Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tekanan darah tinggi, atau yang dikenal sebagai hipertensi, merujuk pada kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yakni 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi kesehatan yang berpotensi mengancam nyawa seseorang. Risikonya termasuk peningkatan peluang terkena penyakit jantung, stroke, dan bahkan bisa berujung pada kematian.
Untuk mengatasi hal ini, penanganannya mencakup tindakan pencegahan yang sangat krusial, termasuk mengurangi efek samping obat. Pentingnya gaya hidup sehat menjadi faktor utama dalam mengurangi risiko hipertensi. Ini tidak hanya terkait dengan konsumsi obat-obatan, tetapi juga melibatkan perhatian terhadap pola hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan dalam jangka panjang.
Simak informasi selengkapnya, dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli pada Kamis (18/01/2024).
Advertisement
Ilustrasi Pola Makan Sehat (Sumber: Freepik/freepic.diller)
Perhatian utama bagi mereka yang menghadapi tekanan darah tinggi adalah mengatur pola makan dengan teliti. Disarankan untuk menghindari dengan sungguh-sungguh mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam atau rasa asin yang tinggi.
Sebabnya, asupan garam berpotensi meningkatkan tingkat natrium dalam tubuh, yang dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah. Meskipun sudah menjalani pengobatan hipertensi secara rutin, menjauhi makanan dengan tingkat garam yang tinggi tetap menjadi sesuatu yang sangat penting.
Sebagai opsi yang lebih baik, bagi individu yang mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya meningkatkan asupan buah dan sayuran yang kaya serat, vitamin, kalium, antioksidan, dan magnesium. Penting diingat bahwa mengkonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Olahraga Jogging (Sumber: Freepik/katemangostar)
Menjalankan aktivitas olahraga secara teratur menjadi keharusan, selain menerapkan pola makan yang sehat, guna menjaga agar tekanan darah tetap terkontrol. Tidak hanya memberikan manfaat bagi penderita hipertensi, rutin berolahraga juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit tekanan darah tinggi pada individu yang belum mengalami kondisi tersebut.
Tidak perlu jenis olahraga yang memiliki intensitas tinggi. Ada berbagai kegiatan fisik sederhana yang dapat dilakukan, seperti berjalan kaki, naik-turun tangga, atau bahkan melaksanakan tugas-tugas rumah tangga sehari-hari.
Pentingnya adalah menjaga agar tubuh tetap aktif bergerak setiap hari dalam rutinitas sehari-hari. Melakukan hal ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh dan membantu menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal.
Advertisement
Ilustrasi Stres (Sumber: Freepik)
Seringkali diacuhkan, meski sesungguhnya stres dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah. Hal ini terjadi karena stres memiliki kapasitas untuk memicu munculnya kebiasaan tidak sehat, seperti konsumsi makan berlebihan, merokok, minum alkohol, dan begadang, yang nantinya bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengatasi stres agar dapat menjaga kestabilan kadar gula darah. Aktivitas-aktivitas menyenangkan, seperti membaca, melukis, menonton film, atau mendengarkan musik, dapat dilakukan sebagai upaya menghadapi stres.
Ilustrasi Berhenti Merokok (Sumber: Freepik)
Aturan ini berlaku bagi mereka yang memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Dua tindakan negatif tersebut dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit kronis yang berbahaya, seperti tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, dan kanker.
Walaupun melepaskan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi alkohol bisa menantang jika sudah kecanduan, cobalah untuk memulainya secara perlahan. Langkah awal yang perlu diambil adalah memperkuat niat dan tekad untuk berhenti merokok serta mengurangi konsumsi alkohol secara bertahap hingga akhirnya dapat sepenuhnya dihentikan.
Prinsip ini juga berlaku bagi individu yang menjadi perokok pasif. Terpaparnya asap rokok dari teman atau orang terdekat dapat lebih berbahaya. Oleh karena itu, hindari situasi di mana terpapar asap rokok, seperti dengan menjauhi orang yang sedang merokok.
Menimbang Berat Badan (Sumber: Freepik)
Hubungan antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan tekanan darah tinggi sangat erat. Oleh karena itu, menjaga berat badan dianggap sebagai langkah efektif untuk mengendalikan tekanan darah.
Untuk menghadapi situasi ini, diperlukan pengurangan jumlah asupan makanan harian dengan memilih hidangan yang kurang garam atau dengan mengadopsi pola makan sehat dan berolahraga secara teratur.
Ilustrasi Pemeriksaan Gula Darah (Sumber: Freepik/wirestock)
Melakukan pemeriksaan tekanan darah juga merupakan langkah yang perlu mendapatkan perhatian. Dengan secara teratur melakukan pemeriksaan tersebut, Anda dapat mengidentifikasi potensi masalah tekanan darah yang secara konsisten melampaui batas normal, sehingga memungkinkan untuk segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Ilustrasi Tolak Konsumsi Kafein (Sumber: Freepik/8photo)
Kandungan kafein dalam kopi dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah dengan cepat, bahkan pada individu yang tidak menderita hipertensi. Selain itu, kafein juga mampu merangsang kelenjar adrenalin sehingga melepaskan lebih banyak adrenalin, yang menjadi pemicu kenaikan tekanan darah.
Walaupun dampak jangka panjang kafein terhadap tekanan darah belum sepenuhnya terungkap, ada potensi bahwa konsumsi kafein dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.
Untuk mengevaluasi apakah kafein memiliki dampak kenaikan tekanan darah, disarankan untuk memeriksa tekanan darah dalam 30 menit setelah mengonsumsi kafein. Jika terjadi kenaikan tekanan darah sekitar 5 hingga 10 mmHg, mungkin ada sensitivitas terhadap kafein. Selain itu, jika setelah mengonsumsi kafein Anda mengalami detak jantung yang cepat, disarankan untuk membatasi konsumsi kafein.
Menjaga gaya hidup yang sehat tentu memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas hidup. Tubuh yang sehat dan bugar mempermudah pelaksanaan kegiatan sehari-hari dan memberikan peningkatan kebahagiaan. Selain itu, memiliki tubuh yang sehat juga berdampak positif pada kesehatan mental Anda.
Lauk untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi yang optimal adalah ikan yang kaya protein dan mengandung omega-3, seperti ikan salmon. Jenis ikan ini memiliki kandungan lemak omega-3 yang memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung.
Upayakan untuk mengkonsumsi dua hingga tiga gelas susu skim setiap hari. Susu tersebut dapat diminum secara langsung atau ditambahkan ke dalam sereal atau smoothie. Mengkonsumsi teh hitam atau teh hijau juga dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.
Duduk dengan konsentrasi pada pernapasan, lakukan beberapa tarikan napas yang mendalam, dan tahan sejenak sebelum mengeluarkannya. Jika telah diresepkan oleh dokter sebelumnya, minumlah obat penurun tekanan darah.
Banyak jenis sayuran diolah dengan cara yang kurang sehat, sehingga sebaiknya dihindari oleh mereka yang mengalami tekanan darah tinggi. Contohnya termasuk acar, sayuran beku, tomat kaleng, dan keripik sayuran.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/saa)
Advertisement
Cara Unik Warga Pesisir Pantura Jawa Rayakan Puncak Idulfitri pada 7 Syawal, Ini Fakta-Fakta Lomban Kupatan
Bingung Ditanyai Kapan Nikah di Hari Lebaran? Simak 7 Cara yang Sopan Tapi Santai untuk Menjawabnya
Ingin Bikin Konten Menarik dan Cepat Viral di Media Sosial Pasca Lebaran? Coba 10 Ide Kreatif Ini
Arus Balik Bareng Balita? Simak Tips Agar Si Kecil Nyaman dan Anti Rewel di Perjalanan
Doa-Doa Penguat Iman yang Bisa Dibaca saat Memasuki Bulan Syawal Lengkap dengan Artinya