saat Lebaran, Hasil Akulturasi Dua Budaya
Daftar Tarif Tol Terbaru 2025 untuk Rute Surabaya-Malang
Waspada Konsumsi Santan dan Makanan Manis saat Lebaran, Bisa Picu Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi