Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Mendengarkan atau membaca cerita jadi salah satu kegiatan yang menyenangkan. Terlebih ada banyak sekali jenis cerita yang bisa dibaca. Bagi anak-anak cerita fabel bisa jadi salah satu yang difavoritkan. Seperti yang kita tahu, fabel adalah cerita fiksi dengan karakter tokoh berupa binatang yang berperilaku seperti manusia.
Fabel menghadirkan cerita yang simpel dan menghibur, sehingga cocok untuk dibaca anak-anak. Selain itu, dalam cerita ini juga terkandung pesan moral yang bisa dijadikan pembelajaran. Tak mengherankan jika kemudian fabel juga sering disebut sebagai cerita moral, contohnya kisah 'Si Kancil'. Fabel ini punya cerita yang menarik, dengan gambaran tokoh yang lucu, juga mengandung pesan moral.
Nah, agar lebih memahami fabel adalah dongeng yang pas untuk anak-anak, kalian bisa menyimak ulasan yang telah dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini.
Advertisement
(credit: freepik)
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fabel adalah cerita dengan karakter tokoh binatang yang bisa berperilaku layaknya manusia. Setiap tokoh binatang dalam fabel mempunyai kemampuan untuk bersikap seperti manusia, misalnya berbicara, berpikir, bahkan bekerja. Para tokoh binatang ini menjalani kehidupannya layaknya manusia.
Selain sikap, tokoh binatang dalam fabel juga mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan manusia, misal baik hati, serakah, dan sebagainya. Lewat penggambaran sifat-sifat inilah, kemudian fabel bisa memberikan pembelajaran tentang moral pada pembacanya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Tujuan dari cerita fabel adalah untuk memberikan pelajaran moral pada pembaca, khususnya anak-anak. Pelajaran moral ini diberikan melalui gambaran baik dan buruk melalui sifat dan sikap setiap tokoh binatang dalam cerita. Oleh karena itu pula, dipilih tokoh-tokoh berupa binatang. Sebab, anak-anak akan lebih tertarik dengan karakter-karakter binatang, daripada dengan karakter manusia.
Advertisement
(credit: flickr)
Sebagai cerita yang dikhususkan untuk anak-anak, fabel tentu relatif berbeda dengan cerita-cerita pada umumnya. Fabel mempunyai sejumlah karakteristik yang khas. Karakteristik-karakteristik tersebut tampak dalam beberapa ciri-ciri fabel berikut ini.
1. Tokoh utama dalam cerita berupa binatang.
2. Binatang yang menjadi tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir).
3. Cerita fabel menggambarkan kondisi moralitas dan karakter manusia di kehidupan nyata.
4. Karena ditujukan untuk anak-anak, maka alur cerita pendek dan sederhana.
5. Karakter tokoh diuraikan secara terperinci.
6. Menggunakan gaya bahasa penceritaan secara lisan.
7. Pesan atau tema sering kali disampaikan secara langsung dan jelas dalam cerita.
8. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami.
9. Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat.
(credit: flickr)
Selain dari ciri-ciri, karakteristik fabel juga bisa dilihat dari struktur pembentuknya. Pasalnya, fabel mempunyai struktur yang khas dan berbeda dengan teks atau cerita kebanyakan. Berikut ini struktur dari cerita fabel:
1. Orientasi
Bagian struktur fabel yang pertama adalah orientasi. Bagian ini merupakan permulaan dari cerita fabel. Pada bagian ini, terdapat perkenalan tokoh, cerita, latar tempat, dan waktu.
2. Komplikasi
Bagian struktur yang kedua yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Pada bagian ini tokoh utama akan mulai berhadapan dengan puncak masalah. Bagian ini bisa dibilang merupakan inti dari cerita fabel.
3. Resolusi
Struktur ketiga yaitu resolusi. Bagian resolusi dalam cerita fabel berisi tentang proses pemecahan masalah oleh tokoh utama. Biasanya, permasalahan dalam fabel akan dilakukan tokoh utama secara kreatif dan unik.
4. Koda
Terakhir, koda yaitu bagian akhir dari cerita fabel. Bagian ini biasanya menjelaskan adanya perubahan pada setiap tokoh. Selain itu, pada bagian ini juga akan disampaikan amanat atau pesan moral secara jelas.
(credit: freepik)
Fabel memang jadi salah satu jenis cerita yang populer. Meski begitu, tampaknya masih banyak yang tidak tahu bahwa fabel ternyata dapat dibedakan ke dalam dua kategori. Apa saja? Berikut ulasan kedua jenis fabel.
1. Fabel Klasik
Kategori pertama, yaitu fabel klasik. Yang tergolong fabel jenis ini adalah dongeng yang telah ada sejak zaman dahulu. Fabel klasik umumnya disebarkan atau diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan. Oleh karena itu, sangat sulit untuk mengetahui waktu pasti fabel ini diciptakan. Contoh fabel klasik antara lain cerita Kancil dan Buaya, Gagak dan Elang, Kerbau dan Burung, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Fabel Klasik:
1) Fabel klasik umumnya mempunyai cerita yang singkat, padat, dan jelas.
2) Fabel klasik mengangkat tema yang sederhana.
3) Fabel klasik sarat akan pesan moral.
4) Karakter dalam fabel klasik masih menunjukkan sifat-sifat hewani.
2. Fabel Modern
Sesuai dengan namanya, fabel modern adalah dongeng dengan tokoh binatang yang baru muncul belakangan. Sehingga, lebih mudah terlacak waktu dan pengarangnya.
Ciri-Ciri Fabel Modern:
a) Fabel modern mempunyai alur cerita yang bisa pendek atau panjang.
b) Fabel modern mempunyai tema cerita yang cenderung lebih rumit.
c) Fabel modern terkadang berupa epik atau saga, dengan prosa yang mengisahkan pahlawan.
d) Karakter dalam fabel modern dibuat lebih unik dan kompleks.
Itulah di antaranya ulasan mengenai fabel adalah dongeng dengan tokoh binatang. Jadi, apa cerita fabel favorit kalian?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA