Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Hasil quick count Pilkada Bengkulu 2024 telah diumumkan, dan pasangan Helmi Hasan-Mian meraih kemenangan yang mengesankan dengan perolehan suara mencapai 56,18%. Mereka jauh meninggalkan pasangan petahana Rohidin Mersyah-Meriani yang hanya mendapatkan 43,82%. Quick count ini dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, berdasarkan data dari 300 tempat pemungutan suara (TPS) dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 76,87%.
Kekalahan Rohidin Mersyah, yang baru-baru ini terjerat dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK, menjadi sorotan utama dalam pemilihan ini. Peneliti LSI, Pandu Anindya, mengungkapkan bahwa kasus korupsi yang menimpa Rohidin sangat memengaruhi opini publik terhadap pasangan petahana.
Sementara itu, Helmi Hasan mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil quick count yang menggembirakan ini. Namun, ia menekankan bahwa mereka masih menunggu hasil resmi dari KPU sebelum mengumumkan deklarasi kemenangan. Suasana politik di Bengkulu semakin menarik untuk diikuti!
Advertisement
Dalam sebuah survei terbaru yang dirilis oleh LSI Denny JA, pasangan Helmi-Mian berhasil meraih keunggulan signifikan dengan perolehan suara mencapai 56,18%, sementara pesaing mereka, Rohidin-Meriani, masih tertinggal di angka 43,82%.
Antusiasme masyarakat Bengkulu dalam menentukan masa depan daerahnya terlihat jelas dari tingkat partisipasi pemilih yang mencatat angka mengesankan, yaitu 76,87%. Menariknya, survei ini juga mengungkapkan bahwa lebih dari 70% responden memiliki pandangan negatif terhadap calon yang terlibat dalam kasus korupsi, menunjukkan bahwa publik sangat selektif dalam memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang melibatkan Rohidin Mersyah dan sejumlah pejabat Pemprov Bengkulu sehari sebelum masa tenang telah menciptakan gelombang sentimen negatif yang mengguncang pasangan petahana.
Menurut Pandu Anindya dari LSI, berita mengejutkan ini berpotensi mengubah pandangan pemilih, meskipun dampaknya terhadap hasil akhir pemilihan masih sulit diprediksi. Situasi ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, yang berujung pada penurunan elektabilitas pasangan nomor urut 2.
Advertisement
Meski hasil quick count menunjukkan keunggulan, Helmi Hasan menunjukkan sikap bijak dengan tidak terburu-buru mengklaim kemenangan. Ia mengajak semua elemen masyarakat, termasuk pasangan Rohidin-Meriani, untuk bersatu demi membangun masa depan Bengkulu yang lebih baik, tanpa memandang perbedaan politik yang ada.
Kekalahan pasangan Rohidin-Meriani menggambarkan betapa besarnya pengaruh isu integritas dalam arena pilkada. Helmi Hasan, yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Bengkulu selama dua periode, berkolaborasi dengan Mian, Bupati Bengkulu Utara yang masih menjabat, berhasil meraih hati publik berkat janji-janji perubahan yang menginspirasi. Hasil ini menegaskan bahwa citra bersih adalah kunci bagi setiap kandidat untuk bersaing dalam panggung politik Indonesia yang semakin kompetitif.
Helmi Hasan mengingatkan bahwa hasil quick count hanya merupakan cerminan awal dari perjalanan panjang pemilihan, sementara rekapitulasi suara resmi oleh KPU akan berlangsung hingga pertengahan Desember 2024 demi memastikan keabsahan hasil Pilkada Bengkulu.
Dalam suasana yang penuh harapan ini, KPU juga mengajak seluruh masyarakat Bengkulu untuk menjaga ketenangan dan kedamaian, agar proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan penuh rasa hormat.
Pasangan Helmi Hasan dan Mian meraih kemenangan gemilang dengan perolehan suara mencapai 56,18%, mengungguli rival mereka, pasangan Rohidin dan Mersyah, yang hanya berhasil mengumpulkan 43,82%. Suara rakyat jelas berpihak pada Helmi dan Mian, menandakan dukungan kuat untuk visi dan misi yang mereka tawarkan.
Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa Rohidin Mersyah diprediksi akan berdampak signifikan terhadap pandangan masyarakat, berpotensi menurunkan dukungan publik dan merusak citranya sebagai calon pemimpin.
Proses rekapitulasi suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berlangsung hingga pertengahan Desember 2024, menjanjikan momen-momen menegangkan dan penuh harapan bagi para calon dan pendukungnya. Setiap suara yang dihitung menjadi saksi bisu dari perjalanan demokrasi kita, dan semua mata kini tertuju pada hasil akhir yang akan menentukan arah masa depan bangsa.
Helmi Hasan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandeng tangan, bersatu padu membangun Bengkulu, tanpa terhalang oleh perbedaan politik yang ada. Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan visi yang lebih baik untuk daerah kita tercinta!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ank)
Advertisement