Apakah I'tikaf Bisa Dilaksanakan di Tempat Lain Selain Masjid? Simak Penjelasan Menarik dari Ustadz Adi Hidayat!

Diperbarui: Senin, 24 Maret 2025 10:50 WIB Diterbitkan: Senin, 24 Maret 2025 10:43 WIB

Ustadz Adi Hidayat alias UAH. (YouTube Adi Hidayat Official)

Kapanlagi.com - I'tikaf, sebuah ibadah yang sarat dengan keutamaan, terutama di bulan Ramadhan, menjadi sorotan banyak umat Islam yang ingin melaksanakannya. Namun, satu pertanyaan sering muncul: Apakah i'tikaf bisa dilakukan di luar masjid?

Secara bahasa, i'tikaf berarti berdiam diri atau menetap di suatu tempat dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah. Dalam konteks syariat, i'tikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan berdiam di masjid, dengan niat khusus untuk beribadah.

Ustadz Adi Hidayat, seorang ulama muda yang banyak diikuti, menegaskan bahwa ada beberapa syarat penting dalam menjalankan i'tikaf, dan salah satunya adalah lokasi pelaksanaan yang harus berada di dalam masjid.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa para ulama sepakat bahwa masjid adalah tempat utama untuk melakukan i'tikaf. Bahkan, sebagian dari mereka merekomendasikan masjid jami', yaitu masjid yang digunakan untuk sholat Jumat dan sering dikunjungi banyak orang, sebagai pilihan yang terbaik.

Penjelasan ini diambil dari tayangan menarik di kanal YouTube @Akheeraprojects19, yang mengupas tuntas hukum i'tikaf berdasarkan dalil-dalil yang kuat. Dalam kitab-kitab fiqih, i'tikaf mendapatkan perhatian khusus.

Imam Al-Bukhari, misalnya, menempatkan bab tersendiri tentang i'tikaf dalam kitab hadisnya, menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini. Tak hanya itu, Imam Muslim juga mencantumkan hadis-hadis terkait i'tikaf, semakin mengukuhkan bahwa masjid adalah satu-satunya tempat yang sah untuk melaksanakan ibadah ini.

Dengan demikian, i'tikaf bukan sekadar ibadah biasa, melainkan sebuah kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah di tempat yang telah ditentukan. Jadi, bagi Anda yang berencana untuk melaksanakan i'tikaf, pastikan untuk melakukannya di masjid agar ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan syariat.

1. Bukan di Tempat Lain, Hanya Masjid

Menurut UAH, i'tikaf seharusnya dilakukan di masjid, mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW yang selalu melaksanakan ibadah ini di tempat suci tersebut, bukan di rumah atau lokasi lain.

I'tikaf lebih dari sekadar berdiam diri; ini adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan kesibukan dunia dan fokus pada ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir.

Meskipun beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah i'tikaf bisa dilakukan di musala atau tempat ibadah lainnya, jawabannya tetap pada prinsip bahwa masjid adalah tempat yang ditentukan.

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa tujuan utama i'tikaf adalah mencapai kedekatan spiritual yang mendalam dengan Allah, sehingga pemilihan tempat yang sesuai dengan syariat sangatlah penting.

Dalam sejarah Islam, para sahabat pun selalu menjalankan i'tikaf di masjid, tanpa ada riwayat yang menunjukkan pelaksanaannya di luar masjid.

Meskipun ada yang merasa lebih nyaman beribadah di rumah, i'tikaf harus dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah, yang menegaskan pentingnya tempat suci dalam ibadah ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Keutamaan I'tikaf

Bagi siapa pun yang ingin meraih pahala i'tikaf, penting untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Islam, termasuk memilih masjid sebagai tempat pelaksanaannya.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa meski seseorang boleh saja menyendiri untuk beribadah tanpa niat i'tikaf, jika tujuannya adalah untuk i'tikaf, maka masjid adalah tempat yang tepat.

Sayangnya, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami hal ini, sehingga mempelajari ilmu agama menjadi krusial agar ibadah dapat dilaksanakan dengan benar.

I'tikaf memiliki keutamaan yang luar biasa, terutama di bulan Ramadhan, di mana Rasulullah selalu melakukannya pada sepuluh malam terakhir. I'tikaf bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih mendalam.

Oleh karena itu, menjalankannya sesuai dengan syariat adalah kunci untuk mendapatkan pahala yang maksimal dan menghindari kesalahan dalam pelaksanaannya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)

Editor: