Hari Baik dan Buruk Menurut Primbon Orang Bugis, Konon Bisa Ditandai dengan Kemunculan Hewan Tertentu
Hari Baik dan Buruk Menurut Primbon Orang Bugis (credit: unsplash)
Kapanlagi.com - Bugis jadi salah satu suku yang ada di Indonesia. Sama seperti suku-suku lainnya, suku Bugis yang mendiami daerah Sulawesi Selatan juga mempunyai adat dan budaya tersendiri. Salah satu budaya yang cukup terkenal dari suku Bugis ialah kitab serupa primbon yang juga kerap disebut Lontara. Sama seperti di Jawa, primbon Orang Bugis juga kerap dipakai untuk berbagai kepentingan, termasuk melihat hari baik dan buruk.
Masyarakat suku Bugis khususnya yang masih tradisional percaya bahwa setiap hari memiliki energi masing-masing, yang bisa positif atau negatif yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga melibatkan tradisi keagamaan. Orang Bugis sering melakukan upacara adat atau ritual untuk memohon keberkahan di hari baik. Sementara pada hari buruk, orang Bugis akan meminta keselamatan lewat ritual dan doa.
Menariknya, penentuan hari baik dan hari buruk menurut primbon orang Bugis jelas berbeda dengan yang ada di keyakinan masyarakat Jawa. Penasaran, seperti apa penjelasan lebih lengkapnya? Langsung saja simak ulasan berikut ini, untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Advertisement
1. Hari Baik Menurut Primbon Bugis
Primbon orang Bugis atau Lontara memuat banyak tradisi dan kepercayaan terkait Hari Baik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, hari baik dalam pandangan orang Bugis ialah hari-hari yang membawa keberuntungan.
Menurut kepercayaan orang Bugis, biasanya hari baik terjadi saat bulan baru atau saat bulan berada pada posisi tertentu. Sama seperti di Jawa, hari-hari baik juga dimanfaatkan masyarakat Bugis untuk melangsungkan berbagai acara penting seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru.
Dalam keyakinan orang Bugis, melakukan aktivitas di hari baik akan membawa berkah, keberuntungan, dan kesuksesan. Umumnya, masyarakat Bugis meyakini bahwa melakukan aktivitas seperti menanam, memancing, atau melakukan pernikahan di hari baik akan memberikan hasil yang lebih baik dan berkah.
Selain itu, hari baik menurut Lontara Bugis juga dipercaya dapat memberikan perlindungan dari bencana dan kesialan. Masyarakat Bugis meyakini bahwa melakukan aktivitas di hari baik akan membuat mereka terhindar dari bencana alam dan musibah lainnya.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
2. Hari Buruk Menurut Primbon orang Bugis
Sementara itu, pandangan orang Bugis untuk hari buruk adalah sebaliknya. Bagi orang Bugis, hari buruk ialah hari-hari yang mempunyai energi negatif lebih dominan. Adanya energi buruk tersebut diyakini bisa memicu berbagai hal buruk dan dan masalah terjadi di hari itu. Maka dari itu, suku Bugis akan lebih hati-hati dan semakin menjaga kewaspadaan saat bertemu dengan hari buruk.
Bahkan tak hanya lebih hati-hati, orang-orang dari suku Bugis juga akan menghindari melakukan suatu hal yang berisiko besar. Untuk mengurangi kemungkinan kesialan, orang-orang Bugis juga melakukan berbagai ritual khusus seperti berdoa, berpuasa, dan ritual-ritual lain sesuai yang tertulis di primbon mereka.
3. Hari Baik dan Buruk Berdasarkan Kemunculan Hewan
Primbon orang Bugis punya cara-cara unik dalam menentukan hari baik dan buruk. Salah satu yang paling unik, konon suku Bugis bisa melihat hari baik atau hari buruk melalui pertanda kemunculan hewan tertentu. Berikut beberapa jenis hewan yang kemunculannya diyakini bisa menjadi pertanda hari baik atau buruk menurut primbon orang Bugis:
1. Burung Maleo
Burung Maleo merupakan salah satu simbol penting dalam tradisi Bugis. Menurut kepercayaan Bugis, jika seseorang melihat burung Maleo terbang ke arah kanan, itu merupakan pertanda baik untuk melakukan aktivitas. Namun, jika burung Maleo terbang ke arah kiri, itu merupakan pertanda buruk.
2. Kucing Hitam
Kucing hitam juga sering dianggap sebagai simbol petunjuk waktu baik dan buruk menurut tradisi Bugis. Jika seseorang melihat kucing hitam berjalan ke arah kanan, itu merupakan pertanda baik. Namun, jika kucing hitam berjalan ke arah kiri, itu merupakan pertanda buruk.
3. Anjing
Anjing juga dianggap sebagai simbol petunjuk waktu menurut tradisi Bugis. Jika seseorang melihat anjing menggonggong ke arah kanan, itu merupakan pertanda baik. Namun, jika anjing menggonggong ke arah kiri, itu merupakan pertanda buruk.
4. Kelinci
Kelinci juga memiliki makna dan simbol dalam tradisi Bugis. Jika seseorang melihat kelinci melompat ke arah kanan, itu merupakan pertanda baik. Namun, jika kelinci melompat ke arah kiri, itu merupakan pertanda buruk.
5. Ular
Ular sering dianggap sebagai simbol petunjuk waktu buruk menurut tradisi Bugis. Jika seseorang melihat ular melingsir atau menyilangkan jalan, itu merupakan pertanda buruk untuk melakukan aktivitas.
Itulah di antaranya sekilas pembahasan tentang hari baik dan buruk menurut primbon orang Bugis. Pilihan untuk percaya atau tidak percaya sepenuhnya berada di tangan kalian sebagai pembaca. Meski begitu, perlu dipahami bahwa hal tersebut sudah jadi bagian dari budaya kepercayaan masyarakat yang patut dihormati.
AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!
Baca artikel lainnya:
Cara Mengetahui Nama Kontak Kita di HP Orang Lain dengan Getcontact, Ketahui Pula Aplikasi Lainnya
8 Cara Cek Tipe HP Oppo Sekaligus Memeriksa Keaslian Lewat Kode Rahasia
8 Cara Privasi Facebook untuk Membatasi Informasi dan Menyembunyikan Foto dengan Mudah
7 Twitter Video Download Tanpa Perlu Instal Aplikasi, Begini Caranya
8 Cara Menggunakan Aplikasi Zoom di Laptop untuk Host dan Peserta, Simak Panduan Lengkapnya!
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
Berita Foto
(kpl/psp)
Advertisement
