Arti Peribahasa Secara Umum dan Menurut Ahli, Beserta dengan Ciri-Ciri - Contohnya

Penulis: Dhia Amira

Diperbarui: Diterbitkan:

Arti Peribahasa Secara Umum dan Menurut Ahli, Beserta dengan Ciri-Ciri - Contohnya
Arti peribahasa secara umum (credit: Pexels)

Kapanlagi.com - Ada banyak sekali jenis peribahasa yang ada. Namun, apakah KLovers tahu dengan arti peribahasa itu sendiri? Ya, mungkin KLovers juga masih bingung, apakah sebuah kalimat tersebut merupakan peribahasa atau bukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sedikit tentang peribahasa, mulai dari arti peribahasa secara umum, arti peribahasa dari para ahli, ciri-ciri dari peribahasa itu sendiri, dan bagaimana contohnya.

Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, berikut ini arti peribahasa yang bisa KLovers ketahui. Beserta dengan ciri-ciri dan juga contohnya. Yuk langsung saja dicek KLovers.

 

 

1. Penjelasan Tentang Peribahasa

Menurut KBBI, arti peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunan-nya, biasanya mengias-kan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan). Pengertian lain bisa kalian pahami sebagai ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Dalam penggunaan dalam keseharian, makna dari sebuah peribahasa bisa dipahami oleh pendengar atau penutur yang berada dalam lingkup budaya yang sama. Ungkapan ini mengandung makna tersirat yang berfungsi sebagai suatu cara untuk menegur dengan halus agar lawan bicara tak tersinggung. Selanjutnya, kalian bisa menyimak jenis-jenis peribahasa dalam penjelasan berikut ini.

1. Pepatah

Pepatah adalah peribahasa yang mengandung nasihat. Biasanya peribahasa jenis ini digunakan untuk mematahkan lawan bicara saat berdebat. Sebagai contoh, kalian dapat melihat peribahasa "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" yang artinya upaya kecil yang terus-menerus pasti akan memberikan hasil.

2. Semboyan

Semboyan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntunan (pegangan hidup); inti sari suatu usaha dan sebagainya. Contoh peribahasa ini bisa kalian lihat dalam semboyan, seperti rajin pangkal pandai, bersih pangkal sehat, hemat pangkal kaya, dan seterusnya.

3. Perumpamaan

Perumpamaan adalah jenis peribahasa yang membandingkan suatu keadaan dengan hal lain. Ciri khasnya, peribahasa akan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan diawali dengan kata "bagai", "bak", "seperti", dan lain sebagainya.

4. Bidal/Pameo

Bidal atau pameo adalah peribahasa yang mengandung ejekan, sindiran, dan peringatan. Contoh bidal antara lain, hidup segan mati tak mau, malu bertanya sesat dijalan, bagai kerakap di atas batu, dan lain sebagainya.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pengertian Peribahasa Menurut Ahli

Bukan hanya arti peribahasa secara umum saja, namun ada pula arti peribahasa menurut para ahli loh KLovers. Dan berikut ini beberapa penjelasan tentang arti peribahasa menurut para ahli tersebut.

1. Depdikbud (1993:755)

Arti peribahasa sebagai ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas dan padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku yang menjadi salah satu gudang kebijaksanaan lokal bagi suatu masyarakat.

2. Darmaseotjipta (1984:3-4)

Arti peribahasa sebagai sebuah rumusan dari kebijaksanaan masyarakat yang menunjukkan adanya sikap waspada lan eling yang berkaitan dengan moral dan kebajikan hidup yang sangat berguna untuk menghadap hidup dan kehidupan.

3. Kridalaksana (2009:193)

Arti peribahasa adalah perumpamaan merupakan peribahasa yang berisi perbandingan yang tersusun dari maksud (sesuatu yang tidak diungkapkan) dan perbandingan (sesuatu yang diungkapkan).

4. Lukman Ali (1995:755)

Menjelaskan bahwa yang disebut peribahasa adalah kalimat ringkas yang berisi perbandingan, nasihat, prinsip hidup atau tingkah laku.

5. Haruhiko dalam Dharmayanti (1999:10)

Arti peribahasa sebagai suatu kalimat yang disebarluaskan melalui adat kebiasaan dalam masyarakat yang isinya mengandung pengajaran, sindiran.

6. Abbas (1987)

Arti peribahasa adalah suatu bentuk sastra secara lisan yang perlu dipertahankan kehadirannya dalam khazanah dunia sastra.

 

 

3. Ciri-Ciri Peribahasa

Untuk mengetahui, apakah sebuah kalimat itu merupakan sebuah peribahasa, maka ada ciri-cirinya loh KLovers. Dan berikut ini ciri-ciri peribahasa agar KLovers lebih memahaminya.

1. Struktur susunan-nya tetap yang memiliki arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah pasti dan tidak dapat diubah.

2. Biasanya digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.

3. Kata-kata yang dipakai teratur, enak didengar dan mempunyai makna.

4. Dibuat atau diciptakan berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti terhadap alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

5. Peribahasa dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga akan melekat di masyarakat hingga turun temurun.

 

 

4. Contoh Peribahasa

Setelah mengetahui arti peribahasa dan juga ciri-cirinya, maka KLovers juga bisa mengetahui contoh peribahasa dalam bahasa Indonesia. Dan berikut ini beberapa contoh peribahasa beserta artinya:

1. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang yang berjasa akan selalu dikenang meskipun telah tiada).

2. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain. (Pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga).

3. Ada udang di balik batu. (Ada maksud yang tersembunyi).

4. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. (Membiarkan orang lain berbicara, mencemooh atau mempergunjingkan seseorang. Tetapi jangan di hiraukan).

5. Bagaikan telur di ujung tanduk. (Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka).

6. Bagai pinang dibelah dua. (Dua orang atau dua hal yang benar-benar serupa, sulit dibedakan).

7. Bak kacang lupa kulitnya. (Orang sombong yang lupa asal usulnya atau orang kaya yang lupa akan kemiskinannya).

8. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. (Sejajar dalam martabat atau tingkatnya).

9. Tak ada gading yang retak. (Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya).

10. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. (Kelakuan murid (orang bawahan) akan selalu mencontoh guru atau orang atasannya).

11. Air beriak tanda tak dalam. (Orang yang banyak cakap (sombong dan sebagainya), biasanya kurang ilmunya).

12. Air tenang menghanyutkan. (Orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya).

13. Semut di seberang lautan tampak, Gajah di kelopak mata tidak tampak. (Kesalahan kecil orang di perlihatkan atau di bicarakan, diri sendiri punya kesalahan besar seperti tidak merasa bersalah).

14. Air susu dibalas air tuba. (Kebaikan dibalas dengan kejahatan).

15. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. (Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan).

16. Besar pasak daripada tiang. (Besar pengeluaran daripada pendapatan).

17. Bagai air di daun talas. (Orang yang tidak tetap pendiriannya).

18. Di mana tanah di pijak, di situ langit dijunjung. (Hendaklah kita menuruti adat-istiadat setempat).

19. Murah di mulut, mahal di timbangan. (Mudah sekali berjanji tetapi tidak pernah menepati).

20. Tangan merentang bahu memikul. (Berani berbuat harus berani bertanggung jawab).

21. Cepat kaki ringan tangan (Orang yang suka menolong dalam kebaikan)

22. Cencang dua segeragai (Sekali jalan, dua pekerjaan selesai)

23. Bagai api dengan asap (Persahabatan yang erat dan tak terpisahkan)

24. Bagai air di daun talas (Orang yang tidak tetap pendiriannya)

25. Condong yang akan menimpa (Perbuatan yang akan mendatangkan celaka)

Itulah arti peribahasa yang bisa KLovers ketahui dan pahami. Bukan menjelaskan tentang peribahasa saja, namun KLovers juga bisa mengetahui ciri-ciri peribahasa dan juga contoh peribahasa itu sendiri.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending