Arti Tut Wuri Handayani, Beserta Sejarah Semboyan Ini Terbuat
(credit: Wikipedia, kemdikbud.go.id)
Kapanlagi.com - Kata Tut Wuri Handayani memang bukan menjadi sebuah kata yang asing bagi kita masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua mengetahui arti Tut Wuri Handayani ini. Ya, Tut Wuri Handayani merupakan sebuah semboyan yang dibuat oleh tokoh Nasional Ki Hadjar Dewantara.
Beliau merupakan salah satu tokoh penting yang harus kita kenang setiap jasa-jasanya. Pasalnya, begitu besar jasa dan perannya dalam memajukan pendidikan Indonesia di masa itu. Sehingga beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
Nah, untuk memahami arti Tut Wuri Handayani. Maka berikut ini penjelasan arti Tut Wuri Handayani beserta dengan sejarah bagaimana semboyan ini akhirnya terbuat.
Advertisement
1. Arti Tut Wuri Handayani
Kata Tut Wuri Handayani menjadi sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita. Ya, kata ini menjadi sebuah logo pada seragam sekolah. Serta semboyan ini juga masih digunakan sampai saat ini sebagai logo pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Arti tulisan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu, untuk melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hadjar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
Nah, bagaimana dengan arti Tut Wuri Handayani secara umumnya dalam semboyan milik Ki Hadjar Dewantara? Arti Tut Wuri Handayani adalah "di belakang memberi dorongan", yang artinya ketika berada di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Makna Logo Tut Wuri Handayani
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa, arti Tut Wuri Handayani juga digunakan sebagai logo pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Logo ini memiliki ciri khas yaitu, bentuk bidang segi lima yang menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
Kemudian memiliki belencong menyala bermotif Garuda Belencong. Ini dimaksudkan memiliki artian, merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Serta cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
Ada pula tanda Burung Garuda yang menjadi motif belencong. Ini memiliki arti, memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima yang berarti, "satu kata dengan perbuatan Pancasilais".
Kemudian ada gambar buku yang merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Serta warna putih pada ekor, sayap garuda dan buku yang berarti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian.
Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam atau pandangan hidup Pancasila. Dan terakhir arti Tut Wuri Handayani, untuk melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hadjar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
3. Sejarah Semboyan Ki Hadjar Dewantara
Walaupun terlahir dari keluarga bangsawan, Ki Hadjar Dewantara tetap memilih untuk menghabiskan masa muda dengan berjuang bersama rakyat. Di sepanjang hidupnya, Ki Hadjar Dewantara berjuang melalui berbagai perjuangan dan pergerakan dengan profesinya sebagai jurnalis.
Selain lewat tulisan, Ki Hadjar Dewantara juga aktif melakukan beberapa pergerakan yang mengkritik pemerintahan Belanda hingga dirinya diasingkan. Dalam pengasingan, semangat Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan pendidikan Indonesia tidak padam.
Di Belanda, mata Ki Hadjar Dewantara semakin terbuka bahwa pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa. Ki Hadjar Dewantara kemudian aktif tergabung dalam organisasi para pelajar asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia). Beliau juga kemudian memperdalam pengetahuannya mengenai pendidikan.
Hingga, saat kembali ke Indonesia pada 1919, Ki Hadjar Dewantara bertekad memajukan pendidikan Indonesia. Tak lama ia juga mendirikan Taman Siswa. Serta memperkenalkan konsep pendidikan yang kini dikenal sebagai sebuah semboyan Ki Hadjar Dewantara. Berikut isi semboyan tersebut:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha (Di depan memberi contoh)
2. Ing Madya Mangun Karsa (Di tengah memberi semangat)
3. Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
4. Kata-Kata Ki Hadjar Dewantara
Nah, selain 3 semboyan utama dalam dunia pendidikan. Ki Hadjar Dewantara memang diketahui merupakan orang yang sangat cerdas dan bijaksana.
Sehingga, ada banyak kata-kata beliau yang menjadi sebuah nasihat bijak. Dan berikut ini beberapa kata-kata Ki Hadjar Dewantara selain Tut Wuri Handayani:
1. "Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya."
2. "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah."
3. "Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu."
4. "Taman siswa menurunkan mutu pengadjaran dan membawa kita kembali sepuluh tahun ke belakang! Memang kita harus kembali beberapa puluh tahun, kita amat mengingini untuk menemukan 'titik tolak' agar kita dapat berorientasi kembali, kita telah salah jalan."
5. "Di mana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat self disiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada didalam suasana yang merdeka."
6. "Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk peri kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat)."
7. "Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap."
8. "Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin terdapat dari pendidikan."
9. "Dalam berbicara seseorang harus tetap berpikiran jernih, hingga dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan kemenangan."
10. "Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir."
Itulah arti Tut Wuri Handayani yang bisa KLovers ketahui dan pahami. Bukan hanya penjelasan mengenai arti Tut Wuri Handayani saja, namun juga sejarah 3 semboyan milik Ki Hadjar Dewantara, serta logo dari Kementerian Pendidikan yang menggunakan kata Tut Wuri Handayani.
Yuk, simak juga
Sinopsis Drama China COPYCAT KILLER Netflix, Kisah Pembunuhan Berantai yang Diadaptasi dari Novel Populer
Bahasa Sansekerta: Pengertian, Tata Bahasa, Contoh Katanya
60 Kutipan Buku Fiksi Penuh Makna dan Inspirasi, Bisa Jadi Sumber Motivasi Bangkitkan Semangat
7 Drama Korea Sekolah Thriller Cukup Dark, Punya Kisah Penuh Dendam
Sinopsis Komik Weak Hero Tentang si Juara Kelas yang Jago Berkelahi, Simak Perbedaannya dengan Versi Drama
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
Berita Foto
(kpl/gen/dhm)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
