Cara Bikin Jengkol Tetap Empuk Setelah Digoreng Hingga Awet Seharian

Penulis: Sinta Arumayuni

Diperbarui: Diterbitkan:

Cara Bikin Jengkol Tetap Empuk Setelah Digoreng Hingga Awet Seharian
Jengkol (Sumber: Liputan6.com)

Kapanlagi.com - Jengkol, yang terkenal dengan aroma kurang sedap dari asam amino berbau sulfur, masih menjadi pilihan banyak orang karena setelah diolah, tekstur dan rasanya menjadi lezat. Jengkol goreng, salah satu variasi yang populer, seringkali direbus sebelum digoreng dengan bumbu khusus.

Proses perebusan jengkol memerlukan teknik khusus agar teksturnya tidak tetap keras. Meskipun memakan waktu dan gas yang cukup banyak, Galeri Linda, seorang pengguna YouTube, memberikan solusi melalui tutorial membuat jengkol goreng tanpa proses perebusan, namun tetap menjaga tekstur lembutnya bahkan setelah dingin selama sehari.

Simak informasi selengkapnya, dikutip dari salah satu pengguna kanal YouTube Galeri Linda, pada Selasa (19/12/2023).

1. Langkah ke-1

Persiapkan jengkol yang akan diolah dengan memastikan kematangannya. Kemudian, lakukan pengupasan kulit, belah menjadi dua, dan potong menjadi bagian kecil-kecil. Tujuannya adalah untuk mempercepat pematangan saat proses penggorengan.

“Pastikan jengkol yang akan kita goreng sudah benar-benar tua. Kemudian, semua jengkol ini kita belah dua, lalu kita potong-potong. Tujuannya supaya nanti ketika jengkol ini digoreng bisa mempercepat proses pematangan,” ungkapnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Langkah ke-2

Setelah itu, bersihkan potongan jengkol di bawah aliran air. Pastikan seluruh bagian jengkol bebas dari getah. Setelah pembersihan selesai, tiriskan potongan jengkol.

“Saya akan cuci supaya bersih dan tidak ada getah pada jengkol,” ucapnya.

3. Langkah ke-3

Masukkan minyak goreng pada wajan dan panaskan di atas kompor. Setelah minyak cukup panas, masukkan potongan jengkol ke dalam wajan. Aduk terus hingga kulit jengkol mengelupas dengan sendirinya.

4. Langkah ke-4

Setelah jengkol matang dan berubah warna jadi kecokelatan, angkat dan pindahkan ke dalam mangkuk yang berisi air panas dan 1 sendok makan garam. Rendam selama 3-5 menit.

“Inget ya, perendaman jengkol ini cukup 3 sampai 5 menit saja, jangan terlalu lama. Supaya tetap terasa tekstur jengkol gorengnya ketika dimakan,” jelasnya lebih lanjut.

Proses perendaman menggunakan air garam dimaksudkan untuk menghentikan proses pemasakan. Tiriskan jengkol setelah direndam selama 3-5 menit. Jengkol dapat dikonsumsi langsung atau dimasak kembali dengan tambahan bumbu. Hasilnya, jengkol terasa empuk dan awet seharian.

5. Baguskah Makan Jengkol?

Dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, bahwa jengkol memiliki peran efektif dalam pencegahan anemia karena mengandung kadar zat besi yang tinggi, membantu proses produksi sel darah merah dalam tubuh. Oleh karena itu, bagi wanita, disarankan untuk mengonsumsi jengkol selama menstruasi sebagai pengganti sel darah merah yang hilang dengan sel darah merah yang baru.

6. Kenapa Jengkol Bisa Bau?

Jengkol, setelah mengalami proses pencernaan, dapat menghasilkan aroma tidak sedap pada urin, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan segar sebagai lalapan. Penelitian dan uji laboratorium menunjukkan bahwa jengkol mengandung serat tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun jenisnya belum teridentifikasi dengan jelas), dan mineral.

7. Apakah Masak Jengkol Harus Direndam Dulu?

Sebelum direbus, jengkol perlu direndam lebih dulu. Rendam selama satu hingga dua hari. Ganti airnya secara berkala agar bau tidak sedapnya berkurang.

8. Apa Efek Samping Makan Jengkol?

Berikut adalah risiko dari konsumsi jengkol berlebihan: gejala yang dapat muncul mencakup nyeri perut, mual, diare, muntah, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan keberadaan darah dalam urine.

9. Apakah Jengkol Bisa Menyebabkan Kolesterol dan Darah Tinggi?

Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jengkol tidak berkontribusi terhadap kolesterol, hal ini tidak berarti bahwa konsumsi makanan ini tidak memiliki risiko. Disarankan untuk tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan karena kandungan asam jengkolatnya dapat membentuk kristal dalam saluran kencing atau ginjal.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/saa)

Editor:

Sinta Arumayuni

Rekomendasi
Trending