Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Setiap tahun pada tanggal 9 Desember, dunia merayakan Hari Antikorupsi Sedunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hakordia. Momen ini bukan sekadar tanggal di kalender, tetapi merupakan pengingat global akan betapa pentingnya kita bersatu melawan korupsi. Ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hari ini menjadi titik tolak untuk meningkatkan kesadaran dan kolaborasi dalam menanggulangi praktik korupsi yang merugikan banyak pihak.
Korupsi, yang merusak tatanan sosial dan ekonomi, bukan hanya menghambat kemajuan bangsa, tetapi juga mencuri hak setiap individu untuk hidup dalam keadilan. Di Indonesia, peringatan ini sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial yang tercantum dalam Pancasila, khususnya pada sila kelima.
Melalui Hari Antikorupsi Sedunia, kita diingatkan akan pentingnya integritas, transparansi, dan peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi. Mari kita telusuri lebih dalam sejarah, makna, dan inspirasi yang melatarbelakangi peringatan istimewa ini, seperti yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Selasa (10/12).
Advertisement
Hari Antikorupsi Sedunia, yang pertama kali diresmikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2003 lewat Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi (UNCAC), kini diperingati setiap 9 Desember sebagai simbol tekad global dalam memerangi korupsi.
Konvensi yang diadopsi pada 31 Oktober 2003 dan mulai berlaku pada 14 Desember 2005 ini menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman korupsi terhadap fondasi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat di seluruh dunia.
Dengan mendorong negara-negara untuk menandatangani UNCAC, PBB berupaya menciptakan kerangka kerja internasional yang efektif dalam mencegah dan menangani kasus korupsi secara menyeluruh.
Peringatan pertama pada 9 Desember 2005 menjadi tonggak sejarah yang penting, dan hingga saat ini, lebih dari 180 negara telah bergabung dalam inisiatif ini, menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas di berbagai lapisan masyarakat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2024 mengangkat tema yang menggugah: "Korupsi: Musuh Kemajuan Global".
Tema ini menyoroti betapa merusaknya korupsi bagi ekonomi dan keadilan sosial, serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpegang pada prinsip kejujuran dan berani melawan segala bentuk penyimpangan.
Korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga memperlebar jurang ketidakadilan di tengah masyarakat. Dengan semangat tersebut, peringatan ini mengingatkan kita bahwa perjuangan melawan korupsi adalah tanggung jawab bersama—mulai dari individu, lembaga, hingga pemerintah.
Setiap langkah kecil, seperti menolak suap atau melaporkan tindakan korupsi, dapat menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih bersih dan berkeadilan.
Advertisement
Korupsi adalah musuh utama keadilan yang harus kita hadapi bersama demi masa depan yang lebih cerah. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk melawan korupsi adalah kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Mari kita jaga mimpi kita agar tidak dicuri oleh praktik-praktik yang merugikan; tegakkan integritas dan jadilah bagian dari solusi. Pemuda, sebagai garda terdepan perubahan, berperan penting dalam menolak korupsi dan mewariskan kejujuran untuk generasi mendatang.
Ingat, negara yang kuat lahir dari integritas generasi mudanya. Mari kita dukung pemerintah yang bersih, cerminan kepercayaan rakyat, dan jadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, kita diingatkan akan pentingnya integritas sebagai pondasi kehidupan yang tak tergantikan. Pesan Hakordia tahun ini menegaskan bahwa perang melawan korupsi adalah sebuah keharusan yang tak bisa ditunda, karena korupsi merupakan ancaman global yang harus dilawan demi terciptanya dunia yang lebih adil dan sejahtera.
Integritas menjadi kunci utama dalam menghapus budaya korupsi, dan dengan melibatkan masyarakat, pemerintah, serta sektor swasta, kita bisa bersama-sama mengatasi masalah ini.
Langkah-langkah strategis seperti transparansi dalam pengelolaan keuangan publik, peningkatan edukasi antikorupsi, dan partisipasi aktif masyarakat harus terus didorong.
Melalui Hakordia, kita semua diingatkan bahwa kejujuran bukan hanya sekadar nilai moral, melainkan juga fondasi penting untuk membangun masa depan yang lebih kokoh. Upaya ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tugas pemerintah semata.
Setiap 9 Desember, dunia merayakan Hari Antikorupsi Sedunia, sebuah momen penting yang diusung oleh PBB untuk mengingatkan kita akan bahaya korupsi yang merusak sendi-sendi sosial, ekonomi, dan politik.
Korupsi bukan hanya sekadar masalah, tetapi ancaman nyata yang menghambat kemajuan dan menciptakan ketidakadilan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kita semua diajak untuk berperan aktif: laporkan setiap tindakan korupsi yang kita temui, dukung transparansi, dan tanamkan nilai-nilai integritas dalam setiap langkah kehidupan kita.
Hari Antikorupsi Sedunia hadir sebagai pengingat penting bagi kita semua tentang betapa merusaknya korupsi bagi perekonomian, kehidupan sosial, dan tatanan politik di seluruh dunia.
Peringatan ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan sebuah seruan untuk meningkatkan kesadaran kolektif dan mendorong penerapan langkah-langkah strategis yang vital, seperti transparansi, integritas, dan akuntabilitas, demi menciptakan dunia yang lebih bersih dan berkeadilan.
Hari Antikorupsi Sedunia, yang dirayakan setiap 9 Desember, memiliki akar sejarah yang menarik, dimulai dari pengesahan Konvensi PBB Melawan Korupsi (UNCAC) oleh Majelis Umum PBB pada 31 Oktober 2003.
Penetapan tanggal ini sebagai momen penting bertujuan untuk mengenang langkah berani dalam memerangi praktik korupsi yang merugikan banyak pihak, dengan konvensi tersebut resmi diberlakukan sejak 2005.
Korupsi bukan sekadar masalah moral, tetapi juga sebuah bencana yang merusak tatanan masyarakat. Ia memperlebar jurang ketimpangan sosial, menghambat laju pertumbuhan ekonomi, dan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Memerangi korupsi bukan sekadar sebuah tugas, melainkan sebuah panggilan untuk menjaga keadilan sosial, memperkokoh demokrasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Setiap individu memiliki peran penting dalam memerangi korupsi dengan langkah-langkah sederhana yang bisa diambil sehari-hari. Mulai dari menolak tawaran suap, melaporkan praktik korupsi yang terlihat, hingga mendukung transparansi dalam setiap aspek pemerintahan, semua itu merupakan kontribusi nyata.
Hari Antikorupsi Sedunia 2024 mengusung tema yang menggugah, "Korupsi: Musuh Kemajuan Global," yang menyoroti betapa merusaknya korupsi bagi pembangunan dunia.
Dalam perjuangan melawan korupsi, setiap elemen masyarakat memiliki peran krusial yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dari pemerintah hingga sektor swasta, dari organisasi internasional hingga media, serta masyarakat umum, semua harus bersatu padu dalam kolaborasi yang solid.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rmt)
Advertisement