Naskah Drama Bahasa Jawa 4 Orang Tentang Pendidikan Beserta Penjelasan Tentang Unsur Pementasan

Naskah Drama Bahasa Jawa 4 Orang Tentang Pendidikan Beserta Penjelasan Tentang Unsur Pementasan
Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Kapanlagi.com - Drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan cocok dipentaskan oleh para siswa di acara sekolah. Bukan sekadar pertunjukan, melalui drama ini kalian bisa menyelipkan pesan-pesan penting.

Untuk mewujudkan sebuah pementasan drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan, tentu kalian perlu menyiapkan naskah. Selain itu, kalian juga perlu mengetahui unsur pementasan drama agar proses persiapan berjalan lancar.

Jika kalian membutuhkan referensi, silakan simak contoh naskah drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan beserta penjelasan tentang unsur pementasan di bawah ini.

1. Drama Bahasa Jawa

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Berikut ini terdapat drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan yang bisa kalian simak. Drama ini berkisah tentang sekelompok siswa yang menyontek. Seperti judulnya, "nyonto" adalah istilah bahasa Jawa untuk "mencontoh" atau "menyontek".

Iwan : "Dona, aku njaluk jawaban soal nomor lima (5) Ian enem (6)".

Dona : "C karo B"

Serli : "Yen soal nomor telulas (13), limalas (15) Ian telulikur (23) jawabane apa Wan gonamu?"

Iwan : "Telulas jawabane C, limalas A, yen nomer telulikur ayu ya durung bisa njawab Ser."

Andi : "Huss, ojo seru-seru ngko bu guru mireng"

Serli : "Iha soale angel kabeh, isih akeh soal sing durung bisa tak jawab."

Kaya biasane Bima sing terkenal dadi bocah paling sregep Ian pinter dewe ana kelas katon sante lan ora turun-turunan kaya kanca- kancane.

Iwan : "Bim, kowe wis rampung?"

Bima : "Durung sih Wan, tapi kurang telung soal tok."

Iwan : "Aku kandani jawaban nomer 23 ketuk 25 Bim."

Bima : "Walah Wan rausah ya, emoh ngandani aku."

Iwan : "Lha emange nopo Bim? Kanca we kowe ki ra gelem kandan-kandanan."

Dona : "Iya Bim, kowe ki ra nggaya suk raoleh nyonto ne kancane lho."

Andi : "Iya, kowe kan sing paling pinter sak kelas Bim mbok pisan-pisan ngandani kancane."

Bima : "Iya sih, tapi ya ura turun-turunan ngeneki carane."

Serli : "Lha napa j Bim? Mug telung soal we!"

Bima : "Ah kanggo aku nyonto apa sing wenehi turunan pada-pada le ora bener, dosane pada. Aku ora turun-turunan merga wedi dusa, sory y my best prend."

Serli : "Tapi iki soale angel tenan Bim, raisa nggarap aku blas ra ndue gambaran jawabane."

Dona : "Mbok ewangi Bim pisan-pisan kowe ki ro kanca we ngunu."

Bima : "Emoh ya emoh"

Andi : "Yawis. Urusen awakmu dewe Bim." (Nesu)

Iwan : "Wis, kita ndelok buku wae yuh."

Iwan banjur ngetokake buku saka tas e dewek e kanthi meneng-meneng supaya ora diconangi ibu guru banjur ndelok rumus kang ana ing buku iku.

Sawise kui banjur Serli nakoke jawabane marang Iwan.

Serli : "Piye wan? Ana apa ora?"

Iwan : "Rungoke ya telulikur (23) A, patlikur (24) C, selawe (A)"

Ananging apes temen ki bocah-bocah bandel, merga suwarane Iwan sing buanter Ibu guru mireng apa sing pada digunemke mau.

Merga keconangan turun-turunan siswa cacah papat (4) dihukum supaya ninggalake kelas, ora oleh melu ulangan kesebut.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Drama Bahasa Jawa

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Selanjutnya, ada contoh drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan yang berjudul Sinau Bareng Kanca, artinya belajar bareng teman.

Dina: "Aku kok ora mudheng blas ya karo materi matematika sing himpunan iki. Kowe paham materine, Din?"

Dini: "Podo e aku yo ra paham."

Joni: "Lha awakdewe tibake podo wae. Aku kat wingi wis maca lan sinau tapi isih bingung karo konsep sing dimaksud." (Joni sik melu nimbrung).

Dina: "Terus penake piye ya, Jon? Masa awakdewe kudu melu bimbel ben isa mudeng karo materi iki?"

Joni: "Bimbel saiki larang pol, Din. Ora duwe duit aku lek saiki kudu melu bimbel."

Habib: "Ana apa iki? Arep ulangan opo piye kok koyoe lagi seru obrolane?"

Dini: "Iki lho, Bib. Pada bingung matematika. Sampek saiki ora isa mudheng karo iki."

Toni: "Terus hubungane karo bimbel mau apa? Do arep melu bimbel?"

Joni: "Larang banget, Ton. Ora isa lek arep bimbel saiki."

Toni: "Yawes ngene wae, aku karo Habib sering sinau bareng mben Senin. Lek do arep melu, ayo."

Habib: "Mengko sinau bareng ben podo iso mudheng kabeh."

Dina: "Tenane iki? Ora ganggu kowe mengko?"

Toni: "Ya ora. Ngko diomongne maneh ya. Ayo saiki mlebu kelas dhisik!"

3. Unsur Pementasan Drama

Ilustrasi (Credit: Unsplash)

Tak hanya contoh drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan saja, jika ingin membuat pementasan, tentu kalian perlu mengetahui unsur pementasannya. Berikut ini terdapat penjelasan tentang unsur pementasan drama yang perlu kalian ketahui.

1. Naskah Drama

Jika ingin membuat pementasan, naskah drama menjadi unsur pertama yang perlu kalian penuhi. Naskah drama berisi cerita atau lakon beserta peran tokoh, dialog, hingga keadaan di atas panggung.

2. Pemain

Pemain merupakan orang yang memeragakan peran di dalam cerita, atau disebut juga aktor/aktris. Unsur pemain ini disesuaikan dengan tokoh dan karakter yang ada di dalam naskah.

3. Sutradara

Dalam sebuah pementasan teater, kalian membutuhkan peran sutradara dalam memimpin proses menuju pementasan. Perencanaan yang matang menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh sutradara. Selain itu, ia harus menemukan pokok penafsiran naskah, memilih pemain, melatih pemain, bekerja dengan staf dan mengkoordinasikan setiap elemen pementasan.

4. Tata Rias dan Busana

Tim tata rias diperlukan untuk merencanakan dan mewujudkan makeup para pemain sesuai dengan kebutuhan tokoh. Diperlukan juga peran tata busana untuk menentukan pakaian pemain, seperti bahan, model dan cara mengenakannya. Keduanya memiliki kaitan yang erat dalam mewujudkan karakter sesuai dengan naskah.

5. Tata Panggung

Panggung adalah tempat para aktor/aktris menyajikan pementasan drama. Diperlukan tim yang menata panggung, termasuk dekorasi dan properti sesuai kebutuhan pementasan.

6. Tata Lampu

Tata lampu juga tak kalah penting dari unsur pementasan drama lainnya. Saat menggelar sebuah pertunjukan, kalian harus memperhatikan pengaturan cahaya di panggung, tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan naskah. Ya, tata lampu untuk pementasan drama tak sekadar memberikan penerangan.

Nah, KLovers, itulah contoh naskah drama bahasa Jawa 4 orang tentang pendidikan beserta penjelasan mengenai unsur pementasan yang perlu kalian ketahui.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

Rekomendasi
Trending