Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Puasa menjadi salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam. Puasa menjadi ibadah yang sangat penting, sebab termasuk dalam salah satu rukun Islam. Oleh karena itu, pengertian puasa harus dipahami oleh setiap pemeluk agama Islam. Puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri lapar, haus, dan hawa nafsu dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Selama ini, kita mengenal puasa di bulan Ramadhan sebagai salah satu puasa yang wajib dijalankan umat Islam. Namun ternyata, selain itu masih ada banyak jenis puasa yang bisa dikerjakan. Tidak saja berhukum wajib, ada pula pengertian puasa sunnah. Sama halnya puasa wajib, menjalankan puasa sunnah juga akan mendapatkan ganjaran limpahan pahala.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan mengenai pengertian puasa serta jenis-jenisnya dalam agama Islam.
Advertisement
(credit: freepik)
Seperti yang disinggung di awal pengertian puasa adalah ibadah yang dilakukan umat Islam dengan cara nenahan diri lapar, haus, dan hawa nafsu dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Perintah tentang ibadah puasa langsung turun dari Allah SWT. Salah satu perintah tersebut terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya sebagai berikut:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
Berdasarkan penggalan ayat tersebut, perintah ibadah puasa langsung Allah tujukan pada hamba-Nya yang beriman. Artinya, puasa menjadi salah satu tanda dari insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Tak mengherankan, jika kemudian puasa menjadi rukun Islam yang ketiga.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Selain memahami pengertian puasa, umat Islam juga wajib mengerti jenis-jenis puasa. Pasalnya, berdasarkan hukumnya puasa dibagi menjadi dua jenis yaitu puasa wajib dan puasa sunnah.
Sesuai dengan namanya, puasa wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan setiap umat Islam. Jika seorang muslim mengerjakan puasa wajib, maka dia akan mendapatkan pahala, tapi jika meninggalkannya maka dia akan mendapat dosa. Contoh dari puasa wajib di antaranya puasa Ramadan, puasa nazar, dan puasa denda.
Jenis puasa yang kedua yaitu puasa sunnah. Puasa sunnah merupakan ibadah puasa yang boleh untuk tidak dikerjakan. Namun, mengerjakan puasa sunnah akan membuat seorang muslim mendapatkan limpahan pahala. Beberapa jenis puasa sunnah antara lain puasa Syawal, puasa Senin Kamis, puasa Arafah, dan sebagainya.
Untuk lebih memahami jenis-jenis puasa tersebut, simak ulasan macam-macamnya berikut ini.
Advertisement
(credit: freepik)
Puasa Ramadan merupakan salah satu puasa yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya puasa wajib yang satu ini dilakukan di bulan Ramadan yang penuh kemuliaan. Puasa Ramadan dilakukan selama satu bulan penuh. Pada bulan tersebut, setiap amalan kebaikan akan mendapat pahala berlipat ganda, termasuk saat melakukan ibadah puasa.
Di samping puasa Ramadan, ada pula puasa nazar yang juga tergolong puasa wajib. Puasa nazar hukumnya wajib dilakukan oleh seorang muslim yang sudah bernazar atau berjanji.
(credit: freepik)
Puasa wajib berikutnya yaitu puasa kifarat atau puasa denda. Pengertian puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan sebagai penebusan dam atau denda atas pelanggaran suatu hukum wajib. Sebagai contoh, puasa hutang di bulan Ramadan yang harus dibayar di kemudian hari, puasa karena membunuh binatang saat sedang ihram ketika berhaji, dan sebagainya.
Sementara itu, puasa sunnah juga mempunyai beberapa jenis, salah satunya puasa Syawal. Sesuai dengan namanya, puasa syawal dilakukan pada bulan Syawal atau setelah bulan Ramadan. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal (kecuali hari tasyrik pada 1 dan 2 Syawal). Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan, maupun tidak berurutan. Puasa Syawal diyakini mempunyai keutamaan mendapat pahala berpuasa selama satu tahun.
(credit: freepik)
Puasa sunnah berikutnya yaitu puasa Arafah. Pengertian puasa Arafah adalah puasa yang dikerjakan pada 9 Dzulhijah atau saat jelang hari raya Idul Adha. Namun, puasa Arafah tidak bisa dilakukan bagi mereka yang tengah melakukan ibadah haji. Puasa Arafah mempunyai keutamaan menghapuskan dosa setahun belakang dan setahun ke depan.
Selain pada 9 Dzulhijah, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada 10 Muharam. Puasa pada 10 Muharam ini umum disebut dengan puasa Asyura. Menjalankan puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa-dosa kecil dalam setahun.
(credit: freepik)
Puasa Sya'ban juga termasuk salah satu puasa sunnah dalam agama Islam. Puasa Sya'ban dilakukan di bulan Sya'ban yang jatuh di antara bulan Rajab dan Ramadan. Puasa sya'ban dapat dikerjakan pada pertengahan bulan ataupun di akhir. Menjalankan ibadah puasa Sya'ban akan membuat seseorang mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Jenis puasa sunnah yang selanjutnya adalah puasa Senin Kamis. Puasa Senin Kamis terbilang jenis puasa sunnah yang cukup sering dikerjakan umat Islam. Sesuai dengan namanya, puasa ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Anjuran mengenai puasa Senin Kamis disampaikan Nabi Muhammad melalui sebuah hadis:
"Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa" (HR. Tirmidzi).
Puasa sunnah Nabi Daud adalah puasa yang dikerjakan Nabi Daud. Pengertian dari puasa ini dikerjakan secara berselang-seling. Artinya, sehari berpuasa, sehari tidak, begitu seterusnya. Puasa Nabi Daud diyakini bisa membawa berbagai kemuliaan seperti mendatangkan rejeki, terpelihara dari perbuatan maksiat, dan pikiran yang tenang.
Itulah di antaranya ulasan mengenai pengertian puasa, berikut jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/psp)
Advertisement
Mengenal Sherly Tjoanda: Cagub Malut Baru, Gantikan Suami yang Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Profil Mega Putri Aulia, Mantan Artis yang Sudah Hijrah dan Kini Cantik Berbalut Hijab
Bersinar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapkah Marselino Ferdinan Bawa Timnas Menang di Piala AFF 2024?
Mega Putri Aulia Nangis Minta Sinetron 'TUKANG BUBUR NAIK HAJI' Tak Tayang Lagi
Timnas Indonesia Tembus Posisi 125 Dunia, Peningkatan Signifikan dalam Ranking FIFA