Menu Sahur dan Buka Puasa Sederhana yang Menggugah Selera, Terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW!

Penulis: M Rizal Ahba Ohorella

Diterbitkan:

Menu Sahur dan Buka Puasa Sederhana yang Menggugah Selera, Terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW!
Ilustrasi Kurma (Credit: Canva)

Kapanlagi.com - Bulan Ramadhan adalah saat yang penuh berkah bagi umat Islam, di mana mereka menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan. Dari saat imsak hingga maghrib, semua aktivitas makan dan minum terhenti, memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan makna dan tujuan dari puasa itu sendiri.

Namun, meski kita tidak diperbolehkan makan dan minum, penting bagi kita untuk tetap memikirkan asupan nutrisi yang tepat saat sahur dan berbuka.

Memilih menu dengan sembarangan bisa berakibat negatif bagi kesehatan kita, dan tentu saja, hal ini akan mengganggu kelancaran ibadah kita di bulan suci ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan apa yang kita konsumsi agar tubuh tetap bugar dan siap menjalani puasa.

Lalu, menu seperti apa yang sebaiknya kita pilih? Mari kita tengok kebiasaan Nabi Muhammad SAW saat sahur dan berbuka. Mengikuti jejak Rasulullah dalam memilih makanan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Untuk itu, berikut adalah beberapa pilihan menu yang biasa dimakan Nabi Muhammad SAW saat sahur dan berbuka, yang telah dirangkum oleh Kapanlagi.com.com dari berbagai sumber. Siap untuk menyusun menu sahur dan berbuka yang sehat dan penuh berkah? Yuk, simak penjelasannya!

1. Menu Makan Nabi Muhammad Sahur dan Berbuka Puasa

Rasulullah SAW, sosok yang penuh kesederhanaan, memiliki menu sahur yang tak kalah sederhana namun kaya makna: kurma dan air putih.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau menegaskan bahwa "sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu'min adalah tamar." Tak hanya saat sahur, kurma dan air putih juga menjadi santapan favorit beliau saat berbuka puasa.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga gemar menyantap beragam buah seperti delima, fig, zaitun, anggur, dan melon, serta sayuran seperti labu, zucchini, bit, dan timun, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan tubuh.

Susu, terutama susu kambing, juga menjadi minuman kesukaan beliau, yang kaya manfaat dan dianjurkan untuk dikonsumsi umatnya.

Kacang-kacangan, khususnya tharid yang terbuat dari kacang chickpea, menjadi hidangan favorit setelah shalat maghrib, sementara daging domba melengkapi pola makan beliau, memberikan manfaat kesehatan yang beragam.

Dengan menu sederhana ini, Rasulullah SAW mengajarkan kita pentingnya gizi seimbang dan kesederhanaan dalam hidup.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Jangan Makan Berlebihan

Setelah seharian berpuasa, Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita untuk tidak berlebihan saat berbuka, meski rasa lapar dan dahaga telah menyelimuti.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiallahu'anhu, Rasulullah SAW menegaskan, "Tidaklah anak Adam mengisi wadah yang lebih buruk daripada perutnya," yang mengajak kita untuk makan sesuai kebutuhan, bukan sekadar memenuhi perut.

Kebiasaan beliau saat berbuka adalah sederhana: cukup dengan beberapa butir kurma dan seteguk air putih, baru setelah menunaikan shalat maghrib, beliau melanjutkan makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Meskipun kurma dan air putih menjadi menu utama yang dianjurkan, Nabi Muhammad SAW juga mengonsumsi berbagai sayur dan buah untuk menjaga keseimbangan gizi.

Dengan demikian, beliau menunjukkan bahwa kesederhanaan dalam berbuka puasa adalah kunci untuk kesehatan dan keberkahan.

3. Rutinitas Rasulullah Selama Bulan Ramadan

Rasulullah Muhammad Saw, sebagai teladan bagi umatnya, memiliki serangkaian kebiasaan yang patut dicontoh selama bulan suci Ramadan.

Di antaranya, beliau menganjurkan untuk sahur di akhir waktu menjelang Subuh dan segera berbuka saat waktu tiba, karena dalam hadis beliau disebutkan bahwa umatnya akan selalu dalam kebaikan jika melakukannya.

Sahur dianggap sangat penting, bahkan jika hanya dengan seteguk air, karena di dalamnya terdapat keberkahan.

Di malam hari, Rasulullah mengurangi waktu tidurnya untuk beribadah dan beristighfar, serta menjaga lisan dan perilaku agar tetap terjaga dari kata-kata kotor.

Meskipun ada keringanan untuk tidak berpuasa saat bepergian, beliau tetap berusaha menjalankan puasa jika memungkinkan. Ramadan juga menjadi momen bagi beliau untuk memperbanyak sedekah dan doa, terutama bagi mereka yang berpuasa.

Beliau berbuka dengan kurma atau air, menunjukkan kesederhanaan dalam berbuka. Selain itu, beliau mendorong umatnya untuk memberikan makanan berbuka bagi orang lain, yang pahalanya setara dengan pahala orang yang berpuasa.

Dengan meneladani rutinitas Rasulullah, kita dapat meraih berkah Ramadan dan meningkatkan kualitas iman kita. Semoga kita semua dapat mengamalkan sunnah-sunnah beliau dalam bulan yang penuh berkah ini. Aamiin.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rao)