Fakta di Balik Kaburnya Puluhan Napi Kelas II B Lapas Kutacane Jelang Buka Puasa

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Fakta di Balik Kaburnya Puluhan Napi Kelas II B Lapas Kutacane Jelang Buka Puasa
Puluhan narapidana Lapas Kutacane kabur. (Kapanlagi.com/ Dok Warga)

Kapanlagi.com - Pada Senin, 10 Maret 2025, suasana menjelang berbuka puasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, mendadak mencekam. Di tengah hiruk-pikuk warga yang sibuk mencari takjil, tiba-tiba puluhan narapidana melarikan diri, menciptakan kepanikan di sekitar. Rekaman video yang beredar menunjukkan aksi dramatis ini, di mana sejumlah napi berlarian keluar dari lapas. Beberapa warga yang melihat kejadian itu berusaha menghalangi mereka, namun tampaknya usaha tersebut sia-sia.

Diperkirakan sekitar 50 narapidana berhasil meloloskan diri dengan berbagai cara; ada yang keluar melalui pintu utama, sementara yang lain nekat memanjat atap demi kebebasan. Hingga saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap kembali 12 napi, sementara 38 lainnya masih berkeliaran.

Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, insiden ini bukanlah akibat kelalaian petugas, melainkan hasil dari aksi protes massal yang membuat pintu keamanan jebol. Para napi berhasil merusak pintu dari dalam, dan bahkan beberapa dari mereka memanjat atap untuk melarikan diri.

1. Penyebab Kaburnya Puluhan Napi Lapas Kutacane

Kaburnya puluhan narapidana dari Lapas Kelas II B Kutacane mencuatkan berbagai masalah yang mengganggu ketertiban, salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap fasilitas yang disediakan. Dengan anggaran makan yang hanya Rp20 ribu per hari, para napi merasa terabaikan.

Ditambah lagi, kondisi kelebihan kapasitas yang mencolok—dari seharusnya 150 orang menjadi 362—membuat pengawasan oleh enam petugas keamanan menjadi sangat sulit.

Tak hanya itu, desakan para narapidana untuk memiliki bilik asmara di dalam lapas juga menjadi sorotan, meski Kepala Lapas, Andi Hasyim, menegaskan bahwa permintaan tersebut berada di tangan pemerintah pusat. Situasi ini menciptakan peluang bagi para napi untuk merencanakan pelarian, menandakan perlunya perhatian serius terhadap kondisi di dalam lapas.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Kronologi Pelarian Napi

Kericuhan mengguncang Lapas Kelas IIB Kutacane sejak sore hari ketika sekelompok napi mulai meluapkan protes mereka terkait fasilitas yang memprihatinkan. Protes ini segera bertransformasi menjadi aksi massa yang sulit dibendung, saat para napi dengan semangat membara mendorong pintu lapas hingga akhirnya jebol.

Begitu pintu pertama terbuka, mereka berbondong-bondong menuju pintu kedua dalam suasana yang semakin kacau, sementara hanya enam petugas yang berusaha mengendalikan ratusan warga binaan yang bertekad untuk melarikan diri.

Dalam sekejap, pintu kedua pun ikut roboh, dan sebagian napi berhasil melarikan diri melalui pintu utama, sementara yang lainnya nekat memanjat atap demi mencari celah untuk bebas. Masyarakat yang menyaksikan peristiwa mendebarkan ini berusaha menghentikan aksi pelarian tersebut, namun jumlah mereka tak sebanding dengan gelombang napi yang berhamburan ke luar.

3. Upaya Pengejaran dan Penangkapan Napi yang Kabur

Usai insiden yang mengejutkan ini, pihak kepolisian segera beraksi dengan sigap, mengerahkan tim pencari untuk menangkap para narapidana yang melarikan diri. Dari total 50 napi, 12 di antaranya sudah berhasil ditangkap kembali, sementara 38 lainnya masih dalam pencarian intensif oleh petugas.

Untuk mempercepat proses penangkapan, polisi juga meminta dukungan dari satuan Brimob yang berasal dari Gayo Lues. Langkah ini diambil agar pencarian para napi yang kabur bisa dilakukan dengan lebih efisien.

Tak hanya fokus pada pencarian, aparat keamanan juga memperketat pengawasan di seluruh wilayah Aceh Tenggara. Mereka bersiaga di berbagai titik perbatasan untuk mencegah para napi melarikan diri ke daerah lain. Sejumlah ruas jalan kini dijaga ketat, memastikan tidak ada satu pun napi yang bisa lolos dari penangkapan.

4. Reaksi Pemerintah dan Rencana Perbaikan Lapas

Pemerintah setempat menunjukkan kepedulian mendalam terhadap insiden yang terjadi di Lapas Kutacane dan berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan.

Dalam upaya mengatasi masalah overkapasitas, mereka merencanakan relokasi lapas ke lokasi yang lebih luas, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para narapidana dan meningkatkan keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan.

Kabupaten Aceh Tenggara pun berinisiatif untuk menghibahkan tanah guna mendukung rencana relokasi ini. Selain itu, pihak lapas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada, termasuk menambah jumlah petugas untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

5. FAQ

1. Apa penyebab utama napi di Lapas Kutacane kabur?

Kaburnya napi diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap fasilitas, seperti makanan yang kurang layak, kelebihan kapasitas, serta tuntutan untuk diberikan bilik asmara.

2. Berapa jumlah napi yang berhasil ditangkap kembali?

Hingga saat ini, 12 dari 50 napi yang kabur telah berhasil ditangkap kembali oleh kepolisian.

3. Apa langkah pemerintah untuk mencegah kejadian serupa?

Pemerintah berencana merelokasi lapas ke lokasi yang lebih luas dan meningkatkan jumlah petugas keamanan.

4. Apakah ada kelalaian dari petugas lapas?

Pihak Lapas Kelas II Kutacane mengaky tidak ada kelalaian petugas dalam insiden ini. Namun, jumlah petugas yang tidak sebanding dengan jumlah napi menjadi salah satu faktor lemahnya keamanan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rmt)