Kapanlagi Plus - Satu orang pasien korban peristiwa Tragedi Kanjuruhan Malang masih menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sementara pasien lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
"Satu pasien yang masih dirawat intensif di ICU. Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan. Kondisinya stabil tetapi memang membutuhkan alat bantu," ungkap Dony Iryan, Humas RSSA Malang, Senin (31/10).
Pasien tersebut, lanjut Dony, dalam kondisi sadar setelah menjalani masa perawatan. Tetapi kondisi kesadarannya tersebut masih belum sepenuhnya sempurna.
"Kondisinya sadar, tetapi tidak stabil, terkadang sadar dan kadang tidur, tetapi kondisinya membaik," tambahnya.
"Kita berharap pasien terakhir ini segera sembuh dan bisa pulang. Kita berikan yang terbaik, dokter terbaik, kita berdoa semoga segera mendapatkan kesembuhan dan segera berkumpul kembali bersama keluarga," urainya.
"Kami sudah semaksimal mungkin untuk melayani pasien terutama pasien Tragedi Kanjuruhan ini. Pasien tersebut sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium, foto thorax, ada CT scan segala,. Jadi kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Kalau masalah medis, dan obat apa itu sudah diberikan itu ranah profesional medis, insya Allah sudah yang terbaik untuk pasien, terutama pasien tragedi Kanjuruhan ini," urainya.
Keluarga mengaku kalau dokter yang merawat korban bukan dokter ahli, sehingga dirasa tidak memuaskan. Obat yang diberikan juga dianggap tidak memuaskan, karena hanya paracetamol dan Necitin untuk gangguan syaraf cucunya tersebut.
Sementara terkait tenaga dokter, memang di RSSA memiliki perawat dan dokter sesuai dengan peran masing-masing. Tetapi terkait dokter muda, selalu di bawah dampingan dokter senior atau dokter ahli.
"Kami akan mencoba komunikasi dengan keluarga, ini masih kita cari keluarganya. Kita mau dapatkan keluhan apa yang mereka rasakan dan nanti akan menjadi evaluasi kita," tegasnya.
(kpl/dar/dyn)