Cara Membuat Drama dan Pementasan, Ketahui Tahapannya!

Cara Membuat Drama dan Pementasan, Ketahui Tahapannya!
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Sebelum mewujudkan pementasan, kalian perlu mengetahui cara membuat drama. Membuat pementasan drama tak bisa dikatakan mudah karena banyak elemen pementasan drama yang perlu dipenuhi.

Tak melulu memakai naskah orang lain, kalian juga bisa menulis naskah drama sendiri. Langkah-langkah mengenai hal tersebut juga tercantum dalam informasi di bawah ini.

Nah, jika penasaran dengan tata cara membuat drama dan pementasan, silakan simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini.

1. Pengertian Drama

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Sebelum masuk ke penjelasan cara membuat drama, alangkah lebih baik kalian memahami pengertiannya terlebih dahulu. Drama dapat dipahami sebagai cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Naskah teater pun memiliki berbagai jenis, yakni komedi, romantis, tragedi, dan lain sebagainya.

Naskah drama tentu berbeda dengan karya sastra lain seperti cerpen atau novel. Alih-alih fokus pada deskripsi dan penggambaran, drama lebih fokus pada percakapan antar tokoh. Ada banyak naskah drama dunia yang begitu terkenal. Kalian bisa membacanya jika membutuhkan referensi. Berikut ini sederet judul naskah drama yang bisa kalian pelajari:

1. Hamlet karya William Shakespeare

2. Oedipus Rex karya Shopocles

3. Death of a Salesman karya Arthur Miller

4. Look Back in Anger karya John Osborne

5. Woyzeck karya Georg Bucher

6. Who's Afraid of Virginia Woolf karya Edward Albee

7. Waiting for Godot karya Samuel Beckett

8. Uncle Vanya karya Aston Chekov

9. Tartuffe karya Moliere

10. The Bald Soprana karya Eugene Lonesco

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Cara Membuat Drama

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Setelah memahami arti dan mengetahui contohnya, kini saat masuk ke tahap menulis drama. Berikut ini ada langkah-langkah atau cara membuat drama yang perlu kalian ketahui.

1. Menggali Ide Cerita

Ide cerita perlu ditentukan sejak awal. Ide ini juga bisa berasal dari mana saja, misalnya, dari pengalaman pribadi, mengamati karya lain, kasus dalam sebuah berita, dan lain sebagainya. Dan bisa jadi awal untuk menulis naskah drama singkat.

2. Premis

Premis dasar cerita berupa kalimat singkat yang menggambarkan cerita secara umum dalam pembuatan naskah drama singkat.

3. Sinopsis Pendek

Naskah drama memiliki sinopsis. Berawal dari premis, kalian bisa mengembangkan jadi tiga sampai empat kalimat. Perlu diingat, kalian harus fokus pada premis yang sudah ditentukan sebelumnya.

4. Sinopsis Panjang

Jika sudah memiliki beberapa kalimat dalam sinopsis pendek, kini saatnya memecah dalam tiga atau empat paragraf untuk memasukkan detail cerita dalam naskah drama singkat.

5. Treatment

Sekarang, kalian sudah punya sinopsis yang berisi tiga sampai empat paragraf. Sinopsis panjang tersebut memuat karakter, masalah, dan tindakan tokoh. Nah, kalian masih perlu menjabarkan lagi cerita tersebut pada masing-masing paragraf. Nantinya, kalian akan memiliki cerpen dari sinopsis tadi.

6. Naskah

Jika kalian sudah berhasil mengikuti tata cara menulis naskah drama singkat, kini saatnya masuk ke penulisan naskah. Karena sudah punya cerpen dengan 9-10 paragraf, kalian mulai bisa menuangkannya dalam format naskah.

Agar lebih mudah, kalian bisa menjabarkan cerpen tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan ini dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Jika ada satu situasi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan. Agar lebih jelas, silakan simak contoh berikut ini.

Scene 1 - Rumah - Siang

Scene 2 - Toko Pak Tomo - Sore

Sce ne 3 - Teras Rumah - Pagi

3. Cara Membuat Pementasan Drama

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Tak hanya cara membuat drama dalam bentuk naskah, kalian juga bisa membuatnya dalam bentuk pementasan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum proses latihan. Hal tersebut berkaitan tentang elemen pementasan drama berikut ini.

1. Teks

Elemen pementasan drama yang pertama adalah teks atau naskah. Pembedahan naskah perlu dilakukan agar seluruh pelaku dalam pementasan benar-benar memahami isinya.

Naskah drama memiliki bagian awal atau pengenalan, klimaks, dan akhir atau penyelesaian. Naskah drama dibagi menjadi beberapa bab dan berisi penjelasan karakter tokoh, dialog, suasana, hingga lakuan atau tindakan tokoh.

2. Aktor

Aktor adalah sebutan bagi pemeran tokoh cerita dalam pementasan drama. Ia hadir di panggung untuk bertindak dan berbicara dalam dunia fiksi. Tak hanya berdialog, seorang aktor harus mampu menyampaikan gagasan dengan vokal, diksi, emosi, dan energi yang tepat.

3. Makeup dan Kostum

Makeup dan kostum menjadi elemen pementasan drama yang tak kalah penting. Makeup adalah tata rias yang digunakan untuk memperbaiki distorsi pencahayaan dan penegasan ekspresi wajah aktor.

Sementara kostum adalah pakaian dan aksesori yang dikenakan oleh aktor. Melalui makeup dan kostum, bisa diketahui karakter tokoh lebih detail, seperti usia, pekerjaan, hingga status sosial.

4. Pencahayaan

Pencahayaan atau tata lampu bukan sekadar urusan dalam menerangi panggung. Pencahayaan juga berfungsi sebagai dukungan kepada aktor untuk menyampaikan emosi dan menciptakan suasana.

5. Setting Panggung

Setting panggung bukan hanya berfungsi untuk memperindah, setting panggung juga penting untuk menciptakan latar pada pertunjukan. Sama seperti makeup dan kostum, setting panggung bisa digunakan untuk menyampaikan pesan tersirat dari naskah drama.

6. Suara

Suara dalam pementasan melingkupi musik dan semua efek pendengaran yang akan ditimbulkan. Suara bisa dipakai sebagai iringan, efek, hingga penguatan terhadap peristiwa yang terjadi. Bukan hanya musik pengiring yang berirama, suara juga terdiri dari suara kendaraan, hujan, keramaian, dan lain sebagainya.

7. Direktur

Direktur adalah orang yang bertanggung jawab dalam koordinasi seluruh elemen pementasan drama. Direktur haru menjalankan peran penting sejak hari pertama persiapan, mulai dari desain hingga interpretasi.

Nah, KLovers, itulah beberapa langkah atau cara membuat drama dan pementasan yang perlu kalian ketahui.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending