Advertorial

Nggak Hanya Bikin Eksis, Internet Juga Berperan Penting dalam Menjaga Warisan Batik Turun Temurun di Surakarta

Penulis: Wuri Anggarini

Diperbarui: Diterbitkan:

Nggak Hanya Bikin Eksis, Internet Juga Berperan Penting dalam Menjaga Warisan Batik Turun Temurun di Surakarta (c) Shutterstock

Kapanlagi.com - Penggunaan internet memang nggak bisa dilepaskan dari generasi kekinian. Mulai dari update informasi dan berkreasi dengan beragam konten kreatif dilakukan untuk meningkatkan eksistensi diri. Tapi, peran internet ternyata nggak hanya bikin generasi kekinian eksis saja. Lebih jauh lagi, internet juga memberikan kontribusi dalam menjaga warisan budaya batik turun temurun di Surakarta, lho.

Menggali Sejarah Budaya Membatik di Laweyan, Surakarta

Potensi internet kini mulai dimanfaatkan untuk menjaga warisan batik di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Flashback sejarahnya, budaya membatik di daerah tersebut telah berlangsung secara turun temurun sejak tahun 1546 atau pada masa kerajaan Pajang. Di wilayah seluas 24,5 hektar tersebut, para perajin dengan ciri khas batik tulis yang menggunakan pewarna alami mulai berkembang dengan pesat dan menjadi destinasi penghasil batik tertua di Indonesia.

Seiring dengan zaman yang terus berkembang, budaya ini mulai terdisrupsi dengan kehadiran tekstil bermotif batik atau batik printing. Sejak tahun 1970an, produsen batik di Laweyan pun mulai berguguran.

Memasuki tahun 2000an, ternyata banyak menyisakan belasan pengrajin batik. Melihat kondisi yang ada, pemilik Batik Mahkota Laweyan Alpha Febela Priyatmono bersama juragan batik dan tokoh masyarakat Laweyan mulai menginisiasi lahirnya Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL). Inilah yang menjadi awal Laweyan perlahan kembali bangkit dengan konsep desa wisata Batik.

Sinergi dengan Berbagai Pihak untuk Bangkit

(c) IndiHome

Berbagai upaya pun dilakukan untuk menghidupkan kembali geliat batik di Laweyan, termasuk menjalin sinergi dengan IndiHome. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Alpha dalam keterangan persnya.

“Kami menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk menggeliatkan kembali warisan adiluhung batik di Laweyan. Termasuk menjalin sinergi dengan IndiHome yang memiliki peran strategis dalam mendukung proses digitalisasi Kampoeng Batik Laweyan,” jelas Alpha dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Ia pun mengungkapkan bahwa target dari Laweyan nggak hanya dikenal sebagai pusat batik tertua di Indonesia saja. Ia berharap produk pengrajin batik di sana dapat diekspor ke berbagai kota di luar negeri. Hingga saat ini beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura sudah menjadi tujuan pasokan dari Laweyan.

“Lebih dari itu, kami sedang mengupayakan proses Laweyan sebagai pusat batik yang ramah lingkungan. Goalsnya, Solo menjadi rujukan green batik atau sebagai kota batik ramah lingkungan dunia,” tutur Alpha.

Dukungan Kegiatan Seni dan Budaya yang Melibatkan Masyarakat Luas

Demi meningkatkan geliat tersebut, setiap tahunnya pun akan diadakan berbagai kegiatan seni dan budaya yang melibatkan masyarakat luas. Mulai dari pagelaran wayang, pentas musik keroncong, hingga kelas membatik untuk generasi milenial. Kegiatan tersebut biasanya bakal diselenggarakan pada September hingga akhir bulan, dengan acara puncak tepat di Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.
“Khusus tahun ini, agenda tahunan kami geser untuk menyambut peresmian Kampung Digital Laweyan by IndiHome,” ujar Ketua IT Kampung Batik Laweyan Arief Budiman Effendi.

Internet memegang peranan besar bagi warga Laweyan untuk mengenalkan dan memasarkan produk batik lebih luas secara digital. Apalagi dengan adanya sinergi bersama Telkom Indonesia, Arief mengharapkan proses digitalisasi pelaku usaha di Laweyan semakin meningkat.

Sinergi ini pun terwujud lewat dukungan Kampung Digital Laweyan by IndiHome. Harapannya, peran IndiHome di Laweyan akan semakin meningkatkan skill warga di bidang digital marketing dan literasi keuangan.

Misalnya saja kegiatan yang menjadi daya tarik Kampung Digital Laweyan by IndiHome adalah IndiClass Digital Marketing. Inilah pelatihan kelas digital marketing untuk membantu pemasaran digital bagi pelaku usaha dan pengrajin batik di Laweyan.

Dukungan yang diberikan IndiHome sebagai #InternetnyaIndonesia di Kampoeng Batik Laweyan sangat penting dalam mengakselerasi digitalisasi industri batik dan meningkatkan sektor wisata Laweyan yang berkelanjutan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/wri)

Editor:

Wuri Anggarini

Rekomendasi
Trending