Kata Serapan Adalah Kata yang Diserap dari Bahasa Lain, Ketahui Pengertian, Faktor, Kaidah Penyerapan Beserta Contohnya

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

Kata Serapan Adalah Kata yang Diserap dari Bahasa Lain, Ketahui Pengertian, Faktor, Kaidah Penyerapan Beserta Contohnya
Ilustrasi (Credit: Pixabay)

Kapanlagi.com - Kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Kata serapan pun bisa menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia karena kontak budaya dengan bangsa yang berbahasa lain. Belum lagi jika ditilik dari bentuk negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa, wajar jika bahasa Indonesia punya banyak bentuk kata serapan dari bahasa daerah. Jika mengikuti sejarahnya, mungkin akan timbul pemikiran bahwa ini merupakan hal yang rumit.

Sejarah bahasa Indonesia memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh penjajahan yang pernah terjadi dalam waktu yang lama. Kontak Indonesia dengan bangsa lain melalui penjajahan tersebut menghasilkan banyak kata serapan. Contoh kata serapan adalah "gang", "gratis", dan masih banyak lainnya yang sama persis atau diserap bahasa Belanda sebagai bangsa yang pernah menjajah Indonesia.

Bahasa Indonesia pun berkembang dengan pesat seiring kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi telah membuka peluang bagi setiap warga negara untuk berinteraksi dengan warga negara lainnya. Kata serapan adalah salah satu produk kebudayaan timbul dari komunikasi warga negara Indonesia dengan warga negara lainnya entah itu lewat media sosial atau pertemuan yang semakin mudah diwujudkan.

Semakin banyaknya kata serapan yang dimiliki bahasa Indonesia, tentu penting bagi kalian untuk mempelajarinya melalui berbagai informasi, seperti pengertian dan kaidah penyerapan yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini.

 

1. Pengertian Kata Serapan Adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Dalam prosesnya, kata serapan bisa mengalami perubahan fonologis (bunyi), semantik (makna kata), dan gramatis (tata bahasa). Pendeknya, kosakata serapan bisa mengalami perubahan bergantung pada bahasa asal dan kondisi kata-kata yang tersedia.

Pengertian lain menurut Soedjito dalam buku "Kosakata Bahasa Indonesia", kata serapan adalah kata dalam suatu bahasa yang diserap atau berasal dari bahasa lain. Dalam perkembangannya, bahasa serapan telah menjadi ilmu pengetahuan yang mendapat banyak perhatian. Banyak faktor yang mendorong penyerapan suatu bahasa. Simak penjelasan lebih detail mengenai faktor penyerapan pada informasi berikut ini.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Faktor Penyerapan Kata

Faktor terciptanya kata serapan adalah sesuatu yang penting untuk ditelisik. Dengan begitu, kalian bisa mendapatkan pemahaman tentang urgensi dilakukannya penyerapan kata. Mungkin muncul pertanyaan di benak kalian, "mengapa perlu menyerap bahasa lain?". Nah, jawaban dari pertanyaan tersebut bisa kalian dapatkan dari penjelasan berikut ini.

Poedjosoedarmo (dalam Saadie) berpendapat jika kontak budaya (yang mencakup kontak bahasa) merupakan penyebab terjadinya penyerapan maka seseorang yang menguasai suatu bahasa Inggris pasti memiliki alasan-alasan tertentu sehingga ia menyerap unsur-unsur bahasa Inggris tersebut ke dalam bahasanya. Alasan tersebut, antara lain:

-Unsur serapan asing diperlukan untuk melambangkan benda atau konsep yang baru

-Ada bahasa asli dalam bahasanya sendiri, tapi frekuensi penggunaan rendah sehingga kata asing yang lebih sering didengar atau disukai

-Dalam bahasanya sendiri ada kata-kata yang homonim (sama kata, beda makna)

-Kata serapan sering digunakan untuk keperluan memperhalus ungkapan (eufisme) atau untuk mengungkapkan hal-hal yang tabu atau kurang pantas jika diungkapkan dengan kata asli.

-Seorang bilingual memerlukan kata serapan asing untuk mengungkapkan hal-hal dalam budaya asing yang dikenalnya.

-Kata-kata asing demi nilai sosial (yang mengarah ke eksklusivisme).

-Sulitnya mencari padanan. Lebih suka menggunakan bentuk serapan konsistensi.

 

3. Kaidah Penyerapan Kata

Kata serapan adalah hasil yang diperoleh dari proses penyerapan melalui beberapa kaidah berikut ini.

Adopsi

Adopsi merupakan kaidah penyerapan kosakata asing yang memiliki makna yang sama dalam bahasa Indonesia tanpa ada pengubahan ejaan, pengucapan, dan penulisan sama sekali. Beberapa contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang mengalami proses adopsi seperti data, film, golf, dan internet.

Adaptasi

Adaptasi merupakan kaidah penyerapan kata asing yang digunakan karena memiliki makna sama dalam bahasa Indonesia, tapi kata tersebut telah mengalami pengubahan dalam ejaan, pengucapan, dan penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Beberapa contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang melalui proses ini adalah bisnis yang diadaptasi dari kata business dan aktor yang diadaptasi dari actor.

Pungutan

Pungutan merupakan kaidah penyerapan kata asing dengan pungutan. Hal tersebut bisa terjadi karena pemakai mengambil konsep dasar yang ada pada bahasa asalnya. Selanjutnya, kata tersebut dicari terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh dari kata serapan pungutan dari bahasa Inggris di antaranya 'try out' yang diserap dengan kata 'uji coba', 'download' yang diserap dengan 'unduh' dan 'mouse' dengan 'tetikus'.

 

4. Contoh Kata Serapan Adalah

Mencari contoh kata serapan adalah hal yang tak terlalu sulit, terlebih dalam bahasa Indonesia yang memang melakukan penyerapan banyak kata, entah itu dari bahasa daerah maupun asing.

Kata serapan dari Bahasa Belanda:

faktur (factuur)

fungsi (functie)

gang (gang)

gratis (gratis)

halte (halte)

Kata serapan dari Bahasa Inggris:

fermentation (fermentasi)

feminine (feminin)

juice (jus)

keeper (kiper)

pencil (pensil)

Kata serapan dari Bahasa Sansekerta:

agama (agama): din; tradisi suci

aksara (aksara): huruf

aneka (aneka): macam-macam

baca (vaca): mengartikan tulisan

bagai (bhaga): mirip

Kata serapan dari Bahasa Jawa:

Budek (tuli)

Doyan (suka/gemar)

Rebutan (berebutan)

Gosong (hangus)

Enteng (ringan)

Kata serapan dari Bahasa Arab

batin (batin) – dalam

dalil (dalil) – bukti, butir tesis, argumen

doa (du'a') – sembahyang

dunia (dunya) – jagat

eja (hija') – cara penulisan, pasang aksara, spelling

Nah, itulah penjelasan mengenai kata serapan. Setelah melihat penjelasan di atas, semoga kalian bisa mendapat pemahaman dan tak lagi berpikir bahwa proses terciptanya kata serapan adalah suatu hal yang rumit.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending