Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Beberapa hari belakangan pemberitaan soal transgender tengah menjamur, sebut saja Jaimie Wilson yakni transgender yang dibuang keluarganya atau Millen Daru, pria yang mengaku shemale dan sering diperbincangkan dengan hangat oleh netizen Indonesia.
Berbeda lagi dengan fenomena natural yang terjadi di desa Salinas, Republik Dominika. Di sini para remaja pria bukannya transgender tapi mengalami kelainan genetik. Sindrom perubahan jenis kelamin saat pubertas ini disebut masyarakat sekitar sebagai Guevedoces atau penis di usia 12 tahun.
Sekitar 90 anak wanita di desa Salinas ini berubah menjadi pria begitu menginjak usia 12 tahun. "Aku ingat saat aku memakai gaun warna merah. Aku dilahirkan di rumah bukan di rumah sakit, tidak ada yang tahu jenis kelamin pastiku apa," jelas Johnny, salah seorang anak yang berubah jadi pria ketika remaja dikutip dari Telegraph.co.uk.
Advertisement
"Aku pergi ke sekolah dan dulu selalu mengenakan rok pendek. Aku tak pernah suka berdandan seperti cewek. Ketika orangtuaku membelikanku mainan anak perempuan, aku nggak pernah memainkannya. Aku selalu bermain dengan para cowok," imbuhnya.
Sindrom yang dialami oleh Johnny ini sendiri disebabkan oleh hormon dihidro-testosteron yang lambat berkembang. Faktor utama yang menyebabkan lambatnya perkembangan hormon ini adalah ketiadaan enzim 5-α-reduktase.
Tapi begitu menginjak usia remaja, hormon testosteron pada anak-anak pria berkembang dengan pesat sehingga penis mereka pun tumbuh dan mereka berubah layaknya pria sebagaimana mestinya. Hmm, unik kan?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/agt)
Advertisement
7 Potret Busana Manggung Lyodra Ginting yang Selalu Memukau dan Keluarkan Aura Bintang
Potret Cantik Feby Febiola Tetap Awet Muda di Usia 46 Tahun
Hati-Hati! Ini Makanan Sehari-Hari yang Bisa 'Menyuburkan' Sel Kanker
8 Kebiasaan Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Malas agar Hidup Lebih Produktif
Peran Penting Bermain untuk Anak dalam Perkembangan Otaknya, Wajib Dipahami