Kenali Intoleransi Laktosa, Pelajari Gejala dan Pencegahan Masalah Nutrisi Akibat Olahan Susu

Kenali Intoleransi Laktosa, Pelajari Gejala dan Pencegahan Masalah Nutrisi Akibat Olahan Susu
Kenali Intoleransi Laktosa, Pelajari Gejala dan Pencegahan Masalah Nutrisi Akibat Olahan Susu

Kapanlagi.com - Intoleransi laktosa mungkin terdengar sepele, namun kondisi ini sering kali diabaikan oleh banyak orang. Apa sebenarnya intoleransi laktosa itu? Ini adalah keadaan di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula utama yang terdapat dalam susu. Akibatnya, gangguan pencernaan bisa terjadi, dan salah satu gejala yang paling umum adalah diare. Ini tentu saja bisa menjadi masalah serius, terutama bagi anak-anak.

Jika tidak ditangani dengan baik, intoleransi laktosa dapat menyebabkan masalah nutrisi yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (25/11), berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dipahami oleh orang tua agar dapat menangani kondisi ini dengan tepat dan memberikan solusi terbaik untuk kesehatan keluarga. Mari kita simak!

1. Ketidakcukupan Produksi Enzim Laktase

Woman hands refusing a glass of milk,Female having allergy milk,Lactose intolerance concept

Intoleransi laktosa adalah kondisi yang terjadi ketika usus kecil kita tidak memproduksi cukup enzim laktase untuk mencerna laktosa, gula yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. Dalam keadaan normal, enzim laktase berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi gula sederhana seperti glukosa dan galaktosa, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah kita.

Namun, saat produksi laktase terganggu, laktosa yang tidak tercerna akan melanjutkan perjalanannya ke usus besar. Di sana, laktosa akan berinteraksi dengan bakteri baik yang ada, dan proses ini bisa memicu berbagai gejala yang tidak nyaman, seperti perut kembung, nyeri perut, mual, bahkan diare. Berbagai faktor dapat berkontribusi pada kekurangan laktase ini, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan usus kecil kita.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Intoleransi Laktosa Primer

Girl having breakfast before school

Jenis intoleransi laktosa ini adalah yang paling sering ditemui. Di masa bayi, tubuh kita memproduksi enzim laktase dalam jumlah yang melimpah, karena susu adalah sumber nutrisi utama. Namun, seiring bertambahnya usia dan beralihnya pola makan dari susu ke makanan lain, produksi laktase mulai menurun.

Bagi orang dewasa yang mengalami intoleransi laktosa primer, penurunan enzim laktase ini menjadi cukup signifikan, sehingga tubuh kesulitan untuk mencerna produk susu dengan baik. Akibatnya, ketika mereka mengonsumsi susu atau produk olahannya, gejala yang tidak nyaman seperti diare atau kembung pun bisa muncul.

3. Intoleransi Laktosa Sekunder

Front view young female in dark green shirt and blue jeans holding milk having stomachache on beige

Intoleransi sekunder memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan intoleransi primer. Kondisi ini muncul akibat gangguan pada usus kecil dan bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti infeksi usus, penyakit Celiac, atau penyakit Crohn's. Tak hanya itu, cedera atau operasi yang melibatkan usus kecil juga dapat mengakibatkan penurunan drastis dalam produksi enzim laktase.

Namun, ada harapan! Jika penyebab yang mendasari, seperti infeksi atau cedera, berhasil diatasi, produksi laktase bisa kembali normal, meskipun prosesnya memerlukan waktu. Oleh karena itu, pengobatan untuk kondisi yang mendasari intoleransi sekunder ini menjadi kunci utama untuk mengembalikan kesehatan pencernaan kita.

4. Intoleransi Laktosa Bawaan (Kongenital)

Woman hands refusing a glass of milk,Female having allergy milk,Lactose intolerance concept

Intoleransi ini muncul sejak lahir akibat kelainan genetik yang mengganggu produksi enzim laktase. Kondisi ini diturunkan melalui pola autosomal resesif, yang berarti kedua orang tua harus memiliki gen yang sama agar anak mereka mengalami masalah ini.

Bayi yang terlahir dengan intoleransi bawaan memerlukan perhatian medis yang ekstra. Dalam banyak kasus, mereka harus mengonsumsi susu formula bebas laktosa untuk memenuhi kebutuhan gizi tanpa memicu gejala yang tidak diinginkan.

5. Pertanyaan dan Jawaban Seputar Intoleransi Laktosa

Apa saja gejala utama intoleransi laktosa?

Gejala utamanya meliputi diare, perut kembung, sakit perut, mual, dan muntah. Gejala ini biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.

6. Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang mengalami intoleransi laktosa?

Diagnosis dapat dilakukan melalui tes seperti hydrogen breath test atau tes toleransi laktosa. Konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

7. Apakah intoleransi laktosa dapat disembuhkan?

Intoleransi laktosa biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan menghindari makanan dan minuman yang mengandung laktosa atau dengan mengonsumsi enzim laktase tambahan.

8. Apakah semua susu harus dihindari jika intoleransi laktosa?

Tidak semua susu harus dihindari. Ada susu bebas laktosa atau alternatif lain seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang dapat menjadi pilihan.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

(kpl/moy)

Rekomendasi
Trending