Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa, banyak di antara kita merasakan perubahan signifikan dalam pola makan dan gaya hidup. Pola makan yang teratur selama Ramadan kerap berubah drastis setelah Lebaran, dengan godaan makanan berlemak dan manis yang sulit ditolak. Akibatnya, kesehatan kita bisa terpengaruh, mulai dari kenaikan berat badan hingga masalah pencernaan.
Namun, jangan khawatir! Momen pasca-Ramadhan sebenarnya adalah waktu yang sempurna untuk memulai kembali kebiasaan hidup sehat. Saatnya mengatur ulang pola makan, memperbaiki kualitas tidur, dan rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar.
Ingat, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar, tetapi juga bisa menjadi titik awal untuk membentuk kebiasaan sehat yang perlu kita jaga setelah Ramadan berakhir. Lalu, bagaimana cara memulai kembali gaya hidup sehat setelah Ramadhan?
Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan secara bertahap, sehingga tubuh kita kembali bugar dan tetap sehat dalam jangka panjang. Yuk, kita mulai perjalanan menuju hidup yang lebih sehat!
Advertisement
Setelah merayakan Lebaran, penting untuk mengatur kembali pola makan agar kesehatan tetap terjaga, terutama dari dampak konsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang melimpah saat perayaan.
Salah satu langkah cerdas untuk mengembalikan keseimbangan tubuh adalah dengan rutin mengonsumsi makanan sehat.
Mari kita mulai mengurangi hidangan khas Lebaran yang kaya santan dan minyak, dan beralihlah ke sayuran segar, buah-buahan, serta sumber protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.
Selain itu, menerapkan prinsip pola makan 80/20 bisa jadi kunci sukses; di mana 80% dari menu harian kita terdiri dari makanan bergizi, sementara 20% sisanya bisa lebih bebas, asalkan tetap dalam batas yang wajar.
Dengan cara ini, kita bisa menikmati makanan dengan bijak dan tetap menjaga kesehatan tubuh!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Setelah sebulan berpuasa, penting bagi kita untuk kembali memperhatikan asupan air putih demi mendukung metabolisme tubuh yang optimal. Selama bulan Ramadan, pola konsumsi cairan kita mengalami perubahan, sehingga pasca-Lebaran, kita perlu berkomitmen untuk menjaga hidrasi dengan baik.
Menurut rekomendasi dari WHO, idealnya kita mengonsumsi minimal 2-3 liter air putih setiap hari. Mari kita hindari minuman manis seperti sirup, soda, atau minuman kemasan yang hanya akan meningkatkan kadar gula darah dan berpotensi menaikkan berat badan.
Jika merasa bosan dengan air putih, cobalah alternatif segar seperti infused water atau jus buah alami tanpa tambahan gula.
Selain lebih menyehatkan, pilihan ini juga membantu proses detoksifikasi tubuh dari makanan berat yang mungkin kita nikmati selama perayaan Lebaran.
Advertisement
Bulan Ramadan memang membawa berkah, tetapi sering kali juga mengubah ritme tidur kita akibat kebiasaan sahur dan ibadah malam yang penuh semangat.
Sayangnya, perubahan ini bisa berlanjut hingga selepas Lebaran, dan mengakibatkan masalah tidur seperti insomnia atau rasa lelah yang mengganggu aktivitas siang hari.
Untuk mengembalikan pola tidur yang sehat, penting untuk menetapkan waktu tidur yang konsisten, seperti tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00, sehingga kita bisa mendapatkan durasi tidur ideal 7-8 jam setiap malam.
Selain itu, mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur juga sangat membantu cahaya biru dari layar ponsel bisa mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur nyenyak.
Jadi, matikan ponsel dan TV setidaknya 30 menit sebelum tidur agar tubuh bisa beristirahat dengan lebih baik!
Setelah sebulan menahan diri dan mengurangi aktivitas fisik selama puasa, kini saatnya kita kembali bersemangat untuk berolahraga pasca-Lebaran!
Jangan biarkan tubuh kita terjebak dalam kebiasaan malas yang hanya akan membuat pikiran terus menerus memikirkan rasa lapar dan kelelahan.
Mulailah kembali bergerak dengan rutin berolahraga 3-4 kali seminggu, cukup dengan intensitas ringan hingga sedang.
Anda bisa memilih aktivitas menyenangkan seperti jalan santai, jogging, yoga, atau latihan kekuatan dengan beban ringan.
Bagi pemula, cukup mulai dengan sesi 15-30 menit setiap hari, lalu tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh. Ayo, segarkan tubuh dan pikiran kita dengan berolahraga!
Selama bulan puasa, banyak perokok yang berhasil mengurangi frekuensi merokok, hanya bisa menikmati rokok setelah berbuka puasa. Namun, sayangnya, setelah Ramadhan berlalu, banyak yang kembali terjebak dalam kebiasaan lama, bahkan "balas dendam" dengan merokok lebih sering.
Ini adalah saat yang tepat untuk bertransformasi dan berhenti merokok secara bertahap. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti kebiasaan merokok dengan aktivitas positif, seperti mengunyah permen karet tanpa gula atau meningkatkan aktivitas fisik untuk meredakan stres.
Selain itu, penting juga untuk menghindari makanan cepat saji yang menggiurkan, agar tidak kembali ke pola makan yang buruk.
Setelah sebulan penuh menikmati hidangan sehat saat sahur dan berbuka, jangan biarkan diri terjerumus kembali ke dalam perangkap junk food yang kaya lemak trans dan natrium, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Mari jaga kesehatan dan wujudkan perubahan positif!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rao)
Advertisement
7 Potret Busana Manggung Lyodra Ginting yang Selalu Memukau dan Keluarkan Aura Bintang
Potret Cantik Feby Febiola Tetap Awet Muda di Usia 46 Tahun
Hati-Hati! Ini Makanan Sehari-Hari yang Bisa 'Menyuburkan' Sel Kanker
8 Kebiasaan Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Malas agar Hidup Lebih Produktif
Peran Penting Bermain untuk Anak dalam Perkembangan Otaknya, Wajib Dipahami