Fenomena ‘Food Coma’ Setelah Lebaran dan Cara Mengatasinya

Penulis: Silvia Estefina Subitmele

Diterbitkan:

Fenomena ‘Food Coma’ Setelah Lebaran dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi makan bersama (Image by Nicole Michalou on Pexels.com)

Kapanlagi.com - Lebaran adalah hari kemenangan yang identik dengan sajian istimewa. Namun, pesta kuliner ini justru berujung ‘food coma’ alias rasa kantuk dan lemas setelah makan besar?

Kondisi ini bukan koma sesungguhnya, melainkan postprandial somnolence. Aliran darah terkonsentrasi ke sistem pencernaan untuk mencerna makanan berlebih, mengurangi aliran ke otak dan voila, sehingga rasa kantuk pun muncul.

Makanan tinggi karbohidrat sederhana, lemak dan protein memicu lonjakan gula darah. Tubuh merespon dengan insulin, meningkatkan serotonin dan melatonin yaitu hormon pengatur tidur. Intinya, makanan Lebaran itu enak, tapi bisa bikin ngantuk!

Simak informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/4/2025).

1. Mengenal Lebih Dekat Si ‘Food Coma’

Food coma adalah kondisi kantuk dan kelelahan yang muncul setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, terutama yang kaya akan karbohidrat dan lemak. Setelah makan, tubuh mengalihkan lebih banyak aliran darah ke sistem pencernaan untuk memproses makanan, sehingga suplai darah ke otak berkurang dan menimbulkan rasa lemas serta mengantuk.

Selain itu, konsumsi makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, yang pada gilirannya memicu produksi serotonin dan melatonin, dua hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rileks dan cenderung merasa mengantuk setelah makan dalam porsi besar.

Meskipun food coma bukanlah kondisi medis yang berbahaya, efeknya dapat mengurangi produktivitas dan membuat seseorang merasa kurang bertenaga setelah makan. Untuk menghindari food coma, disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi seimbang, menghindari makanan yang terlalu berat, dan tetap aktif setelah makan agar sistem pencernaan bekerja lebih efisien.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Porsi Makan: Musuh Utama Food Coma

Makan berlebihan adalah penyebab utama food coma. Bayangkan, tubuh kita dipaksa bekerja keras untuk mencerna makanan dalam jumlah yang sangat banyak. Ini seperti mesin yang dipaksa bekerja di atas kapasitasnya, hasilnya pasti lelah!

Solusi sederhananya? Makanlah dengan porsi kecil dan sering. Jangan sampai perut terlalu penuh. Lebih baik menikmati beberapa porsi kecil daripada satu porsi besar yang membuat perut begah dan badan lemas.

Ingat, kunci utama di sini adalah keseimbangan. Jangan sampai pesta kuliner Lebaran membuat tubuhmu kewalahan. Nikmati makanan dengan bijak dan secukupnya.

Jenis Makanan: Karbohidrat Sederhana vs. Kompleks

Jenis makanan yang dikonsumsi juga berperan besar dalam memicu food coma. Makanan tinggi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, kue, dan minuman manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Lonjakan gula darah ini akan membuat tubuh melepaskan insulin dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan lemas. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, kentang rebus, dan ubi jalar, sebagai sumber energi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenis ini sulit dicerna dan dapat memperparah rasa lemas setelah makan. Pilihlah sumber lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Peran Aktivitas Saraf dan Dehidrasi

Setelah makan, sistem saraf parasimpatis (yang bertanggung jawab untuk proses pencernaan dan relaksasi) menjadi lebih aktif. Sementara itu, sistem saraf simpatik (yang bertanggung jawab untuk kewaspadaan) menjadi kurang aktif. Hasilnya? Tubuh merasa lebih rileks dan mengantuk.

Dehidrasi juga dapat memperparah rasa lelah dan lesu setelah makan. Pastikan Anda minum cukup air putih sepanjang hari, terutama setelah makan. Jangan sampai tubuh kekurangan cairan.

Kurangnya cairan dapat mengganggu proses pencernaan dan membuat tubuh merasa lebih lelah. Jadi, jangan lupa untuk selalu membawa botol minum dan minum air putih secara teratur.

3. Cara Ampuh Atasi Food Coma

Jangan khawatir, ada beberapa cara untuk mengatasi atau mencegah food coma. Yang pertama, tentu saja, adalah makan secukupnya. Hindari makan berlebihan dan pilih makanan sehat dan seimbang.

Konsumsi makanan yang kaya serat, karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, dan buah-buahan serta sayuran. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan karbohidrat olahan.

Selain itu, tetap terhidrasi dengan minum cukup air putih. Lakukan juga aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki singkat setelah makan, untuk meningkatkan sirkulasi darah dan kewaspadaan.

Tidur, Olahraga, dan Kurangi Kafein

Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga energi dan mencegah kelelahan. Jangan lupa untuk tidur minimal 7-8 jam setiap malam.

Olahraga ringan secara teratur juga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mencegah food coma. Pilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh.

Kurangi konsumsi kafein, terutama setelah makan. Kafein dapat bersifat diuretik dan menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperparah rasa lemas.

Atur Waktu Makan dan Konsultasi Dokter

Jangan makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Berikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum tidur.

Jika kondisi food coma terjadi terus-menerus dan disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika ada yang tidak beres.

Dengan menerapkan pola makan sehat, menjaga hidrasi, dan melakukan aktivitas fisik ringan, Anda dapat mencegah atau mengurangi dampak food coma dan tetap berenergi setelah Lebaran.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ses)