Keajaiban I'tikaf di Masjid, Panduan Praktis untuk Meraih Keberkahan

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Keajaiban I'tikaf di Masjid, Panduan Praktis untuk Meraih Keberkahan
Ilustrasi berdoa (credit: pexels.com)

Kapanlagi.com - I'tikaf adalah amalan sunnah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid, khususnya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yang merupakan waktu penuh berkah bagi umat Islam.

Momen ini memberikan kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan tujuan utama mencari malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

Nabi Muhammad SAW menjadi teladan dalam melaksanakan i'tikaf, menunjukkan pentingnya ibadah ini yang dapat mendatangkan pahala setara dengan haji dan umrah. Selain itu, i'tikaf juga menjadi waktu untuk muhasabah diri, memperbanyak doa, dan membaca Al-Qur'an, menjauhkan diri dari godaan duniawi.

Dalam artikel ini, akan membahas lebih dalam mengenai keutamaan, tata cara pelaksanaan, serta doa-doa yang dapat dipanjatkan selama menjalani ibadah i'tikaf, sehingga kita dapat menyambut momen berharga ini dengan kesungguhan, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Kamis (20/3/2025).

1. Keutamaan I'tikaf di Masjid

I'tikaf, sebuah amalan yang sarat dengan keutamaan, menawarkan pahala luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, disebutkan bahwa orang yang beri'tikaf selama sepuluh hari di bulan suci ini akan mendapatkan pahala setara dengan dua haji dan dua umrah.

Tak hanya berdiam di masjid, mereka yang melakukan i'tikaf juga aktif dalam berbagai ibadah sunnah seperti shalat malam, berdzikir, dan membaca Al-Qur'an.

Dengan keutamaan yang demikian besar, i'tikaf menjadi motivasi bagi umat Islam untuk meraih berkah dan pahala yang tak terhingga dari Allah, mendorong mereka untuk melaksanakannya dengan sepenuh hati.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

I'tikaf, sebuah praktik yang sarat makna, menjadi jembatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam keheningan masjid yang suci, kita menemukan ketenangan hati dan pikiran, memungkinkan fokus total dalam beribadah.

Saat berdiam di tempat yang penuh berkah ini, kesempatan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan merenungkan makna hidup serta hubungan kita dengan Sang Pencipta terbuka lebar.

Di tengah suasana sunyi, jauh dari hiruk-pikuk dunia, hati kita dapat lebih khusyuk dalam berdoa, memperkuat ikatan spiritual dengan Allah, dan meningkatkan kualitas ibadah.

Dengan demikian, i'tikaf bukan sekadar ritual, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual yang membawa kita menuju kedamaian batin dan kedekatan yang lebih intim dengan-Nya.

3. Tata Cara Melaksanakan I'tikaf dengan Benar

Melaksanakan i'tikaf bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang memerlukan tata cara yang tepat agar ibadah ini dapat diterima dan mendatangkan keberkahan.

Untuk memulainya, niat i'tikaf harus diucapkan dengan sepenuh hati, baik dalam batin maupun secara lisan, seperti pada lafaz: "Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillahi ta'ala" yang berarti "Saya niat berdiam diri di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala."

Setelah niat terucap, lanjutkan dengan melaksanakan ibadah sunnah, seperti shalat dua rakaat sebagai pembuka yang penuh berkah. Selanjutnya, isi waktu dengan dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.

Ingat, i'tikaf adalah momen untuk berfokus pada ibadah di dalam masjid, dengan keluar hanya untuk kebutuhan mendesak seperti buang air atau hal-hal penting lainnya.

4. Syarat dan Hal yang Membatalkan I'tikaf

Untuk menjalankan i'tikaf dengan sah, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan. Pertama, pelaksana i'tikaf haruslah seorang Muslim yang berakal sehat dan sudah baligh.

Selain itu, ia harus berada dalam keadaan suci dari hadas besar dan melaksanakan ibadah ini di dalam masjid.

Namun, waspada! Ada beberapa hal yang bisa membatalkan i'tikaf, seperti keluar dari masjid tanpa alasan yang dibenarkan, berhubungan suami-istri, atau jika mengalami haid atau nifas.

Bahkan, tindakan yang membatalkan puasa juga dapat menggugurkan keabsahan i'tikaf.

Oleh karena itu, menjaga diri dan niat agar ibadah ini tetap sah dan diterima oleh Allah SWT sangatlah penting.

5. Doa yang Dapat Dipanjatkan Selama I'tikaf

Selama menjalani i'tikaf, umat Islam dianjurkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak doa dan dzikir.

Salah satu doa yang sangat dianjurkan adalah permohonan ampunan dan rahmat-Nya, seperti yang terucap dalam kalimat indah: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku."

Tak hanya itu, umat juga disarankan untuk memanjatkan doa-doa yang meminta kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari segala keburukan.

Di samping itu, membaca Al-Qur'an dan melantunkan dzikir menjadi kegiatan yang sangat dianjurkan, guna memperkuat ibadah dan meraih keberkahan dari Allah SWT selama momen suci ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)