Apakah Jengkol Bisa Picu Kenaikan Asam Urat? Simak Faktanya

Penulis: Shani Ramadhan Rasyid

Diperbarui: Diterbitkan:

Apakah Jengkol Bisa Picu Kenaikan Asam Urat? Simak Faktanya
Ilustrasi jengkol

Kapanlagi.com - Siapa yang tidak kenal jengkol? Makanan khas Asia Tenggara ini memang terkenal dengan aroma yang kuat dan rasa yang khas. Namun, di balik kelezatannya, jengkol sering kali menjadi topik hangat dalam perdebatan kesehatan, terutama terkait dampaknya terhadap kadar asam urat dalam tubuh. Bagi mereka yang sudah berjuang melawan masalah asam urat, kekhawatiran ini tentu sangat relevan.

Jengkol, sebagai polong-polongan yang kaya akan nutrisi, sebenarnya menawarkan segudang manfaat kesehatan jika dinikmati dalam takaran yang tepat. Namun, jangan salah! Di balik manfaatnya, ada juga potensi risiko yang perlu kita waspadai. Salah satu yang patut dicatat adalah kandungan asam jengkolat, yang mirip dengan asam urat dan bisa mengganggu kesehatan saluran kemih.

Lantas, bagaimana sebenarnya hubungan antara jengkol dan asam urat? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas potensi bahaya yang mungkin mengintai serta memberikan tips aman untuk menikmati jengkol.

1. Kandungan Nutrisi Jengkol dan Manfaatnya untuk Tubuh

Jengkol, si biji ajaib yang sering dipandang sebelah mata, ternyata menyimpan segudang nutrisi yang luar biasa! Kaya akan protein, kalsium, fosfor, asam folat, dan antioksidan, jengkol bahkan lebih unggul dalam kandungan proteinnya dibandingkan kacang hijau dan kedelai, menjadikannya sahabat terbaik untuk pembentukan jaringan tubuh.

Tak hanya itu, kalsium dan fosfor dalam jengkol berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis, sementara antioksidan di dalamnya melindungi jantung dari serangan radikal bebas. Namun, hati-hati! Konsumsi jengkol secara berlebihan bisa berisiko, karena dapat memicu pembentukan kristal asam jengkolat yang berbahaya bagi ginjal dan saluran kemih. Jadi, nikmati jengkol dengan bijak dan rasakan manfaatnya!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Apa Itu Asam Jengkolat dan Bagaimana Pengaruhnya?

Asam jengkolat, senyawa unik yang terdapat dalam biji jengkol, memiliki kemiripan dengan asam urat dan dapat menjadi masalah jika dikonsumsi berlebihan. Dalam jumlah besar, senyawa ini bisa menumpuk dan membentuk kristal yang berpotensi merusak pembuluh darah di ginjal serta saluran kemih.

Oleh karena itu, sebaiknya kita membatasi konsumsi jengkol hanya satu hingga tiga biji per hari. Setiap individu memiliki reaksi yang berbeda terhadap asam jengkolat, sehingga bagi mereka yang menderita gangguan ginjal atau asam urat, kewaspadaan ekstra sangat penting.

Tak hanya itu, cara kita mengolah jengkol juga berpengaruh; penggorengan yang berlebihan atau penggunaan kecap yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

3. Jengkol dan Risiko Asam Urat: Apa Hubungannya?

Penyakit asam urat, yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat hasil metabolisme purin, ternyata bisa dipicu oleh si jengkol yang terkenal kontroversial. Meskipun jengkol tidak seberat daging merah atau jeroan dalam hal kandungan purin, sifat asam jengkolatnya bisa meniru efek asam urat.

Gejala yang muncul setelah menikmati jengkol pun sering kali mirip dengan serangan asam urat, seperti nyeri sendi, pembengkakan, dan kesulitan saat buang air kecil. Oleh karena itu, bagi para penderita asam urat, sebaiknya mengurangi konsumsi jengkol agar tidak memperparah kondisi yang sudah ada.

4. Cara Aman Mengonsumsi Jengkol untuk Kesehatan

Bagi para penggemar jengkol, ada beberapa tips cerdas untuk menikmati kelezatan ini tanpa khawatir akan risiko kesehatan! Pertama, olah jengkol dengan cara yang lebih sehat, seperti direbus atau dikukus, untuk menekan kadar asam jengkolatnya.

Selanjutnya, jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih agar senyawa berbahaya dapat larut dengan baik. Selain itu, batasi porsi jengkol agar tetap aman, terutama bagi yang memiliki masalah ginjal atau asam urat. Dan yang tak kalah penting, jaga pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi purin dan menggantinya dengan buah serta sayuran rendah purin demi kesehatan tubuh yang optimal!

5. Pentingnya Konsultasi dengan Ahli Gizi

Bagi Anda yang pernah berurusan dengan asam urat atau gangguan ginjal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menyantap jengkol. Ini adalah langkah cerdas untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisi Anda tetap terjaga tanpa mengorbankan kesehatan.

Selain itu, melakukan pemeriksaan kadar asam urat secara rutin dapat menjadi kunci untuk memantau kondisi tubuh Anda. Dengan cara ini, Anda bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat jika kadar asam urat mulai meningkat, sehingga kesehatan tetap terjaga dan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.

6. Apakah jengkol benar-benar menyebabkan asam urat?

Jengkol, si legum yang sering jadi bahan perdebatan, ternyata mengandung asam jengkolat yang mirip dengan asam urat.

7. Bagaimana cara mengolah jengkol agar aman dikonsumsi?

Jengkol, si raja kacang yang kontroversial, sebaiknya disiapkan dengan cara direbus atau dikukus untuk menekan kadar asam jengkolat yang terkandung di dalamnya.

8. Berapa batas aman konsumsi jengkol per hari?

Para ahli menyarankan agar kita menikmati jengkol dengan bijak, yaitu satu hingga tiga biji per hari, sesuai dengan tingkat sensitivitas masing-masing individu.

9. Apakah penderita asam urat boleh mengonsumsi jengkol?

Bagi para penderita asam urat, disarankan untuk mengurangi bahkan menghindari konsumsi jengkol demi menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/srr)