Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Fabel jadi salah satu jenis cerita yang cukup populer dan digemari. Pasalnya, fabel adalah cerita yang bisa dinikmati oleh siapa saja dari segala kalangan usia. Secara umum, kita mengenal pengertian fabel adalah cerita dengan tokoh binatang. Dalam fabel, setiap tokoh binatang dapat berperilaku dan berpikir layaknya manusia. Hal ini yang kemudian membuat fabel begitu unik dan berbeda dengan jenis cerita lainnya.
Selain itu, pengertian fabel juga meliputi cerita yang menghibur dan sarat akan pesan moral. Tak heran, fabel sering kali jadi dongeng pengantar tidur yang dibacakan orangtua untuk anak-anak. Dongeng "Si Kancil" jadi salah satu contoh dari fabel khas Indonesia yang paling populer. Fabel ini tak hanya punya cerita yang simpel dan menarik, tapi juga tokoh yang lucu serta banyak pesan moral di dalamnya.
Untuk memahami lebih dalam pengertian fabel, simak ulasan berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Advertisement
(credit: freepik)
Pada dasarnya, pengertian fabel memang meliputi cerita dengan tokoh binatang yang berperilaku seperti manusia. Namun, karena umumnya diperuntukkan untuk anak-anak, maka fabel harus mempunyai cerita yang simpel, menghibur, dan mengandung pesan moral. Cerita fabel harus simpel agar mempermudah anak-anak untuk paham dan mengamalkan pembelajaran moral yang ada.
Selain itu, dalam cerita fabel setiap tokoh binatang bukan saja berperilaku seperti manusia. Mereka juga mempunyai watak atau karakter yang juga mirip dengan manusia. Misalnya baik hati, cerdik, serakah, rakus, sombong, dan lain sebagainya. Karakter yang mirip manusia ini sangat penting, sebab lewat hal inilah nilai-nilai moral dalam fabel disampaikan. Adapun nilai-nilai moral yang sering disampaikan dalam fabel antara lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, dan lain-lain.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Seperti yang disinggung di bagian pengertian fabel, cerita binatang ini dibuat khusus untuk anak-anak. Sebab, fabel berbeda dengan jenis cerita kebanyakan yang lebih banyak mengandung unsur hiburan. Fabel harus memuat unsur hiburan dan pembelajaran moral yang berimbang. Pembelajaran moral dalam fabel disampaikan melalui berbagai hal seperti sifat dan sikap setiap tokoh binatang dalam menyelesaikan masalah.
Advertisement
(credit: freepik)
Bagaimanapun fabel berbeda dengan ragam cerita lainnya. Fabel yang dikhususkan untuk anak-anak ini mempunyai sejumlah karakteristik yang khas dan membedakannya dengan cerita lainnya. Adapun karakteristik fabel adalah sebagai berikut.
1. Mempunyai tokoh berupa binatang dengan sifat dan sikap seperti manusia.
2. Berwujud cerita yang pendek dan sederhana, sesuai kemampuan nalar anak.
3. Cerita fabel mengandung nilai-nilai moral yang bersinggungan dengan sikap manusia di kehidupan nyata.
4. Karakter tokoh dijelaskan secara langsung dan terperinci.
5. Pesan moral dalam cerita fabel disampaikan secara langsung dan jelas.
6. Gaya bahasanya sederhana dan mudah dipahami.
7. Menggunakan gaya bahasa penceritaan secara lisan.
8. Sering kali membahas tentang sikap buruk manusia, seperti diskriminasi dan ketidakadilan.
Selain dari segi pengertian fabel dan karakteristik di atas, perbedaan fabel dan jenis cerita lainnya juga bisa dilihat dari segi struktur. Fabel mempunyai struktur yang khas terdiri dari empat bagian. Adapun keempat bagian struktur fabel antara lain:
1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian permulaan dalam cerita fabel. Pada bagian ini, cerita fabel berisikan perkenalan tokoh, cerita, latar tempat, dan waktu.
2. Komplikasi
Bagian struktur yang kedua yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Pada bagian komplikasi, tokoh utama akan mulai berhadapan dengan puncak masalah. Bagian ini bisa dibilang merupakan inti dari cerita fabel.
3. Resolusi
Bagian resolusi dalam cerita fabel berisi tentang proses pemecahan masalah oleh tokoh utama. Biasanya, permasalahan dalam fabel akan dilakukan tokoh utama secara kreatif dan unik.
4. Koda
Bagian struktur yang terakhir adalah koda. Secara umum, koda adalah bagian akhir dari cerita fabel. Bagian koda akan menjelaskan adanya perubahan pada setiap tokoh. Selain itu, pada bagian koda juga akan disampaikan amanat atau pesan moral yang terkandung dalam fabel. Semua hal itu akan disampaikan secara jelas dan lugas.
(credit: freepik)
Pengertian fabel yaitu cerita pendek dan sederhana yang mengandung pesan moral dengan tokoh-tokoh binatang. Oleh karena itu, sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, bahasa dalam fabel haruslah sederhana serta umumnya disajikan dalam bahasa lisan. Selain itu, ternyata fabel juga menerapkan beberapa kaidah kebahasaan lain. Apa saja? Berikut ini uraiannya.
1. Penggunaan Kata Kerja
Seperti yang kita tahu, secara garis besar kata kerja terbagi menjadi dua macam, yaitu kata kerja transitif dan intrasitif.
1) Kata kerja transitif adalah kata kerja yang mempunyai objek. Contoh dalam fabel antara lain: si kancil dikejar buaya.
2) Sedangkan, sebaliknya kata kerja intrasitif adalah kata kerja yang tidak mempunyai objek. contoh dalam fabel: si kerbau sedang mandi di kubangan lumpur.
2. Penggunaan Keterangan Tempat dan Waktu
Penggunaan keterangan tempat dan waktu berguna untuk melengkapi cerita. Contoh penggunaannya dalam fabel: Di waktu sore, kelinci berjalan di kebun.
3. Penggunaan Kata Sandang
Dalam fabel kerap digunakan adanya kata sandang "si" dan "sang". Contoh penggunaan kata sandang dalam fabel: si kancil, sang raja hutan, dan sebagainya.
4. Penggunaan kata hubung
Pemakaian kata hubung seperti lalu, kemudian, dan akhirnya akan mempermudah anak-anak untuk memahami cerita. Contoh dalam fabel antara lain: Lalu, si kelinci meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya.
Secara garis besar, fabel dibedakan menjadi dua macam yaitu fabel klasik dan fabel modern. Adapun pengertian fabel klasik dan modern adalah sebagai berikut.
1. Fabel Klasik
Fabel klasik adalah dongeng yang telah ada sejak lama dan disebarkan atau diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan. Oleh sebab itu, sangat sulit untuk mengetahui waktu pasti fabel ini diciptakan, serta siapa penciptanya. Contoh fabel klasik antara lain cerita Kancil dan Buaya, Gagak dan Elang, Kerbau dan Burung, dan lain-lain.
2. Fabel Modern
Fabel modern adalah dongeng dengan tokoh binatang yang baru muncul belakangan. Sehingga, lebih mudah terlacak waktu dan pengarangnya.
Itulah di antaranya ulasan mengenai pengertian fabel serta ciri-ciri, jenis-jenis, dan lain-lainnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement
5 Gaya Potong Rambut Butterfly Idaman Banyak Wanita di 2025, Inspirasi Tampil Fresh dan Stylish
Jadi Camilan Kesukaan, Intip Trik Rahasia Goreng Pisang Kipas yang Krispi Kering dan Tidak Berminyak
Tarif Dasar Listrik Terbaru April 2025 Subsidi dan Nonsubsidi yang Penting Diketahui, ini Updatenya
9 Artis Indonesia Yang Punya Hobi Koleksi Mobil Klasik, Ada Andre Taulany Hingga Iqbaal Ramadhan!
Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film JUMBO yang Ternyata Juga Seorang Komika