Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya, Ibadah Sunnah Penghapus Dosa Setahun Lalu

Penulis: Nurul Wahida

Diperbarui: Diterbitkan:

Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya, Ibadah Sunnah Penghapus Dosa Setahun Lalu
Ilustrasi (credit: pixabay.com)

Kapanlagi.com - Puasa Asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Muharam. Di mana puasa ini bisa dikerjakan umat muslim dengan beragam keutamaan yang bisa diraih. Salah satu yang paling istimewa adalah dapat menghapus dosa setahun lalu. Selain itu, waktu pelaksanaan puasa Asyura ternyata memiliki sejumlah peristiwa paling bersejarah bagi umat muslim.

Ada beragam jenis ibadah sunnah yang bisa dikerjakan umat muslim salah satunya puasa Asyura. Puasa Asyura disebutkan dalam sejumlah hadis menjadi puasa sunnah yang utama setelah puasa Ramadan. Hal ini tercantum dalam sebuah hadis yang berbunyi,

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah -Muharam. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim no. 1163)

Untuk itulah ketika datang bulan Muharam umat muslim dianjurkan menjaga ibadah dan memperbanyak melakukan amal kebaikan termasuk menjalankan puasa Asyura. Sebab meski puasa Asyura hukumnya sunnah, namun banyak ulama berpendapat bahwa puasa Asyura memiliki hukum sunnah muakkad yakni sangat dianjurkan.

Adapun lebih jelasnya mengenai pengertian puasa Asyura dan niatnya dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut pengertian puasa Asyura telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber.

 

 

1. Pengertian Puasa Asyura

Seperti telah disinggung pada ulasan sebelumnya pengertian puasa Asyura adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan dilaksanakan pada bulan Muharam. Lebih tepatnya puasa Asyura diambil dari kata Asyirah (kesepuluh) yang bisa dikerjakan pada tanggal 10 Muharam.

Pada tanggal tersebut merupakan hari Asyura yang mana ada peristiwa bersejarah bagi umat muslim dan termasuk hari mulia di bulan Muharam. Dilansir dari NU Online ada sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari Asyura atau sepuluh Muharam yakni:

- Nabi Adam a.s bertobat kepada Allah SWT dari dosa-dosanya dan tobatnya diterima oleh Allah SWT.

- Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat setelah dunia dilanda banjir yang dahsyat menghanyutkan dan membinasakan.

- Selamatnya Nabi Ibrahim a.s dari siksa Namrud berupa api yang membakar.

- Nabi Yusuf a.s dibebaskan dari penjara Mesir karena fitnah.

- Nabi Yunus a.s selamat dan keluar dari perut ikan hiu.

- Nabi Ayyub a.s disembuhkan Allah SWT dari penyakitnya yang menjijikkan.

- Nabi Musa a.s dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir'aun di laut merah.

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Waktu Pelaksanaan Puasa Asyura

Telah disebutkan sebelumnya dalam pembahasan mengenai pengertian puasa Asyura, waktu pelaksanaan puasa ini adalah pada hari Asyura yakni tanggal 10 di bulan Muharam. Namun ternyata puasa ini tak hanya dilaksanakan umat muslim melainkan ada beberapa umat lain yang juga berpuasa pada hari Asyura. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang berbunyi,

Dari sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh beliau berkata: "Tatkala Nabi Muhammad SAW, datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?"

Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir'aun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian. Maka Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim.)

Begitu juga disebutkan bahwa kaum Quraisy juga berpuasa pada hari Asyura seperti hadis berikut ini dilansir dari NU Online,

Disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha berkata:

"Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga diwajibkan puasa Ramadhan."

 

 

3. Disunnahkan Puasa Tasua Sebelum Puasa Asyura

Selain puasa Asyura, pada bulan Muharam umat muslim juga disunnahkan melaksanakan puasa Tasua pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dijalankan untuk membedakan ibadah puasa yang dikerjakan orang Yahudi. Adapun sebuah hadis di bawah ini menjelaskan mengenai dianjurkannya puasa sebelum puasa Asyura,

"Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa Asyura, para sahabat berkata: 'Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharam." Belum tiba setahun, ternyata Rasulullah SAW keburu wafat." (HR. Muslim).

Selain puasa sebelum puasa Asyura pada tanggal 9 Muharam, Imam Syafi'I dalam kitab al-Um dan al-Imla' menegaskan untuk disunnahkan puasa tiga hari yakni puasa Asyura, Tasua dan puasa hari kesebelas bulan Muharam.

 

 

4. Keutamaan Puasa Asyura

Ada keutamaan paling istimewa dan mulia yang bisa diperoleh umat muslim ketika menjalankan puasa Asyura. Di mana puasa Asyura memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun lalu. Hal ini sesuai dengan sejumlah hadis yang berbunyi,

Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu." (HR at-Tirmidzi)

Begitu juga pada riwayat lain yang disebutkan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun lalu,

Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab,"(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

 

 

5. Niat Puasa Asyura

Adapun setelah memahami pengertian puasa Asyura beserta peristiwa bersejarah bagi umat Islam, bacaan niat puasa Asyura berikut ini bisa kalian jadikan referensi. Berikut ini bacaan niat puasa Asyura.

"Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

"Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Sedangkan untuk bacaan niat puasa Tasua sebagai  berikut,

"Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatit tasu'a lillahi ta'aalaa."

Artinya:

"Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah."

Nah itulah pengertian puasa Asyura dan niatnya, ibadah sunnah penghapus dosa setahun lalu. Beberapa ulasan di atas dapat kalian jadikan referensi untuk memahami makna dan amalan puasa Asyura.

Sumber: Liputan6.com, Nu Online

 

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending