Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Di Pulau Jawa, Wali Songo jadi tokoh penting dalam persebaran agama Islam. Sesuai dengan namanya, Wali Songo berjumlah 9 orang. Sunan Bonang adalah salah satunya. Suanan Bonang dikenal sebagai Wali Songo yang berdakwah lewat jalur kesenian dan karya. Di masyarakat Jawa lantas dikenal adanya primbon Sunan Bonang.
Sunan Bonang jadi tokoh Islam berpengaruh di Jawa. Hidup pada Abad ke-15, masih ada banyak ajaran Sunan Bonang yang masih dipegang sampai sekarang. Ajaran-ajaran tersebut di antaranya bisa dipelajari lewat karya-karya Sunan Bonang yang berbentuk suluk atau primbon. Lantas, seperti apa isi primbon Sunan Bonang?
Untuk mengetahui suluk atau primbon Sunan Bonang, langsung saja simak ulasannya berikut ini.
Advertisement
Ilustrasi Biografi Singkat Sunan Bonang (credit: flickr)
Sepanjang hidupnya dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang banyak menghasilkan karya yang disebut suluk. Sebagian masyarakat Jawa, memandang sama antara suluk dengan primbon. Namun sebelum mengetahui suluk atau primbon Sunan Bonang, ada baiknya untuk mengenali dulu sosok Sunan Bonang lewat biografi singkatnya.
Sunan Bonang atau Syekh Maulana Makhdum Ibrahim, lahir tahun 1448 M di Tuban. Sunan Bonang lahir dari pasangan Sunan Ampel dan Dewi Candrawati dan merupakan keturunan ke-24 Nabi Muhammad SAW. Sunan Bonang memiliki delapan saudara, salah satunya adalah Raden Qasim yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Drajat.
Sunan Bonang memperoleh pendidikan agama Islam dan ilmu pengetahuan dari ayahnya, Sunan Ampel, di Pesantren Ampeldenta. Sunan Boanang juga berguru pada Sunan Giri, Raden Patah, dan Raden Kusen. Selain itu, Sunan Bonang pernah belajar dari Syaikh Maulana Ishak saat melakukan perjalanan haji bersama Raden Paku Sunan Giri.
Sunan Bonang dikenal sebagai salah satu Wali Sanga yang paling cerdas, menguasai berbagai ilmu seperti fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat dengan kemampuan luar biasa. Sunan Bonang juga diketahui mempunyai kemampuan menemukan sumber air. Dalam Babad Daha-Kediri dicatat bahwa Sunan Bonang mampu mengubah aliran Sungai Brantas, hingga menyebabkan daerah yang awalnya enggan menerima dakwah Islam mengalami kekurangan air dan sebagian mengalami banjir.
Selama hidupnya, Sunan Bonang berdakwah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dakwahnya dimulai di Kediri, Jawa Timur dan mendirikan sebuah mushola di tepi sungai Brantas, di Desa Singkal. Awalnya, dakwah Sunan Bonang mendapat penolakan. Namun Sunan Bonang tak pernah menyerah, dan akhirnya berhasil mengislamkan Adipati Kediri, Arya Wiranatapada, beserta putrinya.
Dari Kediri, Sunan Bonang melanjutkan misi dakwahnya ke Demak, Jawa Tengah. Sunan Bonang diundang Raden Patah, Raja Demak saat itu. Sunan Bonang dipercaya untuk menjadi imam Masjid Demak. Meski tidak lama menjabat sebagai imam, Sunan Bonang kemudian memilih untuk melanjutkan misi dakwahnya di Lasem. Sunan Bonang akhirnya tutup usia pada 60 tahun, sekitar tahun 1525 M, dan dimakamkan di Tuban.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ilustrasi Metode Dakwah Sunan Bonang (credit: flickr)
Sebagai pendakwah, Sunan Bonang mempunyai metode yang unik dalam mengajarkan agama Islam. Pemilik nama asli Syekh Maulana Makhdum Ibrahim ini mendapatkan nama panggilan "Sunan Bonang" terinspirasi oleh sebuah alat gamelan Jawa. Seperti yang diketahui, bonang merupakan satu elemen gamelan yang mirip dengan gong berukuran selebar piring.
Penamaan Sunan Bonang terkait dengan misi dakwahnya yang sering disampaikan lewat seni gamelan. Dengan gamelan, Sunan Bonang berhasil mendekati masyarakat dan menyampaikan ajaran Islam.
Namun tentunya, terdapat dalam perbedaan antara gamelan zaman Hindu-Budha dengan yang dibawakan Sunan Bonang. Secara khusus, Sunan Bonang mengembangkan gamelan dengan menambahkan instrumen seperti rebab dan bonang. Selain itu, beliau juga menciptakan musik dan liriknya sendiri yang digunakan dalam rangkaian dakwahnya.
Advertisement
Ilustrasi Primbon Sunan Bonang (credit: unsplash)
Sudah disinggung di awal, bahwa Sunan Bonang banyak menghasilkan karya seni. Salah satu jenis karya seni itu adalah suluk atau yang juga disebut dengan primbon Sunan Bonang. Dalam bahasa Arab, kata suluk ternyata diartikan sebagai sebuah perjalanan thariqah atau tasawuf.
Suluk atau primbon Sunan Bonang diciptakan dalam bentuk tembang dan prosa atau yang disebut juga dengan wirid. Ada beberapa suluk atau primbon Sunan Bonang yang cukup terkenal, berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Primbon Sunan Bonang: Suluk Wijil
Pertama, ada suluk atau primbon Sunan Bonang Wijil. Suluk berbentuk syair ini mengandung dua makna, yaitu penggamban peralihan dari agama Hindu ke Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti budaya, politik, sastra, dan keyakinan. Semuanya disampaikan kronologis sesuai dengan momen runtuhnya Kerajaan Majapahit yang kemudian digantikan Kesultanan Demak.
Kedua pemaknaan Wijil Kinasih yang berarti jalan untuk memahami agama lebih dalam. Di dalam Wijil Kinasih termasuk di dalamnya rahasia-rahasia dan pesan-pesan tersirat untuk memahami diri sendiri, pembahasan tentang esensi niat, hingga tujuan utama dalam ibadah.
2. Primbon Sunan Bonang: Suluk Gentur
Keddua, ada primbon Sunan Bonang yang disebut Suluk Gentur. Suluk ini juga dikenal dengan nama lain Suluk Bentur. Karya ini menjelaskan tahapan menuju puncak spiritualitas sufi. Suluk berbentuk syair ini diungkapkan dalam bentuk tembang wirangrong.
Istilah "Gentur" atau "Bentur" sendiri merujuk pada kelengkapan dan semangat. Lebih dalam, suluk ini menjelaskan hakikat syahadat secara mendalam, mencakup syahadat sebelum kelahiran, saat konversi ke agama Islam, dan syahadat yang diucapkan oleh para nabi, wali, dan mukmin sejati.
3. Primbon Sunan Bonang: Suluk Latri
Ketiga, ada suluk Latri. Naskah asli primbon Sunan Bonang ini bisa dijumpai di Universitas Leiden. Suluk berbentuk prosa ini menggambarkan perasaan gelisah seseorang yang menantikan kehadiran Sang Kekasih. Semakin malam, kegelisahan dan kerinduannya semakin dalam. Sayangnya, ketika Sang Kekasih datang, ia melupakan segalanya kecuali wajah Sang Kekasih.
Itulah di antaranya beberapa penjelasan terkait suluk atau primbon Sunan Bonang. Semoga bermanfaat dan bisa menjawab penasaran kalian selama ini.
AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement
Venna Melinda Resmi Bercerai dari Ferry Irawan Secara Verstek, Ketok Palu Semua Bukti Dinyatakan Sah
Manchester United Terancam Kehilangan 2 Pemain Ini di Laga Lawan Arsenal, Penggemar Cemas
Mengapa Ruben Amorim Pilih Zirkzee Ketimbang Hojlund di Ujung Tombak Manchester United?
Manchester United Kalahkan Everton, Amad Diallo Jadi Pemain Penting di Laga Ini
Usai Kalahkan Everton, 2 Pemain Manchester United Ini Dapat Rating Tinggi