Niat Adzan Beserta Tata Cara dan Doanya, Ketahui Juga Sejarahnya

Penulis: Nurul Wahida

Diterbitkan:

Niat Adzan Beserta Tata Cara dan Doanya, Ketahui Juga Sejarahnya
Ilustrasi (credit: freepik.com)

Kapanlagi.com - Adzan adalah panggilan sholat bagi umat muslim yang dikumandangkan seorang muadzin. Adzan tersebut bertujuan untuk menyeru dan memanggil umat muslim menjelang waktu sholat lima waktu. Untuk mengumandangkan adzan, seorang muadzin terlebih dahulu harus memahami niat adzan dan tata caranya. Begitu pula dengan doa setelah adzan yang bisa diamalkan setiap muslim setelah mengumandangkan ataupun mendengarkannya.

Sholat lima waktu adalah ibadah wajib dikerjakan bagi setiap umat muslim. Tidak heran apabila saat memasuki waktu sholat ada panggilan atau seruan untuk segera melaksanakannya yang dikenal dengan adzan.

Sebab itulah seruan adzan dikumandangkan sebanyak lima kali dalam sehari sesuai dengan waktu sholat seperti adzan subuh, adzan dzuhur, adzan ashar, adzan maghrib dan adzan isya. Ketika sudah ada panggilan adzan maka umat muslim bisa melaksanakan sholat lima waktu yang mana lebih utama ajakan untuk berjamaah.

Untuk itulah perlu memahami bagaimana niat adzan, tata cara dan doa setelah adzan seperti terdapat pada ulasan di bawah ini. Berikut ini niat adzan, tata cara dan doanya yang dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

1. Sejarah Adzan

Sebelum membahas mengenai niat adzan, tata cara dan doanya ada baiknya untuk memahami apa sebenarnya makna adzan bagi umat muslim. Seperti ulasan sebelumnya adzan adalah panggilan dan seruan sholat bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu.

Adzan memiliki sejarah panjang sebelum benar-benar digunakan untuk menyeru umat muslim melaksanakan sholat. Dimana pada saat itu Rasulullah SAW memiliki keinginan untuk mencari cara memberitahu umat muslim untuk waktu melaksanakan sholat. Beragam usulan dari para sahabat diberikan kepada Nabi SAW mulai dari suara lonceng, terompet, ataupun menyalakan api.

Namun usulan tersebut ditolak, sampai pada akhirnya sahabat Nabi SAW yang bernama Abdullah bin Zaid bermimpi tentang seruan adzan. Melansir dari merdeka.com mengutip dari Siah Nabawi (Ibnu Hisyam 2018), pada saat itu Abdullah bin Zaid bermimpi melihat seseorang berjubah hijau membawa lonceng, lalu hendak membelinya dengan maksud digunakan untuk memanggil umat muslim.

Namun hal itu ditolak olehnya, Abdullah bin Zaid justru disarankan untuk mengucapkan kalimat yang kita kenal dengan adzan sebagai penanda waktu sholat. Hal yang sama juga terjadi pada Umar bin Khatab yang bermimpi serupa. Sampai akhirnya Nabi Muhammad SAW meresmikan agar adzan jadi panggilan, seruan, dan penanda waktu sholat. Adzan pertama dikumandangkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Bilal bin Rabbah dengan suara merdunya.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Syarat Adzan

Adapun syarat untuk mengumandangkan adzan perlu diketahui seorang muadzin sebagai seruan melaksanakan sholat lima waktu. Berikut ini syarat adzan yang dilansir dari merdeka.com.

- Telah masuk waktu sholat.

- Niat adzan.

- Adzan dikumandangkan dengan bahasa Arab.

- Adzan diucapkan sesuai urutan.

- Lafaz diucapkan bersambung tanpa jeda berbicara atau tindakan lain, kecuali bersin.

- Tidak ada kata yang mengubah makna lafaz.

- Suara adzan dan iqomah dilantangkan dengan merdu, supaya orang dari jauh bisa mendengar pemberitahuan waktu sholat wajib.

 

3. Niat Adzan

Seperti diketahui sebelum melaksanakan sejumlah ibadah wajib dan sunnah umat muslim tentunya dianjurkan untuk membaca niat. Begitu juga dengan adzan yang mana ada dua pendapat yang berbeda mengenai niat adzan yakni termasuk syarat sah adzan ataupun hanya sunnah adzan.

Mengenai hal ini sejumlah ulama mengatakan seorang muadzin cukup membaca basmallah dengan suara lirih lalu mengumandangkannya. Sedangkan melansir dari umma.id, ada bacaan doa sebelum adzan yang bisa diamalkan muadzin yakni sebagai berikut,

"Subhaanallah walhamdulillah wala ilahaillah wallahuakbar, wala haulawala kuuwata illabillahiladhim, allahummasholli wasallim 'ala sayyidina muhammadillahu ya kariim."

Artinya :

"Maha suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada tuhan selain Allah yang maha besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan dari Allah, ya Allah, limpahkan kasih sayang kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang pemurah."

 

4. Tata Cara Adzan

Adapun tata cara adzan yang perlu diketahui seorang muadzin sebelum mengumandangkannya yakni sebagai berikut dilansir dari merdeka.com:

Tata cara adzan:

- Seorang muadzin dalam keadaan suci atau sudah berwudhu terlebih dahulu.

- Menghadap kiblat.

- Memasukkan jari ke telinga.

- Berdiri.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Berdiri wahai bilal, Serulah manusia untuk melakukukan solat". (HR. Ibnu Umar).

- Menyambung tiap dua kalimat takbir (2 takbir satu nafas).

- Menambahkan kalimat "Ash Shalatu Khairum Minannaum" ketika adzan sholat shubuh.

- Menoleh ke kanan pada kalimat "Hayya Alas Shalah."

- Menoleh kepala ke kiri ketika mengucapkan "Hayya Alal Falah."

 

5. Bacaan Adzan

Adapun bacaan adzan yang bisa diamalkan seorang muadzin dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut ini lafal bacaan adzan dan artinya.

Bacaan lafal adzan:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. (2X)

Asyhadu allaa ilaaha illallaah. (2X)

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. (2X)

Hayya alash Shalaah. (2X)

Hayya alal Falaah. (2X)

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.

Laa ilaaha illallaah.

Pada adzan shubuh, ditambahkan kalimat:

Ash shalatu khairum minannaum. (Salat itu lebih baik daripada tidur).

Kalimat tersebut dibaca di antara kalimat kelima dan keenam, yakni :

Hayya alal falaah.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Artinya lafal adzan:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. (2x)

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. (2x)

Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. (2x)

Marilah Salat. (2x)

Marilah menuju kepada kejayaan/kemenangan. (2x)

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. (1x)

Tiada Tuhan selain Allah. (1x)

 

6. Doa Setelah Adzan

Doa setelah adzan dapat dibaca seorang muadzin dan umat muslim setelah mengumandangkan adzan ataupun mendengarkannya. Sebab ada keutamaan yang bisa diraih umat muslim setelah mengumandangkan ataupun mendengarkannya sesuai dengan hadis Nabi SAW yang berbunyi,

"Barang siapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan (doa setelah adzan), maka masuklah syafaatku baginya di hari kiamat". (HR. Bukhari).

Adapun bacaan doa setelah adzan sebagai berikut,

"Allaahumma robba haadzihid dawatit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati sayyidanaa muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, aaliyatar rofiiah, wabatshu maqoomam mahmuudanil ladzii waadtah, innaka laa tukhliful miiaadz."

Artinya:

"Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan". (HR. Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Itulah niat adzan, tata cara dan doanya yang perlu diketahui umat muslim. Sehingga pembahasan tentang adzan seperti ulasan di atas dapat menjadi referensi buat kalian amalkan.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending